RUPSLB Waskita Beton Precast Angkat Pejabat Kementerian PUPR Jadi Komisaris

Pemegang saham Waskita Beton Precast (WSBP) resmi mengangkat Poerwanto dan Asep Arofah sebagai komisaris.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 14 Des 2022, 17:48 WIB
Diterbitkan 14 Des 2022, 17:48 WIB
Produksi Beton Menuju New Normal di Plant Karawang PT. Waskita Beton Precast
Pekerja merangkai baja untuk pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Masa pandemi Covid-19, Waskita Beton Precast melaksanakan rapid test berkala agar tetap menjalankan kualitas produk. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) merombak susunan pengurus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu, 14 Desember 2022.

Pemegang saham Waskita Beton Precast resmi mengangkat Poerwanto dan Asep Arofah sebagai komisaris. Selain itu, Poerwanto juga ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) presiden komisaris hingga penetapan pejabat definitif pada RUPS Waskita Beton Precast berikutnya. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, Rabu (14/12/2022).

Dengan demikian, susunan komisaris dan direksi yang telah ditetapkan sebagai berikut:

Komisaris

  Plt Presiden Komisaris/Komisaris : Poerwanto 

Komisaris : Asep Arofah 

Komisaris Independen : Abianti Riana  

Komisaris Independen : Agus Budiman Manalu  

 

Direksi

Presiden Direktur : FX Poerbayu Ratsunu 

Direktur : Asep Mudzakir 

Direktur : Asep Kurnia  

Direktur : Bambang Dwi Wijayanto  

Direktur : Sugiharto

Pengangkatan Poerwanto dan Asep Arofah pada jajaran Dewan Komisaris WSBP akan  semakin memperkuat aspek pengawasan dan operasional perusahaan secara umum, sehingga  berdampak positif pada kinerja Waskita Beton Precast. 

Poerwanto, dan Asep Arofah memiliki track record (rekam jejak) dan kompetensi yang baik di industri konstruksi  dan infrastruktur. Dewan Komisaris Waskita Beton Precast juga menegaskan komitmen untuk menjadikan  WSBP sebagai perusahaan yang berintegritas dan profesional. 

Waskita Beton Precast berkomitmen untuk senantiasa mengembangkan bisnis sesuai dengan  prinsip environmental, social, dan, governance (ESG). Termasuk dalam hal pengelolaan tata  perusahaan yang baik (good corporate governance atau GCG). 

"Manajemen WSBP mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas doa dan dukungan positif dari  seluruh pemegang saham dan stakeholder kepada WSBP selama ini,” kata FX Poerbayu  Ratsunu, dikutip Rabu (14/12/2022). 

Poerbayu menuturkan, fokus dari manajemen yang dipimpinnya yakni  memastikan pemulihan kinerja dan kondisi keuangan Waskita Beton Precast dapat berjalan dengan baik. 

"Jajaran  manajemen yang hari ini dilantik akan semakin menambah optimisme pemulihan Waskita Beton  Precast," kata Poerbayu.

Profil Singkat

Produksi Beton Menuju New Normal di Plant Karawang PT. Waskita Beton Precast
Pekerja menyelesaikan pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Anak usaha PT Waskita Karya yang mampu memproduksi 450 ribu ton per tahun mensuplai kebutuhan akan beton cetak dan pra cetak. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Mengutip laman Waskita Beton Precast, Poerwanto sebelumnya berkarier di PT Waskita Karya Tbk sebagai SVP QHSES Division pada 2021-2022 dan SVP Supply Chain Management Division pada 2022 hingga kini. Ia meraih gelar sarjana (S1) Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro.

Sementara itu, Asep Arofah menjabat sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengembangan Jabatan Fungsional Kementerian PUPR dan staf ahli Menteri pada 2020 hingga kini.

Sebelumnya, ia meraih gelar sarjana (SI) Teknik Sipil dari Universitas Islam Indonesia pada 1988. Ia juga meraih gelar Magister Perencanaan Wilayah dan Kota dari Universitas Diponegoro pada 2003 dan Magister Manajemen dari STIE IPWI Jakarta pada 2009.

Jurus Waskita Beton Precast Bidik Pertumbuhan Pendapatan 17 Persen hingga 2027

Produksi Beton Menuju New Normal di Plant Karawang PT. Waskita Beton Precast
Pekerja merangkai baja untuk PC-I Girder di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Anak usaha PT Waskita Karya yang mampu memproduksi 450 ribu ton per tahun mewajibkan pekerja dan pegawai kenakan masker dengan kebijakan new normal. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan rata-rata pertumbuhan pendapatan hingga 17 persen per tahun hingga 2027. Target tersebut sejalan dengan upaya transformasi yang kini gencar dilakukan perseroan.

"Manajemen WSBP menargetkan rata-rata pertumbuhan pendapatan usaha (revenue) sebesar 15–17 persen per tahun selama 5 tahun ke depan. Berbagai program transformasi dijalankan tentunya mengutamakan prinsip GRC (Governance, Risk, & Compliance) serta berlandaskan pada budaya AKHLAK perusahaan,” tutur Director of Finance & Risk Management Waskita Beton Precast, Asep Mudzakir dalam keterangan resmi, Senin (17/10/2022).

Menginjak usia ke-8 pada tahun ini, Waskita Beton Precast telah menetapkan rencana perubahan dalam sebuah program All New Transformation yang bercermin dari kondisi saat ini serta tantangan dan peluang ke depan.

Melalui strategi ini, Waskita Beton Precast juga mengukuhkan visi baru perusahaan yaitu menjadi partner terpercaya dalam industri beton terintegrasi, konstruksi, dan modular di Indonesia. Untuk mencapainya, perusahaan memiliki tiga pilar utama yang menjadi kunci yaitu operational excellence, business nourishment, dan technology & digitalization.

 

 

Potensi

Produksi Beton Menuju New Normal di Plant Karawang PT. Waskita Beton Precast
Pekerja menyelesaikan pembuatan spun pile atau tiang pancang di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Untuk tetap menciptakan inovasi dan meningkatkan kualitas produk menuju new normal Waskita Beton Precast menjalankan protokol kesehatan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Pada 2022, Waskita Beton Precast telah melewati lima milestone penting dalam pemulihan kinerja WSBP yaitu penyelesaian restrukturisasi atas kewajiban senilai Rp 8,9 triliun melalui Homologasi PKPU. Pertumbuhan pendapatan usaha hingga 81 persen pada Juni 2022, mencatatkan ekuitas positif sebesar Rp 2,5 triliun.

"Kami juga berhasil membukukan peningkatan profitabilitas operasional dengan laba bruto Rp 104 miliar dan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 1,15 triliun. Ini menjadi angin segar bagi kami menuju akhir tahun 2022,” kata Asep.

Ke depan, manajemen optimistis Waskita Beton Precast memiliki potensi katalis positif hingga tahun 2023. Keyakinan itu didukung dengan anggaran infrastruktur pada APBN 2023 yang meningkat 7,75 persen, sinergi intra Grup Waskita, peningkatan pasar retail, market leader industri beton, peningkatan potensi pasar dari proyek BUMN dan Pemerintah seiring dengan kebijakan peningkatan kandungan dalam negeri, dan peluang proyek pembangunan infrastruktur di IKN .

 

Waskita Beton Kantongi Kontrak baru Rp 1,15 Triliun hingga Kuartal III 2022

Produksi Beton Menuju New Normal di Plant Karawang PT. Waskita Beton Precast
Pekerja menyelesaikan proses pembuatan tetrapod untuk pengaman Pantai Singapura di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Era new normal, produksi beton cetak dan pra cetak terus berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan raihan kontrak Rp 1,15 triliun hingga kuartal III 2022. Raihan itu naik 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan  PT Waskita Beton Precast Tbk, Fandy Dewanto mengatakan, mayoritas kontrak baru itu berasal dari proyek internal Waskita Grup. Dari sisi winning rate perseroan hingga kuartal III tahun ini juga naik menjadi Rp 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 52 persen.

"Secara yoy nilai kontrak Waskita meningkat sekitar 4 persen. Di mana pada September tahun lalu kami menciptakan nilai kontrak Rp 1,11 triliun, smentara tahun ini kami mencatatkan nilai kontrak Rp 1,15 triliun,” kata Fandy dalam konferensi pers paparan publik perseroan, Rabu (5/10/2022).

Lebih rinci, proyek internal Waskita Grup andil 76 persen dari sisi segmen pasarnya, sedangkan 24 persen lainnya disumbang dari eksternal. Berdasarkan lini bisnisnya, sebesar 53 persen berupa precast, 26 persen jasa konstruksi, dan 21 persen readymix. 

Sementara berdasarkan pelanggan, mayoritas atau sebesar 85 persen berasal dari Badan Usaha Milik Negara (UMN) dan 15 persen dari swasta.

"Jadi tahun ini kami masih menjadi vendor prioritas, dan mayoritas dari kapasitas produksi kami digunakan untuk mendukung proyek Waskita Karya,” imbuh Fandy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya