Komisaris Kalbe Farma Jual Saham KLBF Rp 10,04 Miliar

Komisaris Kalbe Farma (KLBF) Irawati Setiady menjual 4.900.000 saham KLBF dengan harga Rp 2.050 per saham.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 27 Des 2022, 18:35 WIB
Diterbitkan 27 Des 2022, 18:35 WIB
Ilustrasi Gedung Kalbe Farma (Foto: PT Kalbe Farma Tbk/KLBF)
Ilustrasi Gedung Kalbe Farma (Foto: PT Kalbe Farma Tbk/KLBF)

Liputan6.com, Jakarta - Komisaris PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Bernadette Ruth Irawati Setiady melepas melepas sebagian saham KLBF pada 24 November 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/12/2022), Komisaris Kalbe Farma Irawati Setiady menjual 4.900.000 saham KLBF dengan harga Rp 2.050 per saham.

Dengan demikian, total nilai penjualan saham KLBF sekitar Rp 10,04 miliar. Transaksi tersebut dilakukan pada 24 November 2022.

Usai melakukan transaksi tersebut, Irawati menggenggam 21.588.000 lembar saham KLBF atau setara dengan 00,46 persen. Sebelumnya, ia menggenggam 26.488.000 lembar saham KLBF atau 00,57 persen.

“Tujuan dari transaksi adalah untuk divestasi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Selasa (27/12/2022).

Pada penutupan perdagangan Selasa, 27 Desember 2022, saham KLBF turun 1,93 persen ke posisi Rp 2.030 per saham.

Saham KLBF dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 2.080 per saham. Saham KLBF berada di level tertinggi Rp 2.080 dan terendah Rp 2.020 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.078 kali dengan volume perdagangan 124.78 saham. Nilai transaksi Rp 25,5 miliar

Dirikan Perusahaan Baru

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui anak usaha PT Global Chemindo Megatrading (GCM) menggandeng Synergy Investment (SI) mendirikan perusahaan baru bernama Global Starway Synergy Co Ltd pada 6 Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (8/12/2022), perusahaan patungan tersebut bergerak di bidang eksportasi dan penjualan dan bahan baku obat-obatan untuk manusia, obatan-obatan untuk hewan dan makanan.

Untuk komposisi modal disetor dan bagian kepemilikan saham yaitu GCM berjumlah 40 persen atau setara RMB 3.312.000 dan SI sebesar RMB 84.968.000 atau 60 persen. “Pendirian GSS bertujuan untuk memperkuat sumber rantai pasokan di China dan kawasan,” demikian tulis perseroan.

Adapun dampak kejadian, informasi dan fakta material itu tidak berdampak material.

 

Kalbe Farma Rampungkan Akuisisi Aventis Pharma

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengumumkan penyelesaian perjanjian pembelian saham (share purchase agreement) PT Aventis Pharma oleh perseroan dan anak perseroan, yakni PT Dankos Farma.

Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, Lukito Kurniawan Gozali mengatakan, nilai transaksi mencapai EUR 48 juta atau sekitar Rp 774,76 miliar (kurs Rp 16.140,79 per EUR).

“Pada 30 November 2022, pembeli dan Sanofi Aventis Participations, Hoechst GmbH, dan PT Usaha Minidin Raya selaku penjual telah menyelesaikan share purchase agreement untuk mengalihkan 100 persen kepemilikan saham di PT Aventis Pharma berikut trademarks dengan nilai transaksi sekitar EUR 48 juta," terang Lukiti dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (1/12/2022).

Setelah pelaksanaan transaksi pembelian saham, susunan pemegang saham terkini menjadi mayoritas sebesar 99,98 persen atau sebanyak 4,264 lembar saham dimiliki oleh perseroan, Sisanya 1 lembar atau 0,02 persen dimiliki oleh PT Dankos Farma.

“Transaksi diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan, khususnya pada divisi obat resep,” imbuh Lukito.

Pada 20 Oktober 2022, PT Kalbe Farma Tbk dan PT Usaha Minidin telah menandatangani perjanjian pembelian saham untuk mengalihkan kepemilikan saham Aventis Pharma milik Usaha Minidin kepada perseroan.

Melalui transaksi tersebut, perseroan peroleh 20 persen kepemilikan atas PT Aventis Pharma. Perseroan sebelumnya telah menandatangani perjanjian pembelian saham dengan Sanofi Aventis Participations dan Hoechst GMBH pada 22 Juli 2022 untuk ambil alih 80 persen kepemilikan pada PT Aventis Pharma.

 

Kinerja Kuartal III 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III 2022. Kalbe Farma membukukan penjualan neto senilai Rp 21,18 triliun meningkat 10,94 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 19,09  triliun. 

Mengutip laporan keuangan Kalbe Farma, Senin (31/10/2022), beban pokok penjualan hingga kuartal III 2022 mencapai Rp 12,44 triliun atau meningkat 15,07 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 10,81 triliun.

Kemudian, laba bruto meningkat 5,56 persen menjadi Rp 8,73 triliun per kuartal III 2022 dari Rp 8,27 triliun per kuartal III 2021. Sedangkan, beban penjualan senilai Rp 4,37 triliun.

Hingga akhir kuartal III 2022 KLBF mengantongi laba bersih sebesar Rp 2,48 triliun. Laba ini meningkat 8,77 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,28 triliun

Dengan demikian, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 53,43 per saham dari periode yang saham tahun sebelumnya Rp 48,81.

Sementara itu, aset senilai Rp 26,18 triliun hingga kuartal III 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 25,66  triliun. Liabilitas Kalbe Farma sebesar Rp 5,03 triliun hingga kuartal III 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 4,40 triliun.

Sedangkan, ekuitas tercatat sebesar Rp 21,14  triliun hingga kuartal III 2022 menurun dari akhir tahun lalu Rp 21,26 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya