Kapitalisasi Pasar GoTo Berpotensi Tembus Rp 413,7 Triliun

GoTo berpotensi menjadi salah satu perusahaan dengan kapitalisasi besar di pasar modal tanah air.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Mar 2022, 17:56 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2022, 17:56 WIB
Paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Dok: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)
Paparan publik IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Dok: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Kapitalisasi pasar PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk disebut mencapai Rp 413,7 triliun. Dengan demikian, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk berpotensi masuk jajaran kapitalisasi pasar terbesar.

Managing Director Investment Banking PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, David Agus mengatakan, GoTo berpotensi menjadi salah satu perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di pasar modal tanah air.

GoTo akan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencatatan saham ini akan berpotensi menjadi yang pertama dilakukan dengan menggunakan peraturan baru tentang saham dengan hak suara multipel (SDHSM) yang ditetapkan oleh OJK, serta peraturan pencatatan baru oleh BEI.

Dalam IPO ini, GoTo menawarkan sebanyak 48 miliar saham baru Seri A dengan kemungkinan ditingkatkan sampai dengan sebanyak-banyaknya 52 miliar saham baru dan mewakili hingga 4,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah selesainya IPO.

Dengan jumlah saham yang ditawarkan, perusahaan dapat mengumpulkan dana setidaknya Rp 15,2 triliun (USD1,1 miliar), dengan tambahan Rp 2,3 triliun dari greenshoe.  

Kisaran harga untuk IPO telah ditetapkan pada Rp 316 hingga Rp 346 per saham, sehingga kapitalisasi pasar saat pencatatan saham di BEI diperkirakan mencapai antara Rp 376,6 triliun (USD 26,2 miliar) dan Rp 413,7 triliun (USD 28,8 miliar).

"Di rentang harga tersebut, dikalikan dengan jumlah saham yang ditawarkan dan nanti akan menjadi jumlah saham beredar bertambah itu kapitalisasi pasar mencapai Rp 413,7 triliun yang berpotensi menjadi salah satu saham dengan kapitalisasi yang terbesar di Indonesia," kata David dalam konferensi pers, Selasa (15/3/2022).

Selain itu, David mengatakan dari sisi kualitatif, investor bisa mempertimbangkan prospek dari bisnis usaha GoTo ke depannya. Sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

"Dengan melihat bisnis dan prospek usaha dari GoTo ke depan tentunya investor juga harus melihat secara pandangannya secara jangka panjang. Bagaimana melihat potensi pertumbuhan dari bisnis digital Indonesia," ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

IPO GoTo

GoTo
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO).

Mengutip prospektus singkat perseroan, Selasa, 15 Maret 2022, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya 52 miliar saham seri A yang seluruhnya merupakan saham baru dan dikeluarkan dari portepel emiten dengan nilai nominal Rp 1 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 4,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor emiten setelah IPO.

GoTo akan menawarkan saham perdana dengan kisaran harga penawaran Rp 316-Rp 346 per saham. Dengan demikian, dana maksimal yang akan didapat dari IPO Rp 17,99 triliun.

Selain itu, perseroan juga bersama-sama penjamin emisi efek berencana untuk melakukan stabilisasi harga dengan menerapkan opsi penjatahan lebih. Hal itu sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor 41/POJK.04/2020.

Opsi penjatahan lebih yang ditawarkan hingga 7,8 miliar saham seri A dari saham treasur emiten pada harga penawaran dana yang diperoleh dari penjualan saham tambahan tersebut selanjutnya akan digunakan untuk stabilisasi harga melalui pembelian saham di pasar sekunder oleh emiten melalui agen stabilisasi.

Hal ini untuk mengupayakan agar harga saham tidak menjadi lebih rendah dari harga penawaran. Adapun pihak yang ditunjuk menjadi agen stabilisasi adalah PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia.

Selain itu, emiten juga akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 1,5 persen setiap tahun untuk jangka waktu 10 tahun setelah tanggal efektif. Ini akan dihitung dari modal ditempatkan dan modal disetor emiten sejak pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang telah dilaksanakan pada 15 Desember 2021.

Untuk menggelar IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Selain itu, penjamin emisi efek yaitu PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Nilai Inti Sekuritas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya