Medco Energi Revisi Belanja Modal pada 2022

Direktur Medco Energi Internasional, Amri Siahaan mengungkapkan, belanja modal tersebut direvisi karena terjadi keterlambatan di Natuna.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 14 Sep 2022, 19:55 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2022, 19:55 WIB
Paparan publik PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Rabu (14/9/2022) (Foto: tangkapan layar/Elga N)
Paparan publik PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), Rabu (14/9/2022) (Foto: tangkapan layar/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) revisi belanja modal atau (capital expenditure/capex) pada 2022. Belanja modal tersebut menjadi USD 275 juta atau Rp 4,09 triliun (asumsi kurs Rp 14.896 per dolar AS) dari sebelumnya USD 300 juta atau Rp 4,46 triliun.

Direktur Medco Energi Internasional, Amri Siahaan mengungkapkan, belanja modal tersebut direvisi karena terjadi keterlambatan di Natuna.

“Mengenai capex, kami menurunkan guidance untuk belanja modal tahun ini khususnya untuk oil dan gas, karena terdapat keterlambatan dari kedatangan di Natuna,” kata Amri dalam Public Expose Live secara virtual, Rabu (14/9/2022).

Sementara itu, serapan belanja modal Medco pada semester I 2022 mencapai USD 117 juta atau Rp 1,74 triliun.

Belanja modal tersebut dialokasikan untuk segmen minyak dan gas serta ketenagalistrikan. Untuk segmen minyak dan gas belanja modal yang diserap sebanyak USD 102 juta atau Rp 1,51 triliun dan segmen ketenagalistrikan sebesar USD 15 juta atau Rp 223,44 miliar. 

Sedangkan, belanja modal pada 2023-2024 untuk penambahan cadangan Corridor dan penambahan portofolio energi terbarukan.

 

 

Kinerja Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan kinerja untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada semester I 2022.

Pada periode tersebut, Medco Energi Internasional berhasil membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 270,11 juta atau sekitar Rp 4,02 triliun (kurs Rp 14.897 per USD). Raihan laba Medco Energi Internasional naik 481,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 46,49 juta.

Kinerja laba bersih itu sejalan dengan pendapatan yang naik 80,32 persen menjadi USD 1,15 miliar atau sekitar Rp 17,09 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 636,29 juta.

Beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya naik tipis menjadi USD 544,16 juta dibanding semester I 2021 sebesar USD 402,3 juta. Sehingga perseroan mencatatkan laba bruto sebesar USD 603,25 juta, naik 157,81 persen dibanding semester I 2021 sebesar USD 233,99 juta. Demikian mengutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/8/2022).

Pada periode ini, perseroan mencatatkan bagian laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama senilai USD 126,5 juta, keuntungan penyesuaian nilai wajar aset keuangan USD 12,99 juta, pendapatan bunga USD 14,4 juta, dan pendapatan lain-lain USD 39,94 juta. Bersamaan dengan itu, beban penjualan umum dan administrasi tercatat sebesar USD 93,69 juta. Kemudian beban pendanaan sebesar USD 128,59 juta, dan beban lain-lain USD 46,57 juta.

Dari rincian itu, setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan berhasil mencatatkan laba periode berjalan sebesar USD 281,22 juta. Naik 527,45 persen dibanding semester I 2021 sebesar USD 44,82 juta.

 

Jadwal Pembayaran Dividen Interim 2022

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk membagikan dividen interim 2022 sebesar USD 25 juta.

Penetapan pembagian dividen interim 2022 itu menindaklanjuti keputusan edaran di luar rapat dewan komisaris dan direksi Medco Energi Internasionalmasing-masing  pada 5 Agustus 2022.

Pembagian Dividen Interim ini dilakukan berdasarkan ketentuan Pasal 72 UndangUndang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UUPT”), Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00077/BEI/09-2021 perihal Perubahan Ketentuan Pelaksanaan Pembagian Dividen Saham, Pembagian Saham Bonus dan Pembagian Dividen Interim, serta Pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan.

Berikut jadwal pembagian dividen interim perseroan:

-Tanggal recording date pada 22 Agustus 2022

-Cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 18 Agustus 2022

-Cum dividen di pasar tunai pada 22 Agustus 2022

-Ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 19 Agustus 2022

-Ex dividen di pasar tunai pada 23 Agustus 2022

-Pengumuman nilai tukar dolar AS ke rupiah pada 22 Agustus 2022

-Pembagian dividen interim pada 8 September 2022

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 10 Agustus 2022, saham MEDC melonjak 5,98 persen ke posisi Rp 620 per saham. Saham MEDC dibuka stagnan Rp 585 per saham.

Saham MEDC berada di level tertinggi Rp 630 dan terendah Rp 580 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.110 kali dengan volume perdagangan 1,15 juta lot saham. Nilai transaksi Rp 70,5 miliar.

Pengumuman Dividen

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan pembagian dividen interim untuk 2022. Direksi dan dewan komisaris telah menyetujui pembagian dividen interim sebesar USD 25 juta untuk tahun buku 2022. 

Dividen interim akan dibayarkan pada kuartal ketiga tahun ini sesuai peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Utama Medco Energi, Hilmi Panigoro mengatakan, pembagian dividen interim ini sejalan dengan panduan dividen Perseroan sebelumnya.

"Dividen interim yang dilakukan segera setelah persetujuan pemegang saham atas dividen final untuk tahun 2021 ini didukung oleh kinerja operasional dan keuangan yang kuat pada tahun 2022," kata dia dalam keterangan resmi, ditulis Rabu, (10/8/2022).

Mengutip keterbukaan informasi bursa, dividen telah ditetapkan untuk menggunakan kurs tengah Bank Indonesia 8 Agustus 2022, yakni Rp 14.904 per USD atau senilai Rp 20,86 per saham.

"Saya yakin bahwa perusahaan berada di jalur yang tepat untuk memberikan nilai tambah jangka panjang kepada pemegang saham kami," imbuh Hilmi.

Sepanjang kuartal I tahun ini, perseroan mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 90 juta atau sekitar Rp 1,33 triliun (kurs Rp 14.770 per USD). Naik 1.659 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 5,12 juta.

Raihan itu berasal pendapatan perseroan yang tumbuh 62 persen menjadi USD 489,34 juta pada kuartal I 2022 dari USD 301,95 juta pada kuartal I 2021.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya