Trisula Textile Tekan Biaya Produksi Berkat ESG

Dalam pelaksanaan prinsip ESG tersebut juga telah mengantarkan Trisula Textile Industries (BELL) meraih penghargaan Industri Hijau level 5 dari Kementerian Perindustrian

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 21 Des 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 11:00 WIB
Proses produksi tekstil di PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) (Dok: PT Trisula Textile Industries Tbk)
Proses produksi tekstil di PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) (Dok: PT Trisula Textile Industries Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) berhasil menekan biaya produksi seiring peningkatan pelaksanaan prinsip ESG (Environment, Social, Governance) dalam menjalankan bisnis.

Peningkatan efisiensi terjadi antara lain, dalam penurunan limbah majun atau kain lap dan limbah berbahaya yang dihasilkan, efisiensi penggunaan air berkat pemanfaatan daur ulang dari limbah cair, serta efisiensi penggunaan energi yang diperoleh melalui peningkatan produktivitas dan kualitas produksi serta penggunaan mesin mesin hemat energi.

"Limbah majun yang dihasilkan dalam proses produksi berhasil ditekan dari 0,0662 ton limbah untuk setiap ton produksi pada tahun 2021, saat ini telah turun menjadi 0,0636 ton limbah per ton. Sementara untuk penggunaan air, penghematan diperoleh melalui pemanfaatan recycle water atau air daur ulang yang sudah mencapai 24 persen dari limbah cair yang dihasilkan,” kata Sekretaris Perusahaan PT Trisula Textile Industries Tbk, Terry Aditya Zulfianda dalam keterangan resmi, Rabu (21/12/2022).

Perseroan menyatakan, dalam pelaksanaan prinsip ESG tersebut juga telah mengantarkan perseroan meraih penghargaan Industri Hijau level 5 dari Kementerian Perindustrian, yaitu penghargaan level tertinggi yang diberikan kepada perusahaan yang menerapkan prinsip industri hijau dalam proses produksinya. Komitmen manajemen dalam pelaksanaan prinsip ESG selaras dengan tren investor yang semakin meminati produk berbasis proyek hijau.

Menurut catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), pergeseran minat investor tersebut terlihat dari peningkatan Asset Under Management (AUM) terkait ESG terus tumbuh. Dari hanya ada satu produk ESG pada 2016 dengan AUM Rp 42 miliar, pada 2022 telah meningkat menjadi 18 produk dengan AUM mencapai hampir Rp 2,1 triliun.

 

 

 

Capaian ESG

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hingga Oktober 2022, perseroan berhasil meningkatkan capaian ESG pada penggunaan energi, penurunan emisi CO2, pengelolaan limbah, dan aspek sosial. Perseroan berhasil memanfaatkan energi terbarukan sebesar 12.176 GigaJoule (GJ) atau 6 persen dari total energi yang digunakan.

Capaian ini meningkat 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sumber energi terbarukan yang digunakan adalah cangkang sawit yang dicampur dengan batu bara sebagai bahan bakar boiler.

"Sementara emisi CO2 pun berhasil ditekan menjadi sebesar 23.896 ton, turun dari tahun lalu yang menghasilkan 25.277 ton. BELL juga berhasil menurunkan jumlah limbah berbahaya dari 3,20 ton pada Oktober tahun lalu menjadi 2 ton pada Oktober tahun ini,” ungkap Terry.

Prinsip ESG akan terus dijalankan oleh perseroan dalam bisnisnya. Komitmen tersebut untuk mengejar target strategi keberlanjutan yang diharapkan dapat tercapai pada 2030. Perseroan menargetkan penggunaan total energi terbarukan mencapai 39 persen dari total kebutuhan energi untuk produksi. Selain itu, intensitas emisi CO2 ditargetkan turun sebesar 36 persen pada 2030.

Trisula Textile Industries Genjot Penjualan Ritel

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berkualitas mencatat pertumbuhan penjualan ritel yang signifikan pada semester I 2022.

Berdasarkan laporan keuangan Perusahaan, penjualan ritel Trisula Textile Industries pada semester I 2022 sebesar Rp 59,4 miliar. Capaian ini meningkat sebesar 41 persen dari semester I 2021 sebesar Rp42,2 miliar.

Perseroan terus berupaya meningkatkan omzet penjualan dan memperluas jaringan dengan melakukan ekspansi penjualan ritel. Pada 2022, perseroan  berencana ekspansi di 10 titik penjualan ritel dengan merek JOBB dan Jack Nicklaus.

"Seiring dengan kembalinya aktivitas masyarakat setelah pandemi, penjualan kami mulai kembali normal dengan meningkatnya penjualan di toko ritel secara offline. Untuk itu, kami akan menambah titik penjualan untuk dapat memperluas jaringan pasar ritel BELL," kata Sekretaris Perusahaan Trisula Textile Industries, R Nurwulan Kusumawati dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (9/9/2022). 

Peningkatan jaringan ritel tersebut berkontribusi pada porsi penjualan domestik BELL dibandingkan penjualan ekspor. Pada semester I 2022 penjualan domestik Trisula Textile Industries sebesar 96,25 persen dibandingkan penjualan ekspor sebesar 3,75 persen. Terjadi peningkatan porsi penjualan domestik perseroan secara tahunan sebesar 0,85 persen. 

Pada periode yang sama tahun lalu, porsi penjualan domestik BELL sebesar 95,4 persen dibandingkan penjualan ekspor sebesar 4,6 persen. Pada semester I 2022 BELL mencatatkan penjualan sebesar Rp 203,4 miliar. 

Dari angka penjualan tersebut, Rp195,75 miliar berasal dari penjualan domestik dan Rp7,6 miliar dari ekspor.  Dari penjualan tersebut, BELL memperoleh laba bersih sebesar Rp6,9 miliar, relatif stabil dibandingkan laba bersih 2021 Rp7 milliar.

 

Aset

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Capaian dalam enam bulan pertama tahun ini juga diikuti dengan peningkatan aset Perseroan. Total aset BELL pada 30 Juni 2022 tercatat Rp 541,4 miliar, naik sebesar 3,2 persen dari total aset pada 31 Desember 2021 yang sebesar Rp 524,5 miliar. Sedangkan total liabilitas BELL pada 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp 276,9 miliar.

Selain menambah toko ritel, BELL juga terus memperkuat penjualan melalui platform digital. BELL telah memperkuat kanal digital dengan penjualan di platform e-commerce Yukshopping.com bersama Trisula Group yang telah dimulai sejak 2021. Selain itu, BELL juga telah memasarkan produk- produknya di berbagai marketplace.

"Selain penjualan offline, penjualan secara online ini juga menjadi salah satu prioritas kami untuk meningkatkan penjualan. Dengan kombinasi pemasaran kami secara offline dan online, juga dengan platform terintegrasi untuk semua produk dari Trisula Group, kami yakin kinerja kami akan terus tumbuh ke depannya," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya