Bank BJB Suntik Anak Usaha Rp 22,5 Miliar

Bank BJB menyatakan, penyertaan modal yang dilakukan Bank BJB merupakan penyertaan modal lanjutan dari modal dasar BJB Sekuritas senilai Rp 38 miliar.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 06 Jan 2023, 10:50 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2023, 17:09 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menyuntik modal lanjutan untuk bjb Sekuritas sebesar Rp 22,5 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (5/1/2023), pada 4 Januari 2023 telah dilakukan pengefektifan dana setoran modal kepada anak perusahaan Bank BJB, yaitu BJB Sekuritas sebesar Rp 22,5 miliar.

Direktur Komersial UMKM Bank BJB, Nancy Adistyasari menyampaikan, penyertaan modal yang dilakukan bank bjb merupakan penyertaan modal lanjutan dari modal dasar BJB Sekuritas senilai Rp 38 miliar.

"Penyertaan modal tersebut merupakan penyertaan modal lanjutan dari modal dasar BJB Sekuritas sebesar Rp 38 miliar," tulis Nancy Adistyasari, dikutip Kamis (5/1/2023).

Sehingga dengan penambahan modal tersebut, total modal disetor bank BJB  kepada BJB Sekuritas sebesar Rp 30 miliar dengan komposisi kepemilikan sebesar 93,75 persen.

"Penyertaan modal lanjutan kepada BJB Sekuritas telah mengubah portofolio kepemilikan saham bank BJB terhadap bjb Sekuritas meningkat 14,8 persen dari sebelumnya 78,95 persen menjadi 93,75 persen," ujar dia.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 5 Januari 2023, saham BJBR melemah 0,74 persen ke posisi Rp 1.340 per saham. Saham BJBR dibuka stagnan di posisi Rp 1.350 per saham. Saham BJBR berada di level tertinggi Rp 1.350 dan terendah Rp 1.335 per saham. Total frekuensi perdagangan 934 kali dengan volume perdagangan 31.528 saham. Nilai transaksi Rp 4,2 miliar.


Kinerja Kuartal III 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, Bank BJB mencatatkan kinerja positif di tengah tekanan ekonomi dan kenaikan inflasi, selama kuartal III 2022. Bank ini membukukan laba Rp 2,2 trilliun, tumbuh 23,3 persen secara tahunan (year on year). Sedangkan laba setelah pajak sebesar Rp 1,8 trilliun tumbuh 26,2 persen secara konsolidasian. 

BJB beserta anak perusahaan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 12 persen menjadi Rp 113,4 trilliun (yoy). Di mana, melalui proses bisnis yang baik sehingga Non Performing Loan BJB berhasil ditekan lebih jauh pada level 1,1 persen, lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 1,3 persen dengan coverage ratio yang solid pada level 148,9 persen.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menjelaskan, capaian kinerja bisnis perusahaan didorong melalui penguasaan pasar yang kuat sejalan dengan semakin luasnya sektor industri yang pulih dari dampak pandemi.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) BJB mencapai Rp 116,3 triliun didukung pertumbuhan dana murah. Dengan kinerja tersebut, tercatat total aset tumbuh 6,9  persen secara tahunan menjadi Rp 170,2 trilliun. 

"Ditengah kenaikan suku bunga acuan, manajemen melakukan efisiensi pengelolaan likuiditas sehingga tekanan terhadap cost of fund dapat lebih terkendali," jelas dia dalam paparan analyst meeting kuartal III 2022, Senin (31/10/2022).

Untuk menggenjot pertumbuhan bisnis kedepan, BJB gencar melakukan sinergi melalui Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan beberapa BPD berkinerja baik dan sehat.

 


Sinergi dengan Bank Bengkulu dan Bank Sultra

BJB
Paparan analyst meeting Bank BJB kuartal III 2022, Senin (31/10/2022). Bank ini membukukan laba Rp 2,2 trilliun, tumbuh 23,3 persen secara tahunan (year on year).

Dia pun menjelaskan perkembangan Bank Bengkulu dan Bank Sultra yang saat ini masih dalam proses perizinan dari lembaga otoritas terkait.

“Update yang dapat kami sampaikan, Bank Bengkulu saat ini telah berproses untuk perijinan dari Otoritas Jasa Keuangan atas setoran modal tahap pertama senilai Rp 100 milliar yang telah dilakukan dan apabila berjalan dengan lancar seluruh proses akan rampung di tahun 2023. Sedangkan untuk Bank Sultra saat ini kami telah menandatangani Letter Of Intent (LOI) pada akhir September tahun 2022 lalu,” jelas Yuddy dan tidak menutup kemungkinan untuk dapat menjalin sinergi dengan BPD-BPD lainnya.

BJB pun berencana untuk melakukan aksi korporasi penguatan permodalan khususnya Tier-1 baik melalui penerbitan saham baru maupun surat utang perpetual yang dapat dikategorikan sebagai Tier-1 untuk mengimbangi rencana bisnis perseroan.

“Berbagai terobosan yang kami lakukan merupakan perwujudan komitmen kami untuk senantiasa memperbaiki kualitas dan kinerja untuk mememperkuat eksistensi kami di dunia perbankan,” tegas Yuddy.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya