Liputan6.com, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menandatangani transaksi jual beli aset perseroan dengan PT Okabe Hardware Indonesia (Okabe) pada 28 September 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (1/10/2022), PT Hero Supermarket Tbk teken transaksi jual beli salah satu aset perseroan berupa tanah dan bangunan di Tangerang Selatan, Banten, tepatnya di Serpong Utara dan ex Giant Alam Sutera.
Baca Juga
Transaksi tersebut senilai Rp 200 miliar. Nilai transaksi itu secara persentase terhadap ekuitas sebesar 26,05 persen yaitu Rp 767,66 miliar berdasarkan laporan keuangan konsolidasian perseroan yang berakhir 30 Juni 2022.
Advertisement
Adapun aset dalam transaksi jual beli tersebut berupa bangunan dan tanah. Bangunan tersebut terdiri dari dua lantai dan luas tanah 11.240m2. Manajemen PT Hero Supermarket Tbk menyatakan dengan transaksi tersebut menerima dana tunai dari pelepasan aset akan mengurangi leverage dan memperkuat posisi keuangan. “Pengurangan leverage juga akan mengurangi pembayaran bunga di masa depan,” tulis perseroan.
Selain itu, Hero Supermarket juga mendapatkan keuntungan dari penjualan properti yang akan mendukung profitabilitas perseroan pada 2022 dan kemampuan untuk memonetisasi aset yang tidak likuid meskipun ada ketidakpastian pasar akibat COVID-19.
“Transaksi ini juga diharapkan akan memberikan keyakinan tambahan kepada pemberi fasilitas pinjaman di tengah kondisi perdagangan pada 2022,” tulis perseroan.
Turunkan Beban Bunga Pinjaman
Manajemen Hero Supermarket mengharapkan transaksi ini dapat meningkatkan aset lancar perseroan pada periode proyeksi 2022.
Laba (rugi) sebelum pajak pada 2022 diperkirkaan meningkat Rp 123,29 miliar karena keuntungan dari penjualan aset tetap obyek transaksi. Selain itu, beban bunga pinjaman jangka pendek perseroan akan turun selama periode proyeksi. Hal ini karena perseroan mampu melunasi pinjaman bank jangka pendek Rp 120 miliar pada 2022.
Kemudian penerimaan kas bersih dari transaksi tersebut diharapkan menjadi Rp 196,89 miliar setelah pembayaran pajak dan pengurangan beban bunga. Dengan Rp 120 miliar akan digunakan untuk membayar utang dan saldo kas akan meningkat Rp 76,89 miliar.
Perseroan menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Okabe sehingga transaksi ini tidak terkait seperti yang tertuang dalam pasal 1 ayat 3 POJK 42/2020 serta tidak mengandung kebenturan kepentingan. Adapun Okabe bergerak di bidang perdagangan besar bukan mobil dan motor.
Advertisement
Kinerja Semester I 2022
Sebelumnya, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,14 triliun.
Raihan itu naik 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,78 triliun. Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 1,28 triliun dari Rp 1,05 triliun pada semester I 2021. Sehingga laba kotor Hero Supermarket pada peruh pertama 2022 turun 18 persen menjadi Rp 861,13 miliar dari Rp 729,91 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pada periode ini, perseroan mencatatkan penghasilan keuangan sebesar Rp 2,82 miliar dan penghasilan lainnya Rp 13,31 miliar. Sementara beban usaha tercatat sebesar Rp 818,88 miliar dan biaya keuangan Rp 182,18 miliar. Sehingga perseroan mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar Rp 123,8 miliar.
Meski begitu, raihan ini lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu di mana rugi sebelum pajak tercatat sebesar Rp 234,05 miliar. Perseroan juga mengantongi manfaat pajak penghasilan senilai Rp 5,15 miliar pada semester I 2022, lebih kecil dibandingkan semester I 2022 yang sebesar Rp 39,86 miliar.
Kendati begitu, perseroan berhasil menekan rugi periode berjalan dari operasi yang dihentikan menjadi sebesar Rp 118,65 miliar dari rugi Rp 194,19 pada semester I 2021.
Pada saat yang sama, perseroan berhasil mengukuhkan laba periode berjalan dari operasi yang dihentikan senilai Rp 4,88 miliar dari rugi Rp 356,7 miliar pada semester I 2021.
Tekan Rugi
Capaian itu berdampak pada penurunan rugi periode berjalan pada semester I 2022 menjadi Rp 113,77 miliar dibanding semester I 2022 dengan rugi mencapai Rp 550,89 miliar. Sehingga rugi bersih per saham menjadi Rp 28 dari rugi sebelumnya sebesar Rp 132.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 6,5 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 6,27 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 2,72 triliun dan jumlah aset tidak lancar Rp 3,87 triliun.
Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 5,82 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 5,4 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 3,67 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 2,15 triliun. Sementara ekuitas justru turun menjadi Rp 767,67 miliar hingga Juni 2022 dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 8773,82 miliar.
Advertisement
Prospek
Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Patrick Lindvall menuturkan, jangka waktu pandemi COVID-19 dan sejauh mana dampaknya terhadap PT Hero masih belum dapat dipastikan.
Namun demikan, Perseroan tetap optimistis kinerja keuangannya akan terus membaik sepanjang semester kedua tahun ini dengan pelonggaran pembatasan yang diberlakukan pemerintah dan perilaku konsumen yang mulai kembali normal.
“ PT Hero tetap fokus berinvestasi di bisnis utamanya dan membangun pondasi untuk memposisikan Perseroan agar mencapai pertumbuhan yang solid dan berkelanjutan dalam jangka panjang,” ujar dia dalam keterbukaan informasi BEI.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 31 Agustus 2022, saham HERO melemah 0,61 persen ke posisi Rp 1.640 per saham. Saham HERO dibuka turun tipis lima poin ke posisi Rp 1.645 per saham. Saham HERO berada di level tertinggi Rp 1.645 dan terendah Rp 1.555 per saham. Total frekuensi perdagangan 13 kali dengan nilai transaksi Rp 20,3 juta.