Laba Bersih Astra Otoparts Tumbuh 86,23 Persen hingga September 2022

PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) membukukan pertumbuhan penjualan dan laba bersih hingga September 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 31 Okt 2022, 12:42 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2022, 12:42 WIB
Astra Otoparts Jadi Distributor Resmi Ban Pirelli
Hal ini diumumkan di booth Astra Otopart pada gelaran Jakarta Fair 2015, Sabtu (6/6/2015).

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III 2022. Astra Otoparts membukukan pendapatan bersih senilai Rp 13,49 triliun meningkat 22,19 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 11,04 triliun. 

Mengutip laporan keuangan AUTO, Senin (31/10/2022), beban pokok pendapatan AUTO hingga kuartal III 2022 mencapai Rp 11,57 triliun atau meningkat 19,89 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 9,65 triliun.

Laba bruto Astra Otoparts melesat 38,40 persen dari Rp 1,38 triliun per kuartal III 2021 menjadi Rp 1,91 triliun  per kuartal III 2022. Astra Otoparts juga mencatatkan kenaikan laba sebelum pajak penghasilan sebesar 82,99 persen dari Rp 580,44 miliar per kuartal III 2021 menjadi Rp 1,06 triliun.

Hingga akhir kuartal III 2022 AUTO mengantongi laba bersih sebesar Rp 831,69 miliar. Laba ini meningkat 86,23 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 446,44 miliar.

Dengan demikian, laba per saham dasar dan dilusian hingga kuartal III 2022 Rp 173 per saham meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 92. Sementara itu, aset senilai Rp 18,44 triliun hingga kuartal III 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 16,94 triliun.

Kemudian, liabilitas sebesar Rp 5,90 triliun hingga kuartal III 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 5,10 triliun.

Sedangkan, ekuitas tercatat sebesar Rp 12,54  triliun hingga kuartal III 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 11,84  triliun.

Pada penutupan perdagangan saham Senin, 31 Oktober 2022 sesi pertama, saham AUTO naik 8,71 persen ke posisi Rp 1.310 per saham. Saham AUTO dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 1.230 per saham.

Saham AUTO berada di level tertinggi Rp 1.320 dan terendah Rp 1.230 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.641 kali dengan volume perdagangan 163.822 saham. Nilai transaksi Rp 21,4 miliar.

Tebar Dividen Interim 2022

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Sebelumnya, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) membagikan dividen interim 2022 sebesar Rp 106,03 miliar. Penetapan pembagian dividen interim 2022 itu telah diputuskan direksi dan disetujui dewan komisaris pada 3 Oktober 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/10/2022), PT Astra Otoparts Tbk membagikan dividen interim 2022 sebesar Rp 22 per saham.

Keputusan pembagian dividen interim 2022 tersebut berdasarkan data keuangan per 30 Juni 2022 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 432,49 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 7,2 triliun dan total ekuitas Rp 12,08 triliun.

Berikut jadwal pembagian dividen interim 2022:

-Tanggal cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 11 Oktober 2022

-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 12 Oktober 2022

-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 13 Oktober 2022

-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 14 Oktober 2022

-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 13 Oktober 2022 pukul 16.00

-Tanggal pembayaran dividen pada 24 Oktober 2022

 

 

 

 

Sesuaikan Harga Produk

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) menyampaikan kenaikan harga penjualan pada pelanggan diukur dari kondisi terkini. 

Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdani Dzulkarnaen Salim menuturkan, untuk bisnis manufakturnya, jika harga-harga material naik, akan terjadi negosiasi dengan pelanggan. Secara umum, Astra Otoparts memiliki dua pilar bisnis, yakni manufaktur dan perdagangan. 

"Manufaktur punya perjanjian dengan pelanggan atau OEM, secara periodik tinjau harga-harga kami disesuaikan dengan kondisi yang terjadi. Kalau harga material naik atau biaya listrik dan sebagainya akan dimasukan negosiasi harga. Jika terjadi penurunan harga material dan inflasi tidak terjadi, kita juga berbicara dengan pelanggan kami,” kata Hamdani saat  paparan publik Astra Otoparts, Selasa (4/10/2022).

Hamdani menyebutkan, pihaknya juga memperhatikan kompetisi yang ada, sehingga perseroan melakukan penyesuaian agar tidak kehilangan pangsa pasar.

"Aftermarket, kami perhatikan kompetisi yang ada, bagaimana langkah kompetitor dan pasar apakah siap. Agar harga kami bisa diterima oleh market, bahwa kami tidak boleh kehilangan market share. Itu kami sesuaikan,” imbuhnya.

Sebelumnya, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mengukuhkan laba bersih Rp 432 miliar pada paruh pertama tahun ini. Laba itu naik 61,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 267 miliar.

Laba tersebut sejalan dengan pendapatan yang tercatat pada semester I 2022 sebesar Rp 8,85 triliun, naik 19,99 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,15 triliun. Pendapatan Astra Otoparts ditopang penjualan lokal sebesar Rp 5,2 triliun, dan ekspor Rp 746,74 miliar.

Raihan itu tak lepas dari jaringan distribusi perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga dapat menjangkau lebih banyak pelanggan.

Portofolio Perseroan

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Astra Otoparts, Wanny Wijaya memaparkan, perseroan memiliki tiga portofolio untuk bisnis penjualan, yakni domestik, internasional, dan ritel modern.

"Untuk domestik, kita punya 26 kantor penjualan di area Jawa, Bali, Manado dan Gorontalo, dan 47 dealer utama di luar JAwa—Bali yang nanti akan support lebih dari 12 ribu jaringan ritel di seluruh Indonesia,” kata dia dalam Workshop Wartawan Pasar Modal 2022, Jumat, 5 Agustus 2022.

Sementara untuk internasional, perseroan telah menjangkau pasar suku cadang di lebih dari 40 negara di dunia. Baik melalui agen atau kantor perdagangan, maupun melalui jaringan ritel. Terakhir, portfolio merek yang kuat dan jumlah outlet yang terus bertumbuh melalui ritel modern.

"Kami sudah punya total 377 outlet, dengan 305 milik kami sendiri sedangkan 72 berbentuk francaise. Coverage di seluruh Indonesia, yang paling besar di Jawa dan Bali,” imbuh Wanny.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya