Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang lanjutkan koreksi pada perdagangan Kamis (7/4/2022). IHSG akan merosot seiring wall street yang tertekan karena pernyataan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang lebih agresif untuk atasi inflasi.
Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, IHSG kembali berpeluang dilanda tekanan jual seiring kombinasi kembali jatuhnya indeks Dow Jones 0,42 persen. Hal ini karena pernyataan the Fed yang lebih hawkish kalau the Fed akan lebih agresif memerangi inflasi bahkan lebih detil untuk kurangi balance sheet USD 95 miliar per bulan.
"Serta ada tekanan jual lanjutan atas komoditas minyak yang menyebabkan harga turun 4,09 persen serta cukup tajamnya kejatuhan EIDO sebesar 1,53 persen di tengah kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun mendekati level 2,6 persen,” ujar Edwin.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, menurut Edwin katalis akan datang dari naiknya harga komoditas antara lain batu bara, emas, timah dan nikel sehingga berpotensi mendorong kenaikan saham berbasis komoditas.
Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 7.046-7.144 pada Kamis pekan ini.
Hal senada dikatakan CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya. Ia prediksi pergerakan IHSG terlihat kembali melalui rentang konsolidasi wajar setelah mencatatkan rekor all time high (ATH) tetpai jelang rilis data cadangan devisa masih dalam kondisi stabil.
William menilai, hal itu dapat menjadi salah satu sentimen positif untuk beberapa sektor tertentu dan sekaligus salah satu indikator ekonomi masih dalam keadaan terkendali.
"Sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian. Hari ini IHSG berpotensi mengalami koreksi wajar,” kata dia.
William perkirakan, IHSG berada di kisaran 6.988-7.167 pada Kamis pekan ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan
Dalam riset PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, IHSG akan menguat pada perdagangan Kamis pekan ini. IHSG akan berada di kisaran 7.080-7.200.
Pada perdagangan kemarin, IHSG melemah 0,6 persen ke posisi 7.104 seiring pelaku pasar menunggu risalah the Fed membuat sejumlah investor merealisasikan keuntungan.
Selain itu, pelaku pasar juga merespons negatif berita Deutsche Bank, yaitu bank di Wall Street pertama yang memproyeksikan resesi AS terjadi pada akhir tahun 2023 atau awal 2024, karena sikap agresif the Fed.
Adapun saham pilihan dari PT NH Korindo Sekuritas Indonesia yaitu, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Untuk saham pilihan, Edwin memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Selain itu, PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
Sedangkan William memilih saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Selain itu, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Advertisement
Penutupan IHSG pada 6 April 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Rabu, 6 April 2022. Akan tetapi, investor asing masih melakukan aksi beli saham.
Pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 0,62 persen ke posisi 7.104,21. Indeks LQ45 susut 0,84 persen ke posisi 1.030,11.
Sebagian besar indeks acuan melemah. Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi Rp 369,40 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.356.
Sebanyak 350 saham melemah dan 190 saham menguat. 148 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.486.035 kali. 26,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 15,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 708,45 miliar di seluruh pasar.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXenergy, DIXtechno dan IDXBasic. Indeks sektor saham IDXenergy menguat 1,53 persen, indeks sektor saham IDXtechno pimpin penguatan dengan naik 2,10 persen.
Sedangkan indeks sektor saham IDXbasic mendaki 0,26 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 1,8 persen, indeks sektor saham IDXfinance susut 1,28 persen dan indeks sektor saham IDXproperty melemah 1,26 persen.