BSI Gandeng Riyad Bank untuk Perkuat Bisnis Global

Riyad Bank akan menjadi mitra BSI dalam melakukan ekspansi bisnis di Arab saudi, antara lain treasury, haji & umrah, trade finance, remittance dan bisnis antar bank lainnya.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 02 Nov 2022, 22:28 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2022, 22:28 WIB
FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja beraktivitas di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Pada 27 Januari 2021, BSI telah mendapatkan persetujuan dari OJK ditandai dengan keluarnya Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 4/KDK.03/2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI terus memperkuat bisnis global untuk meningkatkan kontribusi dalam pengembangan perdagangan dan investasi serta layanan keuangan syariah.

Hal ini untuk mendorong penguatan pemulihan ekonomi nasional. Saat ini, BRIS menggandeng Riyad Bank untuk menjadi mitra strategis dalam pengembangan bisnis di Arab Saudi.

Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adib mengatakan, melalui kesepahaman strategis ini, nantinya Riyad Bank akan menjadi mitra BSI dalam melakukan ekspansi bisnis di Arab saudi, antara lain treasury, haji & umrah, trade finance, remittance dan bisnis antar bank lainnya.

"Langkah ini merupakan bagian dari upaya kami dalam mewujudkan visi untuk menjadikan BSI sebagai Top Ten Global Islamic Bank. Selain itu, sinergi ini juga diharapkan dapat memudahkan masyarakat Indonesia untuk menjalankan ibadah haji & umrah serta membantu pelaku UMKM maupun perusahaan-perusahaan Indonesia dalam memperluas pasar di Timur Tengah, terutama di Arab Saudi," kata Moh Adib dalam keterangan resminya, Rabu (2/11/2022).

Moh Adib menjelaskan, dalam kerjasama tersebut, BSI dan Riyad Bank juga akan berkolaborasi untuk pengembangan sumber daya manusia, khususnya dalam peningkatan literasi perbankan syariah. Indonesia dan Arab Saudi memiliki hubungan bilateral di bidang ekonomi yang telah terjalin dengan baik. 

Nilai perdagangan Indonesia-Arab Saudi tercatat sebesar USD 5,5 miliar pada 2021. Ekspor Indonesia ke Arab Saudi selama periode Januari-Desember 2021 mencapai USD 1,5 miliar, naik 12,78 persen dibandingkan periode yang sama 2020 yang tercatat sebesar USD 1,33 miliar. Selain itu, total nilai Foreign Direct Investment dari Arab Saudi ke Indonesia mencapai USD 24,6 juta pada periode 2016-2021.

Pertumbuhan ekonomi Arab Saudi pada kuartal kedua 2022 menembus 11,8 persen, yang salah satunya didorong oleh peningkatan aktivitas terkait migas sebesar 23,1 persen, serta kegiatan ekonomi nonmigas yang tumbuh 5,4 persen. 

“Kami meyakini kerjasama strategis ini dapat semakin memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi, dimana ke depan dapat menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sehat dan berkelanjutan,” kata Moh Adib. 

 

Ekspansi Bisnis di Level Global

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Aktivitas pekerja di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di level global, BSI telah memulai ekspansi bisnisnya dengan membuka BSI Representative Office di Dubai, Uni Emirat Arab pada pertengahan Mei lalu. Kehadiran BSI di Dubai sekaligus menjadi babak baru sejarah sektor keuangan nasional dalam ekspansi pasar di Timur Tengah.

Selain itu, kehadiran BSI di Dubai juga diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa Indonesia yang saat ini sedang memegang Presidensi G20 terus menunjukkan performa kinerja keuangan dan perbankan yang apik.

Penandatanganan nota kesepahaman untuk sinergi tersebut dilakukan oleh SVP International dan Financial Institution BSI Anna Kristanty dan SVP Financial Institution Riyad Bank Yazeed Al-Alami, serta disaksikan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah Eko Hartono, Komisaris BSI Nizar Ali, Direktur Treasury dan International Banking BSI Moh Adib dan SVP Regional Manager Western Region Riyad Bank Naif Mansour Shalabi di Riyad Bank administration building library di Jeddah, Arab Saudi, Selasa, 1 November 2022.

Laba Bank Syariah Indonesia Tumbuh 42 Persen hingga Kuartal III 2022

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Dirut BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi tiga bank syariah BUMN yakni Bank BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri telah dilaksanakan sejak Maret 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau disebut BSI (BRIS) berhasil membukukan kinerja positif pada kuartal tiga 2022. Hal ini tercermin dari  laba bersih yang meningkat 42 persen secara tahunan (YoY) mencapai Rp 3,21 triliun. 

BSI juga membukukan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 245,18 triliun, atau tumbuh 11,86 persen pada periode yang sama. Kinerja positif ini didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan DPK. 

Kinerja solid juga didukung oleh total pembiayaan yang tumbuh 22,35 persen, yaitu menjadi Rp 199,82 triliun. Kontribusi pembiayaan terbesar berasal dari bisnis mikro yang tumbuh 37,32 persen, disusul pembiayaan kartu yang meningkat 35,81 persen dan pembiayaan gadai naik 30,15 persen. 

Capaian ini juga didukung oleh kualitas pembiayaan yang sehat. Hal itu tercermin dari NPF Nett yang sangat terjaga yaitu hanya sebesar 0,59 persen.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, kinerja perseroan hingga September 2022 berada pada jalur yang tepat dan menuju pertumbuhan yang semakin solid. 

"Kami terus melakukan transformasi dan efisiensi di internal serta mencermati perkembangan ekonomi di dalam negeri dan global, agar kami dapat melakukan antisipasi dan terus mendorong pertumbuhan kinerja BSI yang sehat dan berkelanjutan," kata Hery dalam paparan publik BSI, Kamis (27/10/2022).

Rasio Keuangan

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja menghitung uang di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau disebut BSI (BRIS) berhasil membukukan kinerja positif pada kuartal tiga 2022. Hal ini tercermin dari  laba bersih yang meningkat 42 persen secara tahunan (YoY) mencapai Rp 3,21 triliun. 

BSI juga membukukan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 245,18 triliun, atau tumbuh 11,86 persen pada periode yang sama. Kinerja positif ini didukung oleh kepercayaan masyarakat melalui penempatan DPK. 

Kinerja solid juga didukung oleh total pembiayaan yang tumbuh 22,35 persen, yaitu menjadi Rp 199,82 triliun. Kontribusi pembiayaan terbesar berasal dari bisnis mikro yang tumbuh 37,32 persen, disusul pembiayaan kartu yang meningkat 35,81 persen dan pembiayaan gadai naik 30,15 persen. 

Capaian ini juga didukung oleh kualitas pembiayaan yang sehat. Hal itu tercermin dari NPF Nett yang sangat terjaga yaitu hanya sebesar 0,59 persen.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, kinerja perseroan hingga September 2022 berada pada jalur yang tepat dan menuju pertumbuhan yang semakin solid. 

"Kami terus melakukan transformasi dan efisiensi di internal serta mencermati perkembangan ekonomi di dalam negeri dan global, agar kami dapat melakukan antisipasi dan terus mendorong pertumbuhan kinerja BSI yang sehat dan berkelanjutan," kata Hery dalam paparan publik BSI, Kamis (27/10/2022).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya