BTPN Gandeng BNP Paribas Tawarkan Diversifikasi Investasi

Head of Wealth Management Business BTPN Helena menilai, investasi menjadi penting mengingat pasar saat ini yang masih volatil.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Sep 2022, 15:49 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2022, 15:49 WIB
Media Briefing Penandatanganan Kerja Sama Bank BTPN dan PT BNP Paribas AM di Jakarta, Rabu (21/9/2022). (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)
Media Briefing Penandatanganan Kerja Sama Bank BTPN dan PT BNP Paribas AM di Jakarta, Rabu (21/9/2022). (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) menandatangani kerja sama dengan PT BNP Paribas Asset Management guna akomodasi tingginya minat investasi saat ini.

Head of Wealth Management Business BTPN Helena menilai, investasi menjadi penting mengingat pasar saat ini yang masih volatil. Melalui kerja sama tersebut, BTPN kini menyediakan pilihan investasi BNP Paribas Rupiah Plus untuk reksa dana pasar uang, BNP Paribas Prima II dan BNP Paribas Prima USD untuk reksa dana pendapatan tetap, dan BNP Paribas Pesona untuk reksa dana saham.

Sementara itu, bagi nasabah yang ingin masuk ke pasar saham global, BTPN juga menyediakan reksa dana saham syariah berbasis efek luar negeri yaitu BNP Paribas Cakra Syariah USD yang fokus berinvestasi ke pasar saham di negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang dan menerapkan proses pemilihan saham menggunakan filter ESG (Environment, Social, and Governance).

"Kami berharap, hadirnya produk investasi ini semakin melengkapi produk wealth management guna menyediakan kebutuhan investasi dalam segala kondisi, yang sejalan dengan visi dan komitmen perusahaan untuk senantiasa memberikan layanan menyeluruh kepada nasabah di seluruh Indonesia," kata Helena dalam Media Briefing Penandatanganan Kerja Sama Bank BTPN dan PT BNP Paribas AM di Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Presiden Direktur PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM), Priyo Santoso menuturkan, perekonomian dunia mulai bangkit dari pandemi COVID-19 meski masih dihadapkan pada tingginya laju inflasi.

Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi dunia selama 1- 2 tahun ke depan terus mengalami penurunan karena masih menghadapi tantangan kenaikan suku bunga hingga meroketnya harga komoditas seperti energi dan makanan yang berakibat tertekannya daya beli konsumen.

Oleh karena itu, masyarakat dunia, baik di negara maju maupun berkembang perlu bersiap menghadapi tantangan tersebut.

“Meskipun volatilitas pasar global saat ini tinggi, kondisi ekonomi Indonesia tampak lebih tangguh. Baik pasar modal, hingga, mata uang Rupiah cukup bertahan bahkan cenderung menguat di tengah sentimen global yang sedang terjadi,” jelas Priyo.

BNP Paribas AM Genjot Investasi Berkelanjutan hingga Inklusif

Perayaan 30th Anniversary PT BNP Paribas Asset Management, Selasa (28/6/2022) (Foto: BNP Paribas Asset Management)
Perayaan 30th Anniversary PT BNP Paribas Asset Management, Selasa (28/6/2022) (Foto: BNP Paribas Asset Management)

Sebelumnya, PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM) menilai tren investasi berkelanjutan yang menerapkan prinsip environmental, social & governance (ESG) di Indonesia akan terus meningkat dan semakin relevan dengan kondisi saat ini.

Hal itu sejalan dengan fokus pemerintah baik dalam mengatasi isu perubahan iklim. Sekaligus dalam upaya mendorong sektor jasa keuangan menuju pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif, sebagaimana yang disuarakan oleh perwakilan pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20 meeting.

Sebagai pionir dalam investasi ESG, PT BNP Paribas AM di usianya yang ke-30, berkomitmen kuat untuk turut dalam mengembangkan solusi investasi berkelanjutan.

"Dalam beberapa tahun terakhir ini, yang menjadi fokus kami adalah untuk invest responsibly, bagaimana agar produk-produk yang kami tawarkan ke investor bisa bertanggung jawab secara jangka panjang. Misalnya lewat investasi ESG yang sudah kami terapkan di reksa dana kami sejak tahun 2016.” ujar Presiden Direktur PT BNP Paribas AM, Priyo Santoso saat perayaan 30th Anniversary PT BNP Paribas AM, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (28/6/2022).

Investasi berkelanjutan sendiri sudah menjadi tren investasi di dunia. Hal ini terlihat dari data yang dilaporkan oleh Global Sustainable Investment Review, yang terdapat peningkatan total dana kelolaan investasi berkelanjutan sebesar 55 persen pada periode 2016-2020 menjadi sebesar USD 35,3 triliun.

Survei BNP Paribas

Konferensi pers PT BNP Paribas Asset Management, Selasa (27/6/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)
Konferensi pers PT BNP Paribas Asset Management, Selasa (27/6/2022) (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Survei yang dilakukan oleh BNP Paribas Asset Management Global & Greenwich Associates pada Juni 2020 menunjukkan 81 persen dari responden telah menerapkan investasi berbasis ESG dan 16 persen berencana untuk melakukan hal yang sama.

79 persen  dari responden juga percaya bahwa pertimbangan sosial dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja investasi jangka panjang serta terhadap pengelolaan risiko.

"Kami merasa bangga karena momentum 30 tahun keberadaan kami di Indonesia juga bertepatan dengan fokus pemerintah di Presidensi G20 meeting untuk menuju ekonomi rendah karbon dan keuangan berkelanjutan. Hal ini juga memotivasi kami untuk terus mempromosikan peran penting dari investasi berkelanjutan dan mengakselerasi implementasinya kepada investor,” lanjut Priyo.

Saat ini PT BNP Paribas AM memiliki tiga reksa dana dengan tema ESG. Yaitu reksa dana indeks BNP Paribas SRI-KEHATI, reksa dana Syariah BNP Paribas Cakra Syariah USD dan reksa dana Syariah BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD.

Hingga Mei 2022, dana kelolaan reksa dana dengan tema ESG di PT BNP Paribas AM telah mencapai Rp 5,5 triliun atau naik hampir 5 kali lipat dibandingkan 2019 lalu yang hanya sekitar Rp 1 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya