Subsidi Kendaraan Listrik Siap Meluncur 20 Maret 2023, Intip Gerak Saham ASII hingga SLIS

Pemerintah mengumumkan subsidi kendaraan listrik baik untuk motor listrik dan mobil listrik. Lalu bagaimana gerak saham emiten produsen kendaraan listrik?

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Mar 2023, 19:33 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2023, 19:33 WIB
Pengumuman Subsidi Mobil dan Motor Listrik
Pemerintah umumkan subsidi motor listrik dan mobil listrik mulai meluncur 20 Maret 2023. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengumumkan subsidi kendaraan listrik untuk motor dan mobil listrik yang mulai diberikan pada 20 Maret 2023.

"Bantuan ini mulai efektif bulan Maret ini,” tutur Menteri Koordinator Luhut Binsar Pandjaitan, saat konferensi pers, di Jakarta, Senin (6/3/2023).

Di sisi lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan, subsidi kendaraan listrik pada 2023 diberikan untuk 200 ribu unit motor listrik. Subsidi motor listrik itu diberikan hingga Desember 2023. Adapun 35.900 unit mobil listrik akan mendapatkan subsidi.

“Kami usulkan pemberian bantuan pemerintah terhadap sepeda motor EV sebanyak 200 ribu unit, sementara kendaraan roda 4 mobil,” kata dia.

Selain itu, bantuan subsidi akan diberikan untuk bus listrik sebanyak 138 unit hingga Desember 2023.

Dengan ada sentimen pemberian subsidi motor listrik dan mobil listrik, bagaimana laju saham emiten yang terjun ke kendaraan listrik?

Mengutip data RTI, saham PT Astra International Tbk (ASII) menguat 0,41 persen ke posisi Rp 6.075 per saham. Saham ASII dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 6.100 per saham. Saham ASII berada di level tertinggi Rp 6.125 dan terendah Rp 6.050 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.266 kali dengan volume perdagangan 221.922 lot saham. Nilai transaksi Rp 135,2 miliar.

Selain itu, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) bertambah 5,08 persen ke posisi Rp 186 per saham. Saham SLIS dibuka naik dua poin ke posisi Rp 179 per saham. Saham SLIS berada di level tertinggi Rp  189 dan terendah Rp 178 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.424 kali dengan volume perdagangan 613.387 saham. Nilai transaksi Rp 11,3 miliar.

Kemudian saham NFCX naik 3,3 persen ke posisi Rp 7.000 per saham. Saham NFXC dibuka melemah 25 poin ke posisi Rp 6.750 per saham. Saham NFCX berada di level tertinggi Rp 7.000 dan terendah Rp 6.475 per saham.

 

 

Gerak Saham TOBA

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) turun 0,91 persen ke posisi Rp 545 per saham. Saham TOBA dibuka stagnan Rp 550 per saham. Saham TOBA berada di level tertinggi Rp 555 dan terendah Rp 530 per saham.  Total frekuensi perdagangan 700 kali dengan volume perdagangan 66.555 lot saham. Nilai transaksi Rp 3,6 miliar.

Selain itu, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) susut 2,5 persen ke posisi Rp 2.290 per saham. Saham INDY dibuka stagnan ke posisi Rp 2.350 per saham. Saham INDY berada di level tertinggi Rp 2.350 dan terendah Rp 2.260 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.643 kali dengan volume perdagangan 124.275 lot saham dengan nilai transaksi Rp 28,6 miliar.

Kata Analis

Research Analyst Kapital Advisori Arjun Ajwani menuturkan, sentimen subsidi kendaraan listrik berdampak positif terhadap saham emiten seperti Astra International.

"Sudah sangat jelas ada proyek membuat banyak unit kendaraan listrik, dan kalau kita lihat hari ini sahamnya naik 0,41 persen. Jadi mungkin kenaikan harga saham ASII hari ini dapat pengaruh dari pengumuman kebijakan baru ini,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Sedangkan harga saham WIKA dan INDY yang alami koreksi, menurut Arjun tidak ada hubungan dengan proyek kendaraan listriknya.

“WIKA turun karena sentimen BUMN karya negatif semua top 4 BUMN Karya kompak turun hari ini. Emiten tersebut memang sudah berada di downtrend sejak satu bulan,” ujar Arjun.

Ia menambahkan,saham INDY juga di fase konsolidasi dan tidak berhubungan dengan proyek kendaraan listriknya. “INDY juga di fase konsolidasi kalau kita lihat sahamnya bergerak di kisaran harga support resistance, kemarin naik, hari (ini-red) koreksi,” tutur dia.

Sedangkan penguatan harga saham NFCX, menurut Arjun juga lebih didorong teknikal.

Untuk rekomendasi saham, ia memilih saham ASII dengan target harga Rp 6.200 dalam jangka pendek. Selain itu Arjun juga mempertimbangkan saham TOBA.

Subsidi Kendaraan Listrik Mulai Diberikan 20 Maret 2023

Menko Luhut Bahas Industri Mobil Listrik Nasional Bareng DPR
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan bahwa subsidi untuk kendaraan listrik mulai diberikan pada 20 Maret 2023. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan bahwa subsidi untuk kendaraan listrik mulai diberikan pada 20 Maret 2023. Subsidi ini diberikan baik untuk motor listrik maupun mobil listrik.

"Bantuan ini mulai efektif bulan Maret ini," ujar Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers, di Jakarta, Senin (6/3/2023).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan, subsidi kendaraan listrik di 2023 diberikan untuk 200 ribu unit motor listrik sampai pada Desember 2023. Sementara untuk bantuan subsidi mobil listrik akan diberikan untuk 35.900 unit kendaraan.

"Kami usulkan pemberian bantuan pemerintah terhadap sepeda motor EV sebanyak 200 ribu unit, sementara kendaraan roda 4 mobil," ucap Agus.

Bantuan subsidi juga diberikan kepada bus listrik yaitu sebanyak 138 unit hingga Desember 2023.

"Kami sudah menyiapkan skema yang berkaitan dengan flow yang dimintakan Kementerian Keuangan, kami sudah melibatkan beberapa lembaga ada produsen sehingga kita betul-betul memastikan bahwa yang kami berikan bantuan terhadap motor mobil orang-orang yang mereka berhak," pungkasnya.

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

 

 

Beli Motor Listrik Tahun Ini Dapat Insentif Rp 7 Juta

Pengumuman resmi mengenai subsidi atau insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (motor listrik dan mobil listrik) dilakukan oleh Menko Luhut Binsar Pandjaitan dan Menperin Agus Gumiwang Sasmita. (Tira/Liputan6.com)
Pengumuman resmi mengenai subsidi atau insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (motor listrik dan mobil listrik) dilakukan oleh Menko Luhut Binsar Pandjaitan dan Menperin Agus Gumiwang Sasmita. (Tira/Liputan6.com)

Pemerintah resmi akan memberikan insentif kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk 200 ribu unit motor Electric Vehicle hingga Desember 2023. Tak cuma mobil dan motor listrik, pemerintah juga memberikan insentif untuk pembelian bus listrik.

"Kami pada 2023 mengusulkan memberikan bantuan Pemerintah terhadap pembelian sepeda motor EV sebanyak 200 ribu unit motor EV sampai Desember 2023," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Sasmita, dalam Konferensi pers Insentif Kendaraan Bermotor listrik berbasis Baterai, di kantor Kemenko Marves, Senin (6/3/2023).

Tak hanya motor listrik saja, pemerintah juga akan memberikan insentif untuk kendaraan roda empat bagi sejumlah 35.900 unit kendaraan. Lalu untuk 138 unit bus listrik juga diberikan insentif sampai Desember 2023.

"Kami sudah menyiapkan skema yang melibatkan beberapa lembaga yang didalamnya adalah perbankan sendiri, produsen, tentu ada kami sendiri yang akan ditunjuk sebagai Kuasa Pengguna Anggaran," ujar Menperin.

Oleh karena itu, Kemenperin akan memastikan bantuan Pemerintah terkait belanja kendaraan berbasis baterai ini bisa tepat sasaran. Kata Menperin, nantinya penerima bantuan tersebut tidak bisa dua kali belanja kendaraan berbasis baterai.

"Pemerintah terhadap belanja motor mobil itu untuk orang-orang yang kami anggap berhak. Mereka tidak bisa dua kali belanja, jadi tidak bisa satu orang yang sama dengan NIK yang sama, sistem itu sudah kami siapkan," ujar Menperin.

 

 

Infografis 3 Skenario BBM Bersubsidi ala Menkeu Sri Mulyani. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Skenario BBM Bersubsidi ala Menkeu Sri Mulyani. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya