Penjualan Ekspor Jasuindo Tiga Perkasa Melonjak pada Semester I 2022

Seiring peningkatan mobilitas global setelah pandemi COVID-19, Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE) meraih penjualan ekspor Rp122,9 miliar.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Okt 2022, 09:46 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2022, 09:46 WIB
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) membukukan lonjakan penjualan ekspor hingga semester I 2022. (Foto: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk)
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) membukukan lonjakan penjualan ekspor hingga semester I 2022. (Foto: PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), perusahaan yang bergerak di percetakan sekuriti membukukan lonjakan penjualan ekspor hingga menjadi tiga kali lipat pada semester I 2022.

Seiring peningkatan mobilitas global setelah pandemic COVID-19, Jasuindo Tiga Perkasameraih penjualan ekspor sebesar Rp122,9 miliar pada enam bulan pertama tahun ini, naik 222 persen dari Rp38,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Bahkan, kontribusi ekspor pada total penjualan perseroan juga meningkat tajam. Dari hanya sebesar 13,5 persen dari total penjualan pada semester I-2021, kontribusi ekspor meningkat menjadi 32,3 persen terhadap total penjualan pada semester I 2022.

"Kami bersyukur bahwa ekonomi global sudah mulai pulih setelah pandemi, sehingga penjualan ekspor kami di tahun ini meningkat. Kami yakin potensi peningkatan ekspor masih terbuka, mengingat masih tingginya permintaan pelanggan luar negeri untuk pengadaan dokumen sekuriti,” tutur Direktur Utama Jasuindo Tiga Perkasa ,Oei Allan Wibisono, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, (15/10/2022).

Permintaan ekspor untuk pengadaan dokumen sekuriti, di antaranya untuk komponen paspor antara lain e-Cover, e-PCDP dan inlay, Driving License, ID Card, Redemption Tickets dan produk lainnya. Produk-produk JTPE sudah dipasarkan ke sejumlah negara di lima benua, seperti Filipina, Singapura, Amerika Serikat, India, Australia, Afrika Selatan, Italia, dan lain-lain. 

Tingginya potensi pasar ekspor ini didukung oleh masih banyaknya negara sedang kembang (developing countries) yang belum memiliki teknologi untuk menghasilkan produk-produk sekuriti. Sedangkan di negara yang telah berkembang (developed countries), terhalang dengan tingginya biaya produksi.

 

Kinerja Perseroan

PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE)
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) rilis kinerja keuangan 2021 yang catat pertumbuhan. (Dok: Jasuindo Tiga Perkasa)

JTPE merupakan pemain utama swasta untuk bisnis Digital security dan Security printing yang memiliki teknologi terkini percetakan sekuriti serta cost of product yang lebih kompetitif.

Dari kinerja Perusahaan, dicatat penjualan Rp 379,67 miliar pada semester pertama 2022, yang meningkat 35 persen dari Rp 281,21 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan di pasar lokal masih menjadi kontributor terbesar yaitu Rp256,7 miliar atau 67,3% dari total penjualan JTPE di paruh pertama tahun ini.

Salah satu produk yang mengalami kenaikan permintaan signifikan baik di pasar lokal dan pasar ekspor adalah komponen paspor. Sejak Juni 2022 lalu Ditjen Imigrasi telah menaikkan kuota penerbitan paspor hingga tiga kali lipat. Ini tak lepas dari sudah dilonggarkannya pembatasan masyarakat dan sudah aktifnya kegiatan bepergian ke luar negeri.

“Dengan kembalinya aktivitas masyarakat setelah pandemi dan terbukanya peluang pasar di era digital ini, kami optimis dapat mencapai target tahun ini, yaitu pertumbuhan penjualan 12 persen dan pertumbuhan laba 10 persen,” ujar Oei.

Jasuindo Tiga Perkasa Kembangkan Produk Digital Sekuriti Terintegrasi

(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)
(Foto: Ilustrasi investasi saham. Dok Unsplash/Austin Distel)

Sebelumnya, PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), perusahaan bergerak di bidang penyedia solusi percetakan sekuriti melahirkan produk digital sekuriti yang terintegrasi dengan teknologi pengamanan terkini.

Produk-produk tersebut di antaranya Radio Frequency Identification (RFID), brand protection, ESign yaitu penyedia tanda tangan elektronik yang terverifikasi oleh penyelenggara sertifikasi elektronik (PSrE) serta berbagai pengembangan layanan produk digital lainnya.

Pengembangan produk ini diharapkan dapat mendukung percepatan pertumbuhan industri percetakan digital sekuriti ke depan. Sementara itu, kenaikan permintaan paspor sebagaimana diberitakan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi telah memberikan keuntungan tersendiri bagi JTPE sebagai produsen part e passport.

Sebagaimana diberitakan dalam siaran pers di web www.imigrasi.go.id, Ditjen Imigrasi telah menambah kuota penerbitan paspor hingga tiga kali lipat di seluruh kantor imigrasi di Indonesia. Subkoordinator Humas Ditjen Imigrasi Achmad Nur Saleh menuturkan, penambahan kuota tersebut telah dilakukan sejak Juni, dengan  pengisian kuota antrean tambahan dilakukan melalui Aplikasi Mobile Paspor (M-Paspor) yang dapat diunduh oleh pemohon melalui Playstore maupun Appstore.

“Kami terus memproduksi produk keamanan digital yang dapat memenuhi kebutuhan pasar akan produk keamanan yang terintegrasi dengan menggunakan teknologi keamanan terkini,” ujar Direktur Utama Jasuindo Tiga Perkasa, Oei Allan Wibisono dikutip dari keterangan tertulis, ditulis Minggu (28/8/2022).

Ia yakin pertumbuhan kami akan terus berlanjut, mengingat di eradigital ini, semua pihak baik pemerintah maupun swasta, terus melakukan transformasi digital.

“Hal ini menunjukkan semakin banyak peluang solusi digital dan dokumen keamanan yang dapat terus kami kembangkan,” kata dia.

 

Stock Split

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Diberitakan sebelumnya, PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) berencana memecah nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:4 (satu banding empat).

Perseroan saat ini memiliki nilai nominal Rp 20 per, akan dipecah menjadi Rp 5 per saham. Rencana ini telah mendapat persetujuan pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Jasuindo Tiga Perkasa yang diselenggarakan 29 Juni 2022.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (22/7/2022), jumlah saham sebelum stock split tercatat sebanyak 1.713.012.500 lembar. Usai stock split, saham perusahaan akan menjadi sebanyak 6.852.050.000 lembar.

Adapun akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi yakni pada 27 Juli 2022. Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi yakni pada 28 Juli 2022. Sedangkan awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 1 Agustus 2022.

Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam penitipan kolektif KSEI, pelaksanaan stock split akan dilaksanakan berdasarkan saldo rekening efek pada akhir perdagangan saham di BEI pada 29 Juli 2022 (recording date). Selanjutnya pada 1 Agustus 2022, saham hasil stock split akan didistribusikan melalui sub rekening efek masing-masing pemegang saham.

Pada penutupan perdagangan, Jumat, 22 Juli 2022, saham JTPE menguat 1,61 persen ke posisi Rp 945 per saham. Saham JTPE dibuka melemah lima poin ke posisi Rp 925 per saham.

Saham JTPE berada di level tertinggi Rp 945 dan terendah Rp 925 per saham. Total frekuensi perdagangan 25 kali dengan volume perdagangan 546 saham. Nilai transaksi Rp 50,8 juta.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya