Liputan6.com, Jakarta Tahun ini dipandang sebagai momentum kebangkitan ekonomi nasional setelah dua tahun belakangan dihantam pandemi. Seiring dengan berangsur turunnya kasus Covid-19 di Indonesia, kondisi ini pun bisa menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi.
Sejalan dengan kondisi tersebut, platform edukasi keuangan dan investasi, Ternak Uang, menggelar kelas daring bertajuk “The Definitive Guide to become An Intelligent Investor” bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Menurut paparan Sandiaga Uno, ekonomi Indonesia akan mulai pulih. Selain sektor kesehatan dan industri berbasis digital, masih ada sektor lainnya yang menjanjikan keuntungan.
Advertisement
"Jadi kebangkitan ekonomi kita momentumnya mulai terbuka pada tahun 2022 di sektor sektor baru. Dipicu dan dipacu KTT G20, MotoGP, kita harapkan bisa ditangkap oleh para pebisnis, sekaligus penataan baru ekonomi Indonesia," tutur Sandiaga Uno saat memaparkan presentasinya di sesi kelas Ternak Uang tersebut, dikutip dari siaran pers, Jumat (15/4/2022).
Pada kesempatan itu, Sandiaga Uno memberikan tips tentang menyusun portofolio investasi di era pandemi. Adapun tips-nya sebagai berikut.
Investor Lama Diharapkan Bersabar
Sandiaga Uno menyarankan untuk tetap bermain aman dengan portfolio yang investor miliki. Hal itu karena Kementerian Keuangan telah memberikan keringanan yang bisa dimaksimalkan investor untuk tetap mendapatkan keuntungan.
"Jadi, Ibu Sri Mulyani telah mengeluarkan peraturan, semua dividen yang diterima akan mendapatkan keringanan pajak asalkan reinvest atau investasi ulang. Jadi saya tidak mengurangi atau menambah portfolio lagi," kata Sandiaga.
“Investor lama pun diharapkan untuk menahan diri karena dunia tengah bergejolak lantaran konflik Rusia dan Ukraina yang tentunya akan melahirkan sentimen-sentimen tertentu dalam dunia investasi,” lanjut dia.
Sektor Penghasil Cuan
Sementara bagi generasi milenial yang berniat untuk memulai investasi, ada beberapa sektor yang dianggap 'cantik' oleh Menparekraf, termasuk properti. Tapi jika lebih ambisius, masih ada beberapa alternatif lainnya yang masih berpeluang menghasilkan cuan pada tahun ini.
"Saya investasi di cyber security fund, pembiayaan karena di Indonesia belum banyak yang masuk, dan terakhir fintech. Memang (fintech) sudah banyak, tapi kehadirannya masih bisa memberikan manfaat pendanaan, terutama bagi UMKM," jelas Sandiaga.
Selanjutnya, Sandiaga, memberikan pilihan saham yang juga menjanjikan pertumbuhan yang besar di antaranya consumer goods, health, digital agency, serta perusahaan yang menggunakan energi terbaru dan terbarukan.
Meski tahun ini ekonomi nasional diproyeksi bangkit, namun Sandiaga juga mengingatkan generasi muda agar lebih jeli dan teliti dalam menyusun portfolio investasi mereka.
"Fokus portfolio berinvestasi pada perusahaan yang mampu beradaptasi dengan tren ekonomi saat ini. Investasi itu harus punya nafas panjang, punya cara untuk mengonstruksi portfolio kita, caranya, peka dan beradaptasi dengan tren yang ada. Jadi, lihat perusahaan mana yang paling cepat beradaptasi," pungkasnya.