Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) menambah modal pada entitas asosiasi yang bergerak di bidang pusat data atau data center, yakni PT Princeton Digital Group Data Center (PDGDC).
Sekretaris Perusahaan PT XL Axiata Tbk, Ranty Astari Rachman menuturkan, pada 4 Agustus 2022, PT PDGDC telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas peningkatan modal dasar, modal disetor dan ditempatkan. Yakni menjadi Rp 1,36 triliun dari semula Rp 670,04 miliar.
Baca Juga
"Peningkatan modal dasar, modal disetor dan ditempatkan tersebut adalah hasil penerbitan saham baru oleh PT PDGDC dan pengambilan bagian atas saham baru tersebut oleh Princeton Digital Group (Indonesia Alpha) Pte. Ltd," ujar Ranty dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (9/8/2022).
Advertisement
Adapun total saham PT PDGDC saat ini menjadi sebanyak 13.561.268 lembar saham senilai Rp 1,36 triliun. Usai transaksi, PT XL Axiata Tbk kini genggam 2.010.120 lembar saham PT PDGDC senilai Rp 201,01 miliar. Besaran itu Setara 14,82 persen dari seluruh modal PT PDGDC.
Sedangkan sisanya sebanyak 11.551.148 lembar saham atau 85,18 persen saham PT PDGDC senilai Rp 1,16 triliun dimiliki oleh Princeton Digital Group (Indonesia Alpha) Pte. Ltd.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rights Issue XL Axiata
Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana menambah modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) III dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dalam aksi itu, perseroaan akan mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 2,75 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya, maka persentase kepemilikannya atas XL Axiata akan terdilusi hingga sebanyak- banyaknya 20,49 persen.
"Perseroan berencana untuk menggunakan seluruh dana bersih yang diperoleh dari PUT III, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham, akan digunakan untuk membayar hutang,” ungkap Sekretaris Perusahaan PT XL Axiata Tbk, Ranty Astari Rachman dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/67/2022).
Perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 10 Agustus 2022 untuk meminta restu pemegang saham mengenai rencana tersebut. Perkiraan pelaksanaan PUT III yakni selama periode 12 bulan usai RUPSLB.
Catatan saja, apabila rencana PUT III ini tidak memperoleh persetujuan dari RUPSLB, maka rencana tersebut baru dapat diajukan kembali 12 bulan setelah pelaksanaan RUPSLB. Sampai dengan Maret 2022, EXCL mencatatkan total liabilitas sebesar Rp 51,6 triliun, turun dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 52,66 triliun.
Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 21,43 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 30,18 triliun. Jumlah aset sampai dengan Maret 2022 yakni Rp 71,84 triliun turun dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 72,75 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 6,2 triliun, dan sisanya Rp 65,64 triliun merupakan aset tidak lancar.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Resmi Genggam 66,03 Persen Saham Link Net
Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) menyelesaikan pengambilalihan atau akuisisi saham PT Link Net Tbk (LINK) pada Rabu (22/6/2022).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), XL membeli 550.316.196 saham atau setara 20 persen kepemilikan non kendali di Link Net dengan harga Rp 4.800 per saham. Pembelian saham itu dari Asia Link Dewa Pte Ltd. Nilai transaksi pembelian saham itu sekitar Rp 2,6 triliun.Adapun status kepemilikan saham langsung.
"Tujuan dari transaksi investasi demi memberikan nilai positif bagi seluruh pemegang saham, manajemen, dan karyawan juga memberi manfaat terhadap industri telekomunikasi di Indonesia secara lebih luas,” tulis Sekretaris Perusahaan PT XL Axiata Tbk, Ranty Astari Rachman.
Ia menulis, perseroan telah menyelesaikan transaksi pada 22 Juni 2022.
Rincian Transaksi
Sementara itu, dalam keterbukaan informasi Link Net menyebutkan First Media (FM) telah menyelesaikan penjualan dan pengalihan atas seluruh kepemilikan saham First Media dalam Link Net sejumlah 798.969.286 saham yang wakili 29,04 persen dari seluruh saham perseroan di luar saham treasury kepada Axiata Investment (Indonesia) Sdn Bhd dan XL.
Seiring transaksi itu, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) juga menjual dan mengalihkan atas seluruh kepemilikan ALD di perseroan sejumlah 1.017.766.198 saham yang mewakiliki 36,99 persen dari seluruh saham perseroan di luar saham treasury kepada AII dan XL.
"Seluruh saham yang dialihkan oleh First Media dan Asia Link Dewa kepada AII dan XL tersebut berjumlah 1.816.735.484 saham yang mewakilii 66,03 persen dari seluruh saham Link Net di luar saham treasury,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Link Net Tbk, Johannes.
Dengan demikian, pemegang saham Link Net antara lain Axiata Invesments (Indonesia) sebesar 46,03 persen, PT XL Axiata Tbk sebesar 20 persen, dan masyarakat 33,97 persen.
Advertisement