IHSG Berpotensi Menghijau, Pantau Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 6.854-6.978 pada Senin, 23 Mei 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Mei 2022, 06:53 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2022, 06:53 WIB
Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin (23/5/2022) secara teknikal.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG bergerak naik 1,4 persen ke level 6.918 pada Jumat, 20 Mei 2022. Namun, penguatan IHSG tertahan oleh moving average (MA)60 hariannya.

Ia prediksi, IHSG rawan koreksi terlebih dahulu ke rentang area 6.790-6.860 pada Senin pekan ini. Namun, IHSG berpeluang menguat untuk menguji 6.980-7.032.

Herditya perkirakan, IHSG bergerak di kisaran support 6.800,6.620 dan resistance 7.000,7.120 pada Senin pekan ini.

Sementara itu, CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG hingga kini masih cenderung menguat terbatas. Sedangkan peluang kenaikan jangka pendek masih terbuka lebar karena rentang konsolidasi kembali berhasil kea rah lebih baik.

Selain itu, kenaikan IHSG juga ditunjang oleh aliran deras dana asing yang telah tercatat secara year to date (ytd) masuk ke pasar modal Indonesia. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), aliran dana yang masuk ke pasar modal Indonesia sentuh Rp 62,91 triliun.

”Hal ini tentunya turut menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. Hari ini IHSG masih berpotensi menguat, di kisaran 6.854-6.978,” kata dia.

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati, William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Kemudian PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO), PT Smartfren Tbk (FREN),dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rekomendasi Teknikal

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

1.PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) - Spec Buy (67)

Pada perdagangan Jumat, 20 Mei 2022, saham CPRO ditutup flat di level 67.

“Selama tidak terkoreksi ke bawah 66 sebagai level supportnya, maka kami memperkirakan posisi CPRO sudah berada di akhir wave [b] dan berpeluang menguat untuk membentuk wave [c],” ujar dia.

Spec Buy: 66-67

Target Price: 83, 92

Stoploss: below 66

 

2.PT Smartfren Tbk (FREN) - Spec Buy (78)

Saham FREN ditutup menguat 1,3 persen ke level 78 pada perdagangan Jumat, 20 Mei 2022.

“Selama saham FREN tidak terkoreksi ke bawah 71 sebagai level supportnya, maka posisi FREN saat ini sedang berada di awal wave C sehingga FREN berpeluang melanjutkan penguatannya,” tutur dia.

Spec Buy: 73-78

Target Price: 84, 92

Stoploss: below 71

 

3.PT Jafpa Comfeed Tbk (JPFA) - Buy on Weakness (1.390)

Menutup perdagangan Jumat, 20 Mei 2022, saham JPFA ditutup menguat 0,7 persen ke level 1.390.

“Selama JPFA tidak terkoreksi ke bawah 1.330 sebagai supportnya, maka posisi JPFA saat ini sedang berada di awal wave [C] atau wave [Y] sehingga JPFA berpeluang berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.

Buy on Weakness: 1.350-1.390

Target Price: 1.470, 1.550

Stoploss: below 1.330

 

IHSG Melejit 4,85 Persen pada 17-20 Mei 2022

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signikan pada periode 17-20 Mei 2022. IHSG naik 4,85 persen selama sepekan.

IHSG naik ke posisi 6.918,14 pada pekan ini dari pekan sebelumnya 6.597,99. Hal tersebut juga diikuti kapitalisasi pasar yang naik 3,23 persen menjadi Rp 9.150,62 triliun dari pekan lalu Rp 8.864,56 triliun.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa bertambah 4,84 persen menjadi 22,61 miliar saham dari 21,57 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Demikian mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (21/5/2022).

Di sisi lain, rata-rata frekuensi harian bursa melemah 6,76 persen menjadi 1.414.820 dari 1.517.364 pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian juga susut 17,08 persen menjadi Rp 16,95 triliun dari Rp 20,45 triliun pada pekan lalu.

Investor asing membukukan nilai beli bersih Rp 223,63 miliar pada Jumat, 20 Mei 2022. Sepanjang 2022, investor asing membukukan beli bersih Rp 62,91 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG selama sepekan dipengaruhi oleh rilis data neraca perdagangan yang surplus didukung tingginya ekspor komoditas yang diipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) mengalami surplus berturut-turut selama 2 tahun terakhir. Per April 2022, NPI mencatat surplus sebesar USD 7,56 miliar.

“Sentimen tersebut terjadi di tengah kekhawatiran investor akan ancaman perlambatan ekonomi AS dan global akibat tingginya inflasi dan agresifnya kebijakan moneter The Fed,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

Prediksi IHSG

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia menambahkan, dari sisi teknikal, pergerakan IHSG ini adalah technical rebound akibat penurunan yang agresif pada pekan sebelumnya.

“Jumat kemarin, IHSG ditutup menguat dan masih inline dgn analisa teknikal yang kami berikan, dari sisi lain penguatan ini terjadi ditengah koreksi bursa AS dan kami perkirakan penguatan tersebut juga terjadi karena adanya pencabutan larangan ekspor CPO oleh pemerintah,” ujar dia.

Untuk pekan depan, secara teknikal, Herditya perkirakan pergerakan IHSG berpeluang menguat terbatas dan rawan terkoreksi, dr sisi lain juga akan ada rapat dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan 7DRRR akan tetap di level 3,5 persen.

Di sisi lain pada pekan ini, BEI kedatangan Perusahaan Tercatat ke-20 pada 2022, yaitu PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV) yang tercatat pada Papan Akselerasi BEI pada pekan ini. OLIV bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dengan sub sektor Household Goods. Adapun Industri dari OLIV adalah Household Goods dengan sub industri Home Furnishings.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya