Melihat Potensi Penerbitan Waran Terstruktur di Pasar Modal Indonesia

PT RHB Sekuritas Indonesia menjadi perusahaan sekuritas pertama terbitkan waran terstruktur.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 26 Sep 2022, 11:38 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2022, 07:40 WIB
Peluncuran waran terstruktur di BEI, Senin (19/9/2022) (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Peluncuran waran terstruktur di BEI, Senin (19/9/2022) (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat pasar modal Iwan Ho menilai potensi waran terstruktur di Indonesia besar.

"Potensi mestinya besar karena sudah ada lima bursa di Asia yang melakukan waran terstruktur (sructured warrant) ini, yaitu: Bursa Korea, Bursa Singapore, Bursa Thailand, Bursa Malaysia dan Bursa Hongkong," kata Iwan kepada Liputan6.com, Kamis (22/9/2022).

Iwan juga menjelaskan terkait faktor pendorong perusahaan sekuritas untuk menjadi penerbit atau liquidity provider, salah satunya meningkatkan basis investor.

"Sekuritas menjadi penerbit dan liquidity provider, selain dapat meningkatkan basis investor atau client, juga mendapatkan tambahan pendapatan dan income, memberikan lebih banyak layanan produk ke nasabah nya," kata dia.

Selain itu, membantu bursa untuk meningkatkan likuiditas dan jumlah produk pasar modal. Di sisi lain, terdapat peraturan bagi liquidity provider untuk waran terstruktur ini.

"Liquidity provider untuk waran terstruktur ini mesti mengikuti Peraturan No III-P mengenainya yang antara lain mengatur ada enam syarat untuk bisa menjadi liquidity provider, yang mana bila sudah di approve menjadi liquidity provider bisa memberikan kuotasi beli dan jual guna meningkatkan liquidity perdagangan waran terstrukturnya," ujar dia.

Adapun, syarat-syarat produk waran terstruktur yang terdiri dari

1. Periode jatuh tempo minimal dua bulan sampai dengan dua tahun.

2. Minimal nilai penawaran per seri sebesar Rp 5 miliar.

3. Jumlah maksimal outstanding waran terstruktur yang dicatatkan termasuk yang beredar maksimal 50 persen dari total kepemilikan saham (underlying) tanpa warkat dibawah 5 persen, tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali oleh perusahaan tercatat.

4. Memperoleh surat persetujuan bursa atas penggunaan underlying.

Ia menilai, penerbitan waran terstruktur yang lebih banyak positif untuk pasar modal Indonesia.

"Rencana untuk menerbitkan waran terstruktur lebih banyak lagi tentu saja bagus , setelah dikaji ulang dengan benar-benar karena underlying mesti masuk dalam indeks IDX30," pungkasnya.

 

RHB Sekuritas: Waran Terstruktur Jadi Diversifikasi Investasi bagi Investor

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT RHB Sekuritas Indonesia menerbitkan tiga produk waran terstruktur yang diterbitkan dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

CEO PT RHB Sekuritas Indonesia, Thomas Nugroho mengungkapkan, produk waran terstruktur tersebut persiapannya cukup lama.

"Seperti yang kita dengar memang produk waran terstruktur persiapannya cukup lama, jadi ini sangat berharga bagi kami. Ini bukan satu dua tapi ada tiga seri waran terstruktur yang akan luncur hari ini yaitu dari saham UNVR,ADRO, BBRI," kata Thomas dalam Pembukaan Perdagangan dalam rangka Penerbitan Waran Terstruktur secara virtual, Senin (19/9/2022).

Thomas menuturkan, waran terstruktur ini bisa menjadi pilihan instrumen investasi bagi investor di Indonesia. Selain itu, produk ini juga diawasi oleh Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

“Produk ini merupakan jawaban untuk diversifikasi instrumen investasi bagi investor di Indonesia yang menginginkan harga saham yang lebih terjangkau kemudian volatilitas yang gesit dan tentunya yang paling penting ada dua hal, ini semua diawasi oleh IDX dan OJK,” kata dia.

Selain itu, saham yang menjadi underlying merupakan saham bluechip.

"Saham yang menjadi underlying nya saham-saham blue chip. Jadi dari industri, regulator pun ingin memotivasi semua untuk memiliki instrumen diversifikasi,” ujar dia.

BEI: Ada Lima Anggota Bursa dalam Pipeline Penerbitan Waran Terstruktur

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan telah berdiskusi bersama sejumlah anggota bursa (AB) terkait penerbit waran terstruktur. 

Direktur Perdagangan dan Pengaturan BEI, Irvan Susandy menuturkan, pihaknya telah melakukan penjajakan terhadap empat hingga lima anggota bursa (AB).

"Dalam pipeline ada 4 sampai 5 anggota bursa yang sedang berdiskusi dengan BEI. Kami juga melakukan pendekatan dengan beberapa anggota bursa yang punya kemampuan, yang regional office nya sudah menerbitkan waran terstruktur,” kata Irvan dalam konferensi pers, Senin (19/9/2022).

Sementara itu, hingga saat ini baru PT RHB Sekuritas Indonesia yang menerbitkan struktur waran dari saham sebagai underlyingnya. 

"Di pipeline bursa, masih ada anggota bursa yang berminat untuk menerbitkan waran terstruktur  lain. Selain itu, RHB Sekuritas sudah memiliki rencana waran terstruktur lain dengan underlying yang beda,” ujar dia.

Irvan juga berharap ada sekuritas lain yang bisa mengikuti jejak RHB Sekuritas, sehingga saat ini masih fokus untuk melakukan diskusi bersama AB. 

"Jadi nanti kita lihat perkembangannya di sisa tahun ini dan tahun depan, semoga ada sekuritas lain selain RHB Sekuritas yang bisa live dengan waran terstruktur lainnya, selain juga RHB Sekuritas yang akan menambah waran terstruktur lain dengan underlying yang berbeda,” kata dia.

Beda Waran Terstruktur dan Perusahaan

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pasar modal Indonesia resmi meluncurkan produk investasi baru yaitu waran terstruktur pada Senin, 19 September 2022. Waran terstruktur berbeda dengan waran perusahaan.

Waran perusahaan dapat diartikan sebagai produk turunan pasar modal yang diberikan cuma-cuma kepada investor yang telah membeli saham baru yang diterbitkan. Hal ini bisa disebut sebagai pemanis atau pendorong sehingga investor menjadi lebih tertarik ikut membeli saham saat IPO dan menebus rights issue.

Sementara waran terstruktur merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli dan menjual underlying waran terstruktur pada harga dan waktu tertentu.

Waran terstruktur adalah efek yang mekanisme perdagangannya mirip dengan equity yang ada di bursa, tetapi dengan perbedaan mendasar seperti penerbit, saham yang diterbitkan dan metode penyelesaian saat jatuh tempo. Produk waran terstruktur di bursa hanya dapat diterbitkan dengan pilihan underlying saham-saham konstituen Indeks IDX30.

Melansir laman instagram RHB Waran Terstruuktur @indonesiawarrant, Selasa (20/9/2022), perbedaan lainnya, waran terstruktur diterbitkan oleh anggota bursa efek atau sekuritas. Sedangkan waran perusahaan diterbitkan oleh emiten atau perusahaan terbuka saat melakukan IPO atau penerbitan saham baru (right issue).

Waran terstruktur memiliki masa aktif yang lebih singkat yakni 2—24 bulan. Sedangkan waran perusahaan memiliki masa aktif yang lebih lama yakni 2–10 tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya