Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami kenaikan terbatas di atas level 6.734 pada perdagangan Rabu (14/12/2022). Potensi penguatan IHSG tercermin dari candle morning star dan indikator oversold.
Namun, IHSG masih berada dalam trend bearish selama di bawah 6.890. Secara teknikal, indikator MACD bearish, stochastic oversold, di bawah support 6.891, candle morning star.
Baca Juga
Jika bisa ditutup harian di bawah 6.890, IHSG masih berpeluang koreksi dengan target 6.747 (tercapai), 6.683 (tercapai) , 6.587. Jika Rebound, IHSG berpeluang menuju 6.820 (tercapai), 6.934, 6.980.
Advertisement
“Level resistance pada perdagangan hari ini di rentang 6.826, 6.892, 6.934, 6.980, dengan support 6.776, 6.714, 6.683, 6.641. Perkiraan range berada di rentang 6.750 - 6.870,” tulis Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar, Rabu, 14 Desember 2022.
Pada Selasa, 13 Desember 2022, bursa regional Asia Pasifik mencatat pergerakan yang variatif di tengah penantian rilis data inflasi Amerika Serikat.
Beberapa bursa yang mencatat penguatan adalah IHSG, STI dan Hang Seng (seiring dengan rencana pelonggaran pembatasan Covid-19). Shenzen Index dan TSEC Weighted Index mengalami penurunan. Hari ini Jepang akan mengumumkan industrial production periode Oktober 2022.
Dari Amerika Serikat, indeks Dow Jones Industrial Average mencatat kenaikan sebesar 0,30 persen, begitu juga dengan indeks S&P 500 yang naik 0,73 persen. Sementara indeks Nasdaq juga menguat sebesar 1,01 persen.
Penguatan indeks terjadi setelah rilis data inflasi AS sebesar 7,1 year-on-year (YoY) dan 0,1% month-on-month (MoM) pada November 2022, di bawah ekspektasi. Bursa saham Eropa juga mengalami kenaikan, seperti DAX Performance Index dan CAC 40 yang masing-masing menguat 1,34 persen dan 1,42 persen. Hari ini Inggris akan mengumumkan inflasi untuk November 2022.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Saham
Berikut merupakan enam saham rekomendasi BNI Sekuritas untuk perdagangan Rabu (14/12):
1.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Resist: Rp 8.775, Rp 8.900, Rp 9.100, Rp 9.400.
Support: Rp 8.625, Rp 8.550, Rp 8.350, Rp 8.125.
Rekomendasi: buy if break Rp 8.700 target Rp 8.800, Rp 8.900. Stop loss di bawah Rp 8.475.
2.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Resist: Rp 4.440, Rp 4.530, Rp 4.610, Rp 4.740.
Support: Rp 4.290, Rp 4.215, Rp 4.125, Rp 4.040.
Rekomendasi: buy if break Rp 4.370 target Rp 4.440, Rp 4.530. Stop loss di bawah Rp 4.250.
3.PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Resist: Rp 1.175, Rp 1.200, Rp 1.225, Rp 1.280.
Support: Rp 1.135, Rp 1.105, Rp 1.080, Rp 1.045.
Rekomendasi: buy Rp 1.135 - Rp 1.145 target Rp 1.175, Rp 1.200. Stop loss di bawah Rp 1.080.
4.PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
Resist: Rp 1.170, Rp 1.230, Rp 1.280, Rp 1.325.
Support: Rp 1.100, Rp 1.070, Rp 1.030, Rp 980.
Rekomendasi: buy Rp 1.110 - Rp 1.130 target Rp 1.170, Rp 1.230. Stop loss di bawah Rp 1.030.
5.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Resist: Rp 2.140, Rp 2.180, Rp 2.220, Rp 2.280.
Support: Rp 2.080, Rp 2.030, Rp 1.990, Rp 1.935.
Rekomendasi: speculative buy target Rp 2.180, Rp 2.200. Stop loss di bawah Rp 2.030.
6.PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Resist: Rp 775, Rp 795, Rp 820, Rp 860.
Support: Rp 750, Rp 725, Rp 690, Rp 650.
Rekomendasi: buy Rp 750- Rp 760 target Rp 795, Rp 810. Stop loss di bawah Rp 710.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 13 Desember 2022
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat pada perdagangan Selasa, 13 Desember 2022. Penguatan wall street ini setelah rilis data inflasi Amerika Serikat, dan pelaku pasar menanti keputusan kebijakan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 103,60 poin atau 0,3 persen ke posisi 34.108,64. Indeks S&P 500 bertambah 0,73 persen ke posisi 4.019,65. Indeks Nasdaq naik 1,01 persen menjadi 11.256,81.
Pada awal sesi perdagangan, indeks Dow Jones naik 707,24 poin atau 2,08 persen. Indeks S&P 500 bertambah 2,7 persen, dan indeks Nasdaq menguat 3,84 persen. Pada awal perdagangan, wall street menguat setelah indeks harga konsumen menunjukkan kenaikan hanya 0,1 persen dari bulan sebelumnya, dan kenaikan 7,1 persen dari tahun lalu, demikian laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa, 13 Desember 2022.
Ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan kenaikan bulanan 0,3 persen dan kenaikan 7,3 persen selama 12 bulan terakhir. Ini tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, CPI Inti naik 0,2 persen pada bulan tersebut dan 6 persen pada basis tahunan, dibandingkan dengan perkiraan masing-masing 0,3 persen dan 6,1 persen.
Namun, indeks utama keluar dari level terbaiknya. Investor mengantisipasi keputusan kenaikan suku bunga the Federal Reserve pada akhir pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu, 14 Desember 2022 waktu setempat. Sebagian besar pelaku pasar berharap kenaikan suku bunga 50 basis poin, sedikit penurunan dari empat kenaikan suku bunga sebelumnya sebesar 75 basis poin.
“Sementara input inflasi yang masuk ke pertemuan the Fed itu sedikit lebih baik, kami masih tidak tahu pasti apakah the Fed akan menaikkan suku bunga 50 basis poin, apakah mereka akan menaikkan tingkat terminal mereka. Jadi kami, dengan cepat mengalihkan ke mode “tunggu dan lihat” untuk pertemuan the Fed besok,” ujar Chief Market Strategist B.Riley Wealth, Art Hogan dikutip dari CNBC, Rabu (14/12/2022).
Saham Maskapai Tertekan
Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun tergelincir setelah laporan inflasi CPI dan menyentuh level terendah 3,421 persen. Saham energi memimpin kenaikan dengan saham Chevron mencatat kinerja terbaik di indeks Dow Jones.
Saham-saham teknologi terpukul akibat kenaikan inflasi dan suku bunga pada 2022. Saham Meta dan induk usaha Google yaitu Alphabet masing-masing naik 4,7 persen dan 2,5 persen.
Saham maskapai berada di bawah tekanan pada perdagangan Selasa, 13 Desember 2022 dengan saham Global Jets ETF melemah 2,9 persen. Penurunan terjadi setelah Jetblue mengatakan, dalam pengajuan sekuritas kalau dampak merugikan dari waktu kalender liburan kuartal IV lebih besar dari perkiraan sebelumnya.
Saham JetBlue turun lebih dari 8 persen, United Airlines melemah lebih dari 6 persen, dan American Airlines tergelincir 5,7 persen.
Advertisement