Dharma Polimetal Incar Pertumbuhan Pendapatan 20 Persen pada 2023

Dharma Polimetal optimistis target pertumbuhan penjualan 20 persen dan pertumbuhan laba bersih 50 persen pada 2022 dapat tercapai.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Nov 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2022, 17:30 WIB
Paparan publik PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), Jumat (25/11/2022) (Foto: Dharma Polimetal)
Paparan publik PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), Jumat (25/11/2022) (Foto: Dharma Polimetal)

Liputan6.com, Jakarta - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) optimis dapat mencatatkan kinerja cemerlang pada tahun depan. Perseroan bahkan mematok target pertumbuhan penjualan 20 persen pada 2023.

Adapun untuk tahun ini, Dharma Polimetal optimistis target pertumbuhan penjualan 20 persen dan pertumbuhan laba bersih 50 persen pada 2022 dapat tercapai.

"Perseroan melihat prospek bisnis otomotif tahun 2023 masih akan tetap menjanjikan. Oleh karena itu, Perseroan optimis dan menargetkan penjualan tahun depan bisa tumbuh 20 persen," kata President Director of Dharma Polimetal, Irianto Santoso dalam keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).

Dalam upaya mendongkrak kinerja perseroan, tahun ini DRMA melakukan ekspansi dengan membangun tiga pabrik baru dan satu proyek perluasan pabrik. Proyek pembangunan pabrik tersebut terutama untuk menggenjot produksi komponen kendaraan roda empat, di mana permintaan komponen dari produsen otomotif terus meningkat seiring peningkatan penjualan mobil di Indonesia.

Menurut data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), penjualan kendaraan bermotor sepanjang periode Januari hingga Oktober mengalami peningkatan 21,4 persen menjadi 822.013 unit dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 677.346 ribu unit.

Adapun untuk sepeda motor, AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) mencatat penjualan sepeda motor di Indonesia sepanjang Oktober 2022 lalu mencapai 537.587 unit atau naik 15,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Secara kumulatif, total penjualan sepeda motor sepanjang Januari-Oktober telah mencapai 4.149.947 unit.

Garap Motor Listrik

PPnBM Diperpanjang, Industri Otomotif akan Membaik
Pekerja memeriksa kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang. Perusahaan manufaktur komponen otomotif optimistis perpanjangan PPnBM dan tren penjualan kendaraan roda empat (4 wheeler/4W) yang mulai positif. (Liputan6.com/HO/Dharma)

Mengantisipasi tren kendaraan listrik di masa mendatang, DRMA menyiapkan investasi dengan merancang prototipe kendaraan listrik roda tiga dengan merek PowerAce yang akan diluncurkan 2023.

Selain itu, perseroan juga mengembangkan battery pack dan battery management system, serta investasi pada mesin-mesin baru untuk existing products, yang nantinya dapat digunakan untuk menunjang pembuatan body dan chasis part untuk kendaraan listrik.

"Sebagai entitas bisnis, kami harus selalu antisipatif terhadap perkembangan industri yang digeluti. Melihat tren kendaraan listrik yang ke depan akan semakin cerah, DRMA akan berupaya menangkap peluang dengan melakukan berbagai persiapan investasi untuk pengembangan kendaraan listrik,” imbuh Irianto.

Kinerja Kuartal III 2022

Industri Komponen Otomotif Bersiap Tingkatkan Penetrasi 4W
Pekerja memeriksa produk dan kualitas komponen otomotif di pabrik PT Dharma Polimetal (Dharma Group), kawasan Delta Silicon, Cikarang, Jawa Barat. Perusahaan manufaktur Triputra Group menargetkan penjualan hingga 38.81 % atau senilai Rp 3,08 triliun pada 2021. (Liputan6.com/HO/Dharma)

Sebelumnya, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 30 September 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 249,94 miliar.

Laba itu naik 70,10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 146,93 miliar. Capaian laba itu sejalan dengan penjualan Dharma Polimetal yang naik 27,91 persen menjadi Rp 2,66 triliun dari Rp 2,08 triliun hingga September 2022.

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 2,25 triliun dari Rp 1,75 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Meski begitu, laba kotor perseroan masih tumbuh 24,43 persen menjadi Rp 404,07 miliar.

Pada periode ini, beban penjualan dan pemasaran tercatat sebesar Rp 32,35 miliar, beban umum dan administrasi Rp 136,78 miliar, pendapatan operasi lain-lain menjadi Rp 114,95 miliar dan beban operasi lain-lain sebesar Rp 3,18 miliar. Dari rincian tersebut laba usaha tercatat sebesar Rp 346,71 miliar, naik 49,22 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 232,35 miliar.

Sementara pendapatan keuangan dan beban keuangan masing-masing tercatat sebesar Rp 3,75 miliar dan Rp 32,99 miliar. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 251,74 miliar, naik 69,84 persen dibandingkan September 2021 sebesar Rp 148,22 miliar.

Dari sisi aset perseroan hingga September 2022 tercatat sebesar Rp 2,49 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 982,21 miliar. Terdiri dari aset lancar Rp 1,43 triliun dan aset tidak lancar Rp 1,06 triliun.

Liabilitas hingga September 2022 tercatat sebesar Rp 1,24 triliun, naik dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 1,45 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 979,07 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 256,27 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan September 2022 naik menjadi Rp 1,26 triliun dari Rp 1,08 triliun pada Desember 2021.

Yakin Laba Tumbuh 50 Persen

DRMA Terima Lonjakan Order di Kuartal 3 Akibat Tingginya Permintaan
Sejumlah robot membuat komponen otomotif di PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Pabrik Cikarang, Jawa Barat. (Liputan6.com/HO)

Sebelumnya, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) optimistis dapat mencapai target pendapatan dan laba bersih hingga akhir tahun. Keyakinan itu merujuk pada tingginya permintaan komponen otomotif hingga kuartal III tahun ini.

Dibandingkan rata-rata permintaan Januari-April, rata-rata permintaan terhadap komponen otomotif produksi Dharma Polimetal pada Agustus naik 20 persen.

Adapun order komponen otomotif DRMA untuk September ini diperkirakan naik sekitar 30 persen, sementara order untuk Oktober diperkirakan akan meningkat 35 persen dari rata-rata permintaan periode Januari sampai April 2022.

“Permintaan di kuartal tiga, di luar bulan Juli sudah sangat bagus, semoga kuartal empat nanti lebih bagus lagi,” kata Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk, Irianto Santoso dalam keterangan resmi, Selasa, 20 September 2022.

Lonjakan permintaan komponen otomotif pada kuartal III 2022 antara lain karena kelangkaan semikonduktor. Kondisi itu akibat lockdown di Shanghai yang sempat menghambat produksi otomotif sudah mulai teratasi.

Bersamaan dengan itu, pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi juga tengah berlangsung. Sehingga meskipun terdapat isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tidak sampai menghentikan pertumbuhan permintaan komponen otomotif.

“Alasan-alasan tersebut menjadikan DRMA tetap optimis target pertumbuhan revenue 2022 sebesar 20 persen dan pertumbuhan laba bersih sebesar 50 persen akan dapat tercapai,” ujar Irianto.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya