Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengumumkan kinerja sepanjang tiga bulan pertama 2022. Pada periode tersebut, Bumi Resources Minerals berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan 118 persen menjadi USD 2,96 juta atau sekitar Rp 43,15 miliar (kurs Rp 14.556 per USD) dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 1,36 juta.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan naik menjadi USD 1,38 juta dari sebelumnya USD 176.247. Alhasil, perseroan mencatatkan laba bruto USD 1,59 juta, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,18 juta.
Baca Juga
Pada saat bersamaan, beban usaha tercatat sebesar USD 1,17 juta. Sehingga laba usaha tercatat USD 471.359, berbanding terbalik dari kuartal I 2021 yang catatkan rugi usaha USD 487.937.
Advertisement
Penghasilan lain-lain pada kuartal I 2022 tercatat sebesar USD 674.437. Turun signifikan dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar USD 2,15 juta. Sehingga laba sebelum pajak penghasilan tercatat USD 1,12 juta dibanding kuartal I 2021 sebesar USD 1,68 juta.
Pada kuartal I 2021, perseroan mencatatkan manfaat pajak penghasilan USD 789.214. Sehingga diperoleh laba tahun berjalan USD 1,91 juta atau sekitar Rp 27,77 miliar. Naik 13,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 1,68 juta.
Sementara laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 14,42 persen menjadi USD 1,85 juta di kuartal I 2022 atau sekitar Rp 26,95 miliar dibanding kuartal I 2021 sebesar USD 1,62 juta.
Aset perseroan hingga Maret 2022 tercatat sebesar USD 1,04 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 980,44 juta.
Terdiri dari aset lancar USD 288,52 juta adan aset tidak lancar USD 753,97 juta. Liabilitas sampai dengan kuartal I 2022 tercatat sebesar USD 100,07 juta, turun tipis dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 100,82 juta.
Terdiri dari liabilitas jangka pendek USD 84,17 juta dan liabilitas jangka panjang USD 15,9 juta. Sementara ekuitas hingga Maret 2022 naik menjadi USD 942,42 juta dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 879,63 juta.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengumumkan kinerja keuangan untuk periode 2021. Pada periode tersebut, pendapatan perusahaan meningkat dari USD 8,3 juta pada 2020 menjadi USD 10,5 juta atau sekitar Rp 151,83 miliar (kurs Rp 14.353 per USD) pada 2021.
Volume produksi emas Bumi Resources Minerals juga naik dari 73 kg pada 2020 menjadi 139 kg pada 2021. Sejalan, laba bersih BRMS juga mengalami kenaikan yang signifikan, baik dari secara tahunan maupun secara kuartalan. Laba bersih perusahaan meningkat dari USD 4 juta pada 2020 menjadi USD 69 juta atau sekitar Rp 1 triliun pada 2021.
Direktur Utama & CEO Bumi Resources Minerals, Agus Projosasmito, menuturkan, peningkatan tersebut disebabkan adanya pendapatan lain-lain senilai USD 118 juta yang tidak secara rutin dibukukan oleh perseroan.
Sekitar USD 90 juta dari pendapatan lain-lain tersebut berasal dari penyelesaian tagihan oleh pihak ketiga terhadap anak usaha BRMS dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk hak atas saham sebesar 80 prsen pada PT Suma Heksa Sinergi. Yakni operator proyek tambang emas Kerta di Lebak, Banten.
Penyelesaian tagihan tersebut dibukukan sebagai pendapatan lain–lain lantaran sebelumnya telah mengalami penurunan nilai di 2018. Sedangkan sisa USD 28 juta dari Pendapatan Lain-Lain tersebut merupakan penghapusan utang dan penilaian persediaan yang telah dibukukan pada semester pertama 2021.
"Ke depannya, kami berharap untuk dapat lebih mengandalkan kenaikan pendapatan dari produksi emas kami untuk dapat meningkatkan laba bersih perusahaan,” kata Agus dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat, 15 April 2022.
Selain itu, Agus menyampaikan kepemilikan BRMS atas proyek tambang emas Kerta masih menunggu penyelesaian dokumen-dokumen terkait dan persetujuan dari Pemerintah.
“Kami percaya bahwa proyek tambang emas Kerta akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan BRMS di masa mendatang,” imbuhnya.
Advertisement
Anak Usaha BRMS Raih Cadangan Emas Tambahan di Palu
Sebelumnya, perusahaan tambang, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS atau perseroan) menyampaikan anak usahanya yang dimiliki 96,97 persen oleh BRMS, yaitu PT Citra Palu Minerals (CPM), telah meraih hasil positif dari aktivitas pemborannya di proyek tambang emas di Poboya, Palu, Sulawesi .
Hal tersebut disampaikan manajemen Bumi Resources Minerals melalui keterbukaan informasinya ke regulator Pasar Modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 9 Februari 2022. Citra Palu Minerals berhasil menemukan tambahan cadangan bijih emas sebesar 4,6 juta ton dengan kadar 1,19 g/t Au (gram of ton gold/gram per ton emas) dari lokasi penambangan terbuka di River Reef dan Hill Reef yang merupakan bagian dari Blok Poboya (Blok-1).
Dengan demikian total cadangan yang dimiliki perseroan di lokasi Blok Poboya bertambah menjadi 8,52 juta ton dengan rata-rata Kadar 3,13 g/t Au. Sementara total sumberdaya (resources) di Blok Poboya tercatat sebesar 17,86 juta ton dengan Kadar rata-rata berkisar 2,55 g/t Au.
Pembangunan Pabrik
Saat ini, anak Usaha BRMS tersebut dalam pembangunan pabrik pengolahan bijih emas yang kedua dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari.
Hampir seluruh perlengkapan utama dari pabrik diharapkan akan tiba di Palu sesuai jadwal PADA Februari dan Maret 2022. Perlengkapan utama dari pabrik tersebut mencakup SAG MILL, BALL MILL, CRUSHER, CYCLONE, ELUTION, dan ELECTROWINNING di fabrikasi di luar negeri (Australia, Afrika Selatan, dan Cina). Sementara perlengkapan seperti tangki CARBON IN LEACH dan THICKENER di buat di Indonesia.
Seluruh perlengkapan tersebut akan diinstalasi lebih lanjut untuk menjadi pabrik yang siap beroperasi dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari di Poboya, Palu.
Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk, Suseno Kramadibrata mengatakan, pihaknya berharap pabrik kedua ini dapat mulai berproduksi penuh kuartal ke-3 pada 2022. Hal ini akan berdampak positif terhadap kinerja produksi emas, penjualan, dan laba bersih di BRMS.
"Penambahan cadangan emas di Blok Poboya juga akan menambah usia produktif tambang yang mana akan menambah nilai bagi para pemegang saham BRMS," kata Suseno.
Advertisement