Berbalik Untung, Nusantara Pelabuhan Handal Kantongi Laba Rp 5,6 Miliar pada Kuartal I 2022

Direktur Utama PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT), Paul Krisnadi mengatakan, aktivitas bongkar muat di terminal perseroan masih stabil.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Mei 2022, 17:20 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2022, 17:20 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) mencatatkan kinerja cemerlang pada awal 2022. Perseroan mencatatkan laba Rp 5,6 miliar pada kuartal I 2022 dari rugi bersih sebesar Rp 10,1 miliar pada kuartal I-2021.

Raihan itu sejalan dengan pendapatan Nusantara Pelabuhan Handal yang tumbuh sekitar 4 persen menjadi Rp 278,7 miliar dari yang sebelumnya tercatat sebesar Rp 267 miliar pada kuartal I 2021.

Direktur Utama PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk, Paul Krisnadi mengatakan, aktivitas bongkar muat di terminal perseroan masih stabil, bahkan jika dibandingkan dengan periode sama pada 2021 ada sedikit perbaikan pada 2022. Sementara dari jasa layanan pemeliharaan juga naik 18 persen secara kuartalan.

"Diharapkan hingga akhir tahun nanti kami dapat mempertahankan bahkan diharapkan mencatatkan kinerja yang lebih baik,” kata Paul dalam keterangan resmi, Senin (30/5/2022).

Sebelumnya, dalam rangka mempersingkat waktu penyelesaian dokumentasi pengambilan dan pengiriman peti kemas ke pelabuhan, PORT telah memanfaatkan digitalisasi pelayanan di wilayah operasionalnya.

Melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi tersebut, PORT dapat semakin mempersingkat waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian dokumentasi dengan pihak yang bersangkutan.

Termasuk Bea dan Cukai dan pembayaran biaya-biaya terkait. Paul menuturkan, optimalisasi dan digitalisasi bisnis sudah mulai diterapkan perseroan untuk meningkatkan efisiensi industri terminal petikemas dan logistik. Sehingga dapat menyingkat waktu dan menyederhanakan proses. 

Hal ini dengan didukung oleh teknologi dan digitalisasi, saat ini dwelling time pada pelabuhan PORT secara umum tidak melebihi dari 3 hari.

"Kami akan terus meningkatkan pemanfaatan teknologi dan digitalisasi dalam kegiatan usaha PORT, baik secara bisnis maupun internal perusahaan. Hal ini sejalan dengan upaya kami dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi secara berkesinambungan,” ujar Paul.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Optimalkan Digitalisasi, PORT Tingkatkan Pangkas Dwelling Time

20170207-NPH-Siap-Tampung-600-Ribu-Petikemas-Pertahun-Jakarta-AY
President Director PT Nusantara Pelabuhan Handal ( NPH ) Paul Krisnadi (kemeja putih) bersama Commissioner Eddy Kuntadi saat melihat aktifitas bongkar muat peti kemas NPH di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (7/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, perusahaan yang berfokus pada bisnis operator terminal petikemas serta pengadaan dan pemeliharaan alat-alat pelabuhan, PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) berupaya memaksimalkan digitalisasi untuk memotong dwelling time (waktu yang dibutuhkan sejak petikemas dibongkar dari kapal hingga  petikemas dikeluarkan dari terminal oleh importir).

Direktur Utama PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk, Paul Krisnadi mengatakan, salah satu tantangan di industri terminal petikemas secara umum adalah dwelling time.

Tantangan tersebut tidak hanya dari efisiensi dalam melakukan proses bongkar muat, tetapi juga dalam hal document clearance atau penyelesaian dokumentasi  impor atau ekspor barang.

"Kami menyadari pentingnya pengintegrasian bisnis yang berhubungan dengan industri pelabuhan untuk meningkatkan efisiensi industri terminal petikemas dan logistik," kata Paul melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Senin, 21 Februari 2022.

 

Digitalisasi

20170207-NPH-Siap-Tampung-600-Ribu-Petikemas-Pertahun-Jakarta-AY
Suasana bongkar muat terminal peti kemas PT Nusantara Pelabuhan Handal ( NPH ) di pelabuhan tanjung priok, Jakarta, Selasa (7/2). Terminal tersebut dapat menampung kapasitas 600 ribu TEUS pertahun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Paul mengatakan, PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk sudah memulai otomatisasi dan digitalisasi proses bisnis di luar perusahaan, salah satunya untuk urusan penerbitan dokumentasi dan pembayaran jasa, sehingga bisa mempersingkat waktu dan menyederhanakan proses. Melalui langkah tersebut, saat ini dwelling time pada pelabuhan PORT pada umumnya tidak melebihi 3 hari.

"Untuk penerbitan Kartu Ekspor dan SP2, yang sering disebut sebagai gate pass, para importir dapat menyelesaikan seluruh proses hingga pembayaran secara online sehingga pengurus dokumen tidak perlu datang ke loket kami,transaksi bisa dilakukan secara online,” kata Paul.

Dengan terus berinovasi dan otomasi pengelolaan terminal petikemas, perseroan diharapkan mampu mencapai target pertumbuhan tahun ini sebesar 5 persen dari segmen terminal operator seperti yang sudah direncanakan. Perseroan juga melaksanakan digitalisasi untuk internal Perusahaan seperti sistem HRD, komunikasi dengan karyawan dan lain-lain.

"Selain itu, PORT juga sedang meneliti kemungkinan otomatisasi business process di luar pelabuhan yang masih ada kaitannya dengan kegiatan usaha PORT, misalnya otomatisasi bagian dari mata rantai logistik," kata dia.

Perseroan melihat masih banyak ruang untuk meningkatkan efisiensi di luar pelabuhan yang dapat berdampak pada penurunan biaya logistik di Indonesia.

 

Jurus Dongkrak Kinerja 2022

20170207-NPH-Siap-Tampung-600-Ribu-Petikemas-Pertahun-Jakarta-AY
President Director PT Nusantara Pelabuhan Handal ( NPH ) Paul Krisnadi (kemeja putih) bersama Commissioner Eddy Kuntadi saat melihat aktifitas bongkar muat peti kemas NPH di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (7/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) yang berfokus pada bisnis operator pelabuhan serta pengadaan dan pemeliharaan alat-alat pelabuhan, memproyeksikan bisnis Perseroan hingga akhir tahun masih sesuai dengan ekspektasi.

Saat ini, Nusantara Pelabuhan Handal mulai menyusun strategi untuk meraih pertumbuhan kinerja pada 2022. Salah satunya dengan mencari peluang di bisnis peremajaan dan jasa engineering alat pelabuhan di Indonesia dan negara lain.

“Tahun depan kami prediksi masih banyak tantangan karena kongesti Pelabuhan di dunia masih berlangsung. Untuk mengatasinya Nusantara Pelabuhan Handal menjajaki peluang di bisnis peremajaan alat dan jasa engineering alat pelabuhan di mana perseroan telah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang ini,” ungkap Direktur Utama Nusantara Pelabuhan Handal, Paul Krisnadi dalam keterangan resmi, Rabu (29/12/2021).

Selain itu, Perseroan juga sedang meneliti kemungkinan otomatisasi proses bisnis di luar Pelabuhan yang masih ada kaitannya dengan kegiatan usaha perseroan. Misalnya otomatisasi bagian dari mata rantai logistik.

Dia menuturkan, biaya logistik di Indonesia sampai saat ini masih terlalu tinggi dan banyak disebabkan oleh faktor-faktor yang terjadi di luar pelabuhan.

Terkait dengan tantangan bisnis ke depan, Nusantara Pelabuhan Handal menilai akan ada beberapa risiko yang perlu diantisipasi terutama dari sisi biaya energi.

Selanjutnya

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu Perseroan juga mengantisipasi penurunan penjualan alat pelabuhan (port equipment sales) yang sifatnya memang tidak reguler.

"Untuk mengatasi risiko tersebut selain pengembangan layanan dan meningkatkan produktivitas, tahun depan PORT masih akan terus meningkatkan efisiensi biaya dengan langkah peremajaan beberapa alat Pelabuhan dan menargetkan kenaikan pendapatan 5 persen dari segmen terminal operator,” kata Paul.

Sejak 2004, Nusantara Pelabuhan Handal mengelola terminal 300 dengan produktivitas sekitar 60 box per jam operasional kapal. Salah satu anak usaha PORT, PT PBM Adipurusa, dalam 5 tahun ini mencapai kenaikan volume sebesar 2 kali lipat dari dermaga dan lapangan yang sama. Peningkatan volume tersebut diperoleh dari peningkatan produktivitas.

"Selama tahun 2021 Perseroan tetap berfokus untuk meningkatkan efisiensi dan mengontrol biaya operasi dan tetap meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan untuk memastikan agar throughput dapat dipertahankan dalam menghadapi tantangan tantangan akibat dari pandemi Covid-19.” ujar Paul.

Sementara itu dari sisi kinerja, hingga pada kuartal III-2021 pendapatan Nusantara Pelabuhan Handal tercatat Rp 994,01 miliar atau naik 1 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari segmen Jasa Bongkar Muat (Stevedoring) yang mencapai Rp 516,9 miliar atau sebesar 52 persen dari total pendapatan Perusahaan. Capaian tersebut meningkat 9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya