Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) merombak susunan pengurus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu, 14 Desember 2022.
Pemegang saham Waskita Beton Precast resmi mengangkat Poerwanto dan Asep Arofah sebagai komisaris. Selain itu, Poerwanto juga ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) presiden komisaris hingga penetapan pejabat definitif pada RUPS Waskita Beton Precast berikutnya. Demikian mengutip dari keterangan tertulis, Rabu (14/12/2022).
Baca Juga
Dengan demikian, susunan komisaris dan direksi yang telah ditetapkan sebagai berikut:
Advertisement
Komisaris
Plt Presiden Komisaris/Komisaris : Poerwanto
Komisaris : Asep Arofah
Komisaris Independen : Abianti Riana
Komisaris Independen : Agus Budiman Manalu
Direksi
Presiden Direktur : FX Poerbayu Ratsunu
Direktur : Asep Mudzakir
Direktur : Asep Kurnia
Direktur : Bambang Dwi Wijayanto
Direktur : Sugiharto
Pengangkatan Poerwanto dan Asep Arofah pada jajaran Dewan Komisaris WSBP akan semakin memperkuat aspek pengawasan dan operasional perusahaan secara umum, sehingga berdampak positif pada kinerja Waskita Beton Precast.
Poerwanto, dan Asep Arofah memiliki track record (rekam jejak) dan kompetensi yang baik di industri konstruksi dan infrastruktur. Dewan Komisaris Waskita Beton Precast juga menegaskan komitmen untuk menjadikan WSBP sebagai perusahaan yang berintegritas dan profesional.
Waskita Beton Precast berkomitmen untuk senantiasa mengembangkan bisnis sesuai dengan prinsip environmental, social, dan, governance (ESG). Termasuk dalam hal pengelolaan tata perusahaan yang baik (good corporate governance atau GCG).
"Manajemen WSBP mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas doa dan dukungan positif dari seluruh pemegang saham dan stakeholder kepada WSBP selama ini,” kata FX Poerbayu Ratsunu, dikutip Rabu (14/12/2022).
Poerbayu menuturkan, fokus dari manajemen yang dipimpinnya yakni memastikan pemulihan kinerja dan kondisi keuangan Waskita Beton Precast dapat berjalan dengan baik.
"Jajaran manajemen yang hari ini dilantik akan semakin menambah optimisme pemulihan Waskita Beton Precast," kata Poerbayu.
Profil Singkat
Mengutip laman Waskita Beton Precast, Poerwanto sebelumnya berkarier di PT Waskita Karya Tbk sebagai SVP QHSES Division pada 2021-2022 dan SVP Supply Chain Management Division pada 2022 hingga kini. Ia meraih gelar sarjana (S1) Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro.
Sementara itu, Asep Arofah menjabat sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengembangan Jabatan Fungsional Kementerian PUPR dan staf ahli Menteri pada 2020 hingga kini.
Sebelumnya, ia meraih gelar sarjana (SI) Teknik Sipil dari Universitas Islam Indonesia pada 1988. Ia juga meraih gelar Magister Perencanaan Wilayah dan Kota dari Universitas Diponegoro pada 2003 dan Magister Manajemen dari STIE IPWI Jakarta pada 2009.
Advertisement
Jurus Waskita Beton Precast Bidik Pertumbuhan Pendapatan 17 Persen hingga 2027
Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menargetkan rata-rata pertumbuhan pendapatan hingga 17 persen per tahun hingga 2027. Target tersebut sejalan dengan upaya transformasi yang kini gencar dilakukan perseroan.
"Manajemen WSBP menargetkan rata-rata pertumbuhan pendapatan usaha (revenue) sebesar 15–17 persen per tahun selama 5 tahun ke depan. Berbagai program transformasi dijalankan tentunya mengutamakan prinsip GRC (Governance, Risk, & Compliance) serta berlandaskan pada budaya AKHLAK perusahaan,” tutur Director of Finance & Risk Management Waskita Beton Precast, Asep Mudzakir dalam keterangan resmi, Senin (17/10/2022).
Menginjak usia ke-8 pada tahun ini, Waskita Beton Precast telah menetapkan rencana perubahan dalam sebuah program All New Transformation yang bercermin dari kondisi saat ini serta tantangan dan peluang ke depan.
Melalui strategi ini, Waskita Beton Precast juga mengukuhkan visi baru perusahaan yaitu menjadi partner terpercaya dalam industri beton terintegrasi, konstruksi, dan modular di Indonesia. Untuk mencapainya, perusahaan memiliki tiga pilar utama yang menjadi kunci yaitu operational excellence, business nourishment, dan technology & digitalization.
Potensi
Pada 2022, Waskita Beton Precast telah melewati lima milestone penting dalam pemulihan kinerja WSBP yaitu penyelesaian restrukturisasi atas kewajiban senilai Rp 8,9 triliun melalui Homologasi PKPU. Pertumbuhan pendapatan usaha hingga 81 persen pada Juni 2022, mencatatkan ekuitas positif sebesar Rp 2,5 triliun.
"Kami juga berhasil membukukan peningkatan profitabilitas operasional dengan laba bruto Rp 104 miliar dan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 1,15 triliun. Ini menjadi angin segar bagi kami menuju akhir tahun 2022,” kata Asep.
Ke depan, manajemen optimistis Waskita Beton Precast memiliki potensi katalis positif hingga tahun 2023. Keyakinan itu didukung dengan anggaran infrastruktur pada APBN 2023 yang meningkat 7,75 persen, sinergi intra Grup Waskita, peningkatan pasar retail, market leader industri beton, peningkatan potensi pasar dari proyek BUMN dan Pemerintah seiring dengan kebijakan peningkatan kandungan dalam negeri, dan peluang proyek pembangunan infrastruktur di IKN .
Advertisement
Waskita Beton Kantongi Kontrak baru Rp 1,15 Triliun hingga Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan raihan kontrak Rp 1,15 triliun hingga kuartal III 2022. Raihan itu naik 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk, Fandy Dewanto mengatakan, mayoritas kontrak baru itu berasal dari proyek internal Waskita Grup. Dari sisi winning rate perseroan hingga kuartal III tahun ini juga naik menjadi Rp 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 52 persen.
"Secara yoy nilai kontrak Waskita meningkat sekitar 4 persen. Di mana pada September tahun lalu kami menciptakan nilai kontrak Rp 1,11 triliun, smentara tahun ini kami mencatatkan nilai kontrak Rp 1,15 triliun,” kata Fandy dalam konferensi pers paparan publik perseroan, Rabu (5/10/2022).
Lebih rinci, proyek internal Waskita Grup andil 76 persen dari sisi segmen pasarnya, sedangkan 24 persen lainnya disumbang dari eksternal. Berdasarkan lini bisnisnya, sebesar 53 persen berupa precast, 26 persen jasa konstruksi, dan 21 persen readymix.
Sementara berdasarkan pelanggan, mayoritas atau sebesar 85 persen berasal dari Badan Usaha Milik Negara (UMN) dan 15 persen dari swasta.
"Jadi tahun ini kami masih menjadi vendor prioritas, dan mayoritas dari kapasitas produksi kami digunakan untuk mendukung proyek Waskita Karya,” imbuh Fandy.