Sektor Saham Energi dan Bahan Baku Bebani IHSG pada 6-10 Maret 2023

Sektor saham bahan baku dan energi bebani laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan imbas kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau the Fed.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Mar 2023, 21:15 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2023, 21:15 WIB
IHSG Tertekan pada 6-10 Maret 2023
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan pada 6-10 Maret 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan pada 6-10 Maret 2023. IHSG turun 0,7 persen ke posisi 6,765.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, ditulis Minggu (12/3/2023), sektor saham bahan baku dan energi berkontribusi terhadap koreksi IHSG masing-masing 3,44 persen dan 2,74 persen.

Di sisi lain, pekan ini, Bank Indonesia (BI) mengimplementasikan Deposito Valas untuk hasil ekspor (DHE) dengan tarif berkisar antara 4,54 persen-5,2 persen tergantung jumlah nominal dan tenor deposito.

Ini memberikan alternatif yang menarik bagi yang memenuhi syarat eksportir karena tarif didasarkan pada suku bunga deposito luar negeri sehingga berdampak positif bagi cadangan devisa negara.

Namun, ada peringatan Bank Indonesia (BI) yang akan menanggung biaya yang mungkin terjadi menunjukkan instrument ini tidak dapat dipertahankan untuk jangka panjang. Akan tetapi, saat ini, hasilnya adalah stabilitas rupiah di tengah ketidakpastian bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed).

Bagaimana dengan Indonesia?

Pemilihan umum (pemilu) pada Februari 2024 menandakan perubahan kebijakan yang signifikan dan bagi ekonomi. Berdasarkan data pada pemilu masa lalu, tingkat pertumbuhan konsumsi swasta cenderung berakselerasi dari dua kuartal sebelumnya pemilihan.

Secara historis dalam tiga pemilu terakhir, pertumbuhan penjualan fast moving consumer goods (FMCG) YoY berjalan baik pada tahun sebelum pemilu. Rinciannya 9,5 persen pada 2018, 13,4 persen pada 2013, dan 16 persen pada 2008.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mayoritas Pemilih Berasal dari Generasi Milenial dan Gen Z

Ilustrasi Pemilu 2019
Badut berbentuk kotak suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), ondel-ondel, dan marching band ikut meramaikan pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Pemilu secara masif dan serentak ini akan membuat uang beredar sekitar 90 persen pada semester II 2023. Berdasarkan prediksi, jumlah uang yang disuntikkan ke ekonomi dapat sekitar Rp 130 triliun-Rp 270 triliun.

Selain itu, mayoritas demografis dari pemilih akan terdiri dari milenial dan Gen-Z yang cenderung memiliki kegiatan belanja lebih besar dibandingkan boomer dan Gen X.

“Baru-baru ini kami melihat tren peningkatan ukuran kantong dompet Indonesia didukung oleh faktor peningkatan upah minimum 7,2 persen, bersama dengan ekspektasi surplus neraca berjalan yang lebih kuat, repatriasi yang kuat, dan ruang fiskal lebih longgar,” tulis Ashmore.

Ashmore menyebutkan, secara keseluruhan pihaknya menyarankan untuk akumulasi ulang saham untuk antisipasi keuntungan dari sisi sektor FMCG.


Kinerja IHSG pada 6-10 Maret 2023

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada 6-10 Maret 2023. Analis menuturkan, koreksi IHSG masih dibayangi sentimen global dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (12/3/2023), IHSG turun 0,71 persen ke posisi 6.765,30 pada 6-10 Maret 2022. Pada pekan lalu, IHSG merosot ke posisi 6.813,63. Kapitalisasi pasar juga terpangkas 0,67 persen menjadi Rp 9.388,20 triliun dari pekan lalu Rp 9.451,28 triliun.

Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa terpangkas 1,49 persen menjadi 1.077.630 transaksi dari 1.093.950 transaksi pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian bursa anjlok 12,45 persen menjadi 14,64 miliar saham dari pekan lalu 16,72 miliar saham. Rata-rata nilai transaksi harian bursa tersungkur 18,98 persen menjadi Rp 8,74 triliun dari Rp 10,79 triliin pada pekan lalu.

Seluruh sektor saham (IDX-IC) berada di zona merah dalam sepekan. Sektor saham energi merosot 2,74 persen, sektor saham basic turun 3,44 persen, sektor saham industri tergelincir 2,26 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,54 persen dan sektor saham siklikal susut 1,83 persen.

 


Kata Analis

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, sektor saham kesehatan terpangkas 0,72 persen, sektor saham properti melemah 0,79 persen, sektor saham teknologi merosot 1,79 persen, sektor saham infrastruktur susut 2,02 persen dan sektor saham transportasi terperosok 1,62 persen.

 Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG meski melemah 0,71 persen dalam sepekan tetapi investor asing masih membukukan aksi beli saham. Ia prediksi, gerak IHSG masih dipengaruhi sentimen global.

“The Fed masih akan cenderung hawkish kepada kebijakan moneternya untuk menekan inflasi hingga 2 persen,” tutur Herditya saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (12/3/2023).

Ia mengatakan, ada rilis data pengangguran Amerika Serikat yang meningkat ditambah harga komoditas batu bara global yang cenderung di fase downtrennya.

“Beberapa hal tersebut yang masih mempengaruhi IHSG dan emiten batu bara khususnya dan dimungkinkan berpengaruh selama sepekan ke depan,” ujar dia.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya