Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 7 November 2022 dari BNI Sekuritas

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan, IHSG berada dalam trend bullish selama berada di atas 6.995.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Nov 2022, 08:30 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 08:30 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami kenaikan dalam pola konsolidasi pada perdagangan Senin (7/11/2022). Potesi penguatan IHSG ini tercermin dari Candle Hanging Man & di Bawah 5 day MA.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan, IHSG berada dalam trend bullish selama berada di atas 6.995. Secara teknikal, indikator MACD bullish, stochastic overbought di atas support 6.980, candle hanging man.

Jika bisa ditutup harian di atas 6.980, Andri menilai IHSG masih berpeluang rebound dengan target 7.091, 7.135, 7.250. Jika gagal, IHSG rawan menuju 6.958, 6.894. “Level resistance pada perdagangan hari ini di level 7.074, 7.098, 7.135, 7.178 dengan support 7.015, 6.962, 6.942, 6.902. Perkiraan range di level 6.990 - 7.100,” tulis Andri dalam riset, Senin, 7 November 2022.

Sebagai gambaran, IHSG ditutup menguat 0,16 persen ke level 7.045,53 pada perdagangan Jumat, 4 November 2022. Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, Jumat lalu, bursa regional Asia Pasifik mengalami penguatan.

Indeks Hang Seng menguat sangat signifikan sebesar 5,36 persen. Bursa China juga mencatat kenaikan yang tinggi seperti SSE Composite Index (2,43 persen) dan Shenzen Index (3,20 persen). Hari ini Indonesia akan mengumumkan tingkat pertumbuhan ekonomi untuk periode kuartal ketiga 2022.

Dari Amerika Serikat (AS), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat signifikan 1,26 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang naik 1,36 persen.

Sementara indeks Nasdaq menguat sebesar 1,28 persen. Laporan nonfarm payrolls Oktober pada hari Jumat memicu kekhawatiran the Fed akan bertahan dengan kampanye kenaikan suku bunganya sejak pasar tenaga kerja menambahkan 261.000 pekerjaan, di atas ekspektasi.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi

Rekomendasi Teknikal

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut merupakan rekomendasi saham dari BNI Sekuritas untuk perdagangan Senin (7/11/2022) :

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Resistance : Rp 8.825, Rp 8.900, Rp 9.000, Rp 9.200.

Support: Rp 8.675, Rp 8.550, Rp 8.325, Rp 8.125.

Rekomendasi: BUY Rp 8.700 - Rp 8.775, target Rp 8.900, Rp 9.000.

Stop loss di bawah Rp 8.500.

2. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

Resistance : Rp 1.220, Rp 1.260, Rp 1.300, Rp 1.350.

Support: Rp 1.170, Rp 1.135, Rp 1.100, Rp 1.070.

Rekomendasi: BUY IF BREAK target Rp 1.250, Rp 1.300.

Stop loss di bawah Rp 1.100.

3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Resistance : Rp 1.955, Rp 1.995, Rp 2.050, Rp 2.120.

Support: Rp 1.875, Rp 1.845, Rp 1.800, Rp 1.760.

Rekomendasi: BUY IF BREAK Rp 1.915 target Rp 1.955, Rp 2.040.

Stop loss di bawah Rp 1.845.

4. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Resistance: Rp 176, Rp 185, Rp 191, Rp 199.

Support: Rp 169, Rp 163, Rp 154, Rp 144.

Rekomendasi: BUY Rp 165 - Rp 169, target Rp 176, Rp 185. Stop loss di bawah Rp 154.

5. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

Resistance : Rp 8.325, Rp 8.450, Rp 8.675, Rp 8.900.

Support: Rp 8.175, Rp 8.050, Rp 7.850, Rp 7.600.

Rekomendasi: speculative buy target Rp 8.325, Rp 8.400.

Stop loss di bawah Rp 8.000.

6. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)

Resistance : Rp 2.780, Rp 2.820, Rp 2.880, Rp 2.950.

Support: Rp 2.710, Rp 2.660, Rp 2.590, Rp 2.510.

Rekomendasi: speculative buy target Rp 2.820, Rp 2.850.

Stop loss di bawah Rp 2.660.

Kinerja IHSG 31 Oktober-4 November 2022

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada periode 31 Oktober-4 November 2022. Analis menilai, IHSG masih dipengaruhi data ekonomi global dan domestik seperti inflasi.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (5/11/2022), IHSG turun tipis 0,15 persen ke posisi 7.045,52 pada 31 Oktober-4 November 2022. Pada pekan lalu, IHSG berada di posisi 7.056,04. Kapitalisasi pasar bursa turun 0,27 persen menjadi Rp 9.342,69 triliun.

Kapitalisasi pasar tersebut susut Rp 25,6 triliun dari pekan lalu Rp 9.368,322 triliun.Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa merosot 1,98 persen menjadi 1.195.583 transaksi selama sepekan dari 1.219.787 transaksi pada pekan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata volume transaksi bursa merosot 6,35 persen menjadi 20,651 miliar dari 22,052 miliar saham pada pekan lalu.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa menguat 2,62 persen menjadi Rp 13,35 triliun dari Rp 13,01 triliun pada pekan lalu.

 

Kata Analis

Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG selama sepekan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi baik dari dalam dan luar negeri.

“Dari luar negeri kita dapat cermati laju inflasi yang masih tinggi di negara-negara Eropa dan naiknya suku bunga the Federal Reserve (the Fed) ke level 4 persen sesuai dengan estimasi konsensus, di samping itu, ada kenaikan imbal hasil UST note 10 years ke angka 4 persen,” ujar dia.

Sementara itu, Herditya menilai, investor pun masih khawatir dan mencermati akan kebijakan moneter the Fed yang akan semakin ketat dan agresif dalam membendung inflasi di Amerika Serikat (AS) dengan target 2 persen.

Dari dalam negeri, terdapat rilis data inflasi Oktober yang cenderung turun ke angka 5,71 persen YoY. Pada September 2022 tercatat 5,95 persen. “Dan juga masih adanya rilis kinerja emiten-emiten dalam negeri yang turut mempengaruhi pergerakan IHSG,” ujar dia.

Pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG berpotensi melemah. “Untuk sepekan ke depan, kami memperkirakan pergerakan IHSG cenderung volatile dan rawan koreksi dengan area support di 6.962 dan resistance di 7.128,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya