GoTo IPO, Telkom Sebut Jaga Momentum Ekosistem Digital di Indonesia

PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) sebut kemajuan dari GoTo bisa memberikan hal positif bagi pelaku digital lainnya.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 15 Mar 2022, 17:44 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2022, 17:44 WIB
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyebutkan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan berdampak positif untuk sektor digitalisasi di Indonesia.

Direktur Strategic Portfolio PT Telkom Indoensia Tbk, Budi Setyawan Wijaya menuturkan, PT Telkom Indonesia Tbk bagian dari pemegang saham GoTo. Dengan GoTo IPO juga menjadi penting bagi perseroan untuk menjaga momentum ekosistem digital di Indonesia.

Dia juga mengatakan, IPO akan memberikan peluang bagi GoTo untuk berinvestasi lebih banyak di bidang digital dan membawa digitalisasi di Indonesia lebih maju. 

"Saya pikir, kita bisa melihat dari sisi positif tidak hanya untuk Telkom, tetapi juga untuk Indonesia. Kita bisa membawa Indonesia lebih maju dalam digitalisasi,” ujar dia saat acara webinar Strengthening Indonesia’s Resiliency and Transformation. Selasa (15/3/2022).

Budi juga sebut kemajuan dari GoTo bisa memberikan hal positif bagi pelaku digital lainnya. "Jadi saya pikir itu, sesuatu yang positif tidak hanya GoTo tetapi juga pelaku digital lainnya. Saya pikir ini momentum yang bagus bagi mereka untuk lebih agresif dalam investasi digital di Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya PT Telkom Indonesia Tbk melalui Telkomsel menambah investasi USD 300 juta atau setara Rp 4,2 triliun di Gojek pada 2021. Hal ini dilakukan untuk memantapkan kolaborasi dalam mengakselerasi kemajuan ekosistem digital inklusif dan berkelanjutan di Tanah Air.

Investasi lanjutan ini dimaknai sebagai momentum memperkuat dan memperdalam kolaborasi untuk menghadirkan layanan digital komprehensif serta melahirkan lebih banyak solusi inovatif.

Sebelumnya pada November 2020, Telkomsel umumkan investasi di Gojek. Ketika itu, Telkomsel kucurkan dana tunai USD 150 juta atau setara Rp 2,1 triliun kepada Gojek.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

IPO GoTo

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO).

Mengutip prospektus singkat perseroan, Selasa, 15 Maret 2022, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya 52 miliar saham seri A yang seluruhnya merupakan saham baru dan dikeluarkan dari portepel emiten dengan nilai nominal Rp 1 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 4,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor emiten setelah IPO.

GoTo akan menawarkan saham perdana dengan kisaran harga penawaran Rp 316-Rp 346 per saham. Dengan demikian, dana maksimal yang akan didapat dari IPO Rp 17,99 triliun.

Selain itu, perseroan juga bersama-sama penjamin emisi efek berencana untuk melakukan stabilisasi harga dengan menerapkan opsi penjatahan lebih. Hal itu sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor 41/POJK.04/2020.

Opsi penjatahan lebih yang ditawarkan hingga 7,8 miliar saham seri A dari saham treasur emiten pada harga penawaran dana yang diperoleh dari penjualan saham tambahan tersebut selanjutnya akan digunakan untuk stabilisasi harga melalui pembelian saham di pasar sekunder oleh emiten melalui agen stabilisasi.

Hal ini untuk mengupayakan agar harga saham tidak menjadi lebih rendah dari harga penawaran. Adapun pihak yang ditunjuk menjadi agen stabilisasi adalah PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia.

Selain itu, emiten juga akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 1,5 persen setiap tahun untuk jangka waktu 10 tahun setelah tanggal efektif. Ini akan dihitung dari modal ditempatkan dan modal disetor emiten sejak pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang telah dilaksanakan pada 15 Desember 2021.

Untuk menggelar IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Selain itu, penjamin emisi efek yaitu PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Nilai Inti Sekuritas.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya