IHSG Melaju di Zona Merah, Saham MTDL Menguat Usai Rilis Laporan Keuangan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona merah pada awal sesi perdagangan Senin, 27 Maret 2023. Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menguat.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Mar 2023, 09:52 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2023, 09:52 WIB
IHSG Bergerak di Zona Merah Hari Ini 27 Maret 2023
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan Senin, 27 Maret 2023. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Senin, (27/3/2023). Penguatan IHSG itu terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.762,25. Pada pukul 09.15 WIB, IHSG melemah 0,20 persen ke posisi 6.748. IHSG betah berada di zona merah. Indeks LQ45 merosot 0,41 persen ke posisi 937. Sebagian besar indeks acuan bervariasi.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.722,59 dan terendah 6.732,06. Sebanyak 245 saham menguat dan 170 saham melemah. 210 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 211.778 kali dengan volume perdagangan 2,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.181 per dolar AS.

Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) menghijau kecuali indeks sektor saham nonsiklikal 0,03 persen dan sektor saham keuangan susut 0,53 persen.

Sementara itu, sektor saham energi melonjak 0,67 persen, sektor saham basic menanjak 0,43 persen, sektor saham industri mendaki 0,03 persen, sektor saham siklikal melesat 0,18 persen dan sektor saham kesehatan bertambah 0,17 persen. Sementara itu, sektor saham properti bertamabh 0,60 persen, sektor saham teknologi melesat 0,17 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,58 persen dan sektor saham transportasi menguat 0,44 persen.

Pada awal sesi perdagangan, Saham BCA melemah 0,85 persen ke posisi Rp 8.750 per saham, saham MTDL menguat 4,5 persen ke posisi Rp 580 per saham, saham PTIS stagnan di posisi Rp 665 per saham. Saham MAPI bertambah 0,99 persen ke posisi Rp 1.530 per saham.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG naik 1 persen pada Jumat, 24 Maret 2023 seiring aksi beli investor setelah the Federal Reserve suarakan nada hati-hati.

Saham bank-bank besar sebagian besar menguat dengan investor asing berburu saham bank. Saham BBNI naik 4,3 persen, saham BMRI bertambah 3,8 persen, saham BBCA menguat 3,8 persen, saham BBRI susut 2,7 persen. Sedangkan saham komoditas bervariasi meski dolar AS melemah. Saham INCO naik 1,2 persen, saham ANTM mendaki 0,5 persen, dan saham ADRO terpangkas 1,8 persen.

Sedangkan saham konsumsi menguat seiring rupiah bergerak positif dan memasuki Ramadan serta ada momen Lebaran. Saham ICBP naik 2,8 persen, MYOR bertambah 2 persen, MAPI melejit 1,3 persen dan ASII naik 1,3 persen pada Jumat, 24 Maret 2023.

 

 

Top Gainers-Losers pada 27 Maret 2023

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham CITY melonjak 24,30 persen
  • Saham SAGE melonjak 12,50 persen
  • Saham BOSS melonjak 10 persen
  • Saham ZATA melonjak 10 persen
  • Saham CHIP melonjak 9,50 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham UFOE merosot 6,98 persen
  • Saham CHEM merosot 6,96 persen
  • Saham AMAN merosot 6,94 persen
  • Saham IRSX merosot 6,76 persen
  • Saham BAJA merosot 6,62 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BMRI senilai Rp 189,1 miliar
  • Saham BOGA senilai Rp 166,9 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 162,9 miliar
  • Saham ANTM senilai Rp 123,3 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 114,9 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LAJU tercatat 24.346 kali
  • Saham SAGE tercatat 19.194 kali
  • Saham IATA tercatat 17.740 kali
  • Saham KPIG tercatat 13.668 kali
  • Saham BCAP tercatat 10.125 kali

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada Senin, 27 Maret 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bervariasi di kisaran 6.660-6.800.

Dalam Ajaib Sekuritas menyebutkan, Kementerian Keuangan melaporkan realisasi penerimaan pajak pada Februari 2023 tumbuh 40,35 persen YoY mencapai sebesar Rp279,98 triliun. Besarnya capaian tersebut setara dengan 16,30 persen dari target penerimaan pajak yang ditetapkan APBN 2023.

Kontributor utama yaitu dari Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri (PPN DN) sebesar 29,8 persen terhadap total penerimaan pajak Februari 2023. Penerimaan pajak tersebut dipicu oleh harga komoditas yang tinggi, pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang impresif serta dampak dari implementasi UU harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Dari mancanegara, S&P Global Composite PMI Flash Amerika Serikat pada Maret 2023 tercatat ekspansif di level 53.3, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya yang tercatat 50,1, untuk S&P Global Manufacturing Amerika Serikat pada Maret 2023 tercatat di level 49,3, dan S&P Global Services PMI Flash tercatat di level 53.8.

Sementara itu, Singapura melaporkan tingkat inflasi pada Februari 2023 di level 6,3 persen YoY, core inflation Singapore tercatat di level 5,5% YoY. Adapun inflasi tersebut masih terbilang tinggi dan jauh diatas rata-rata historis inflasi Singapore.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Saham Pilihan Ajaib Sekuritas

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berikut Saham-saham Pilihan Ajaib Sekuritas

ANTM

Buy : 1.895

TP : 1.955

Stop loss : 1.865

Doji candle dengan volume up signifikan indikasi akumulasi, stochastic di area netral dan MACD bar histogram dalam momentum positif.

Kinerja ANTM FY22 mencatat laba bersih yang tumbuh 105 persen YoY mencapai sebesar Rp3,82 triliun. Hal tersebut didorong dari penjualan yang tumbuh 19% YoY mencapai sebesar Rp45,93 triliun. Emas menjadi kontributor utama kenaikan penjualannya yakni sebesar 69% terhadap total penjualan ANTM.

Prospek ANTM ke depan masih akan positif sering permintaan emas global yang tinggi serta penyelesaian pembangunan pabrik feronikel 13.500 TNi di Halmahera Timur yang mendukung ekosistem baterai listrik.

 

SMRA

Buy :525

TP  : 545

Stop loss: <500

Doji candle dengan volume up signifikan indikasi akumulasi berpotensi rebound. Stochastic di area netral dan MACD bar histogram bearish terbatas.

Net profit SMRA full year 2022 tercatat tumbuh 93 persen YoY mencapai sebesar Rp625 miliar. Pendapatan tumbuh 2,7 persen YoY mencapai Rp5,7 triliun.

Prospek SMRA ke depan positif dengan adanya potensi dari kenaikan laba bersih dipicu kenaikan pendapatan di tengah suku bunga dalam negeri yang dipertahankan serta didorong oleh pembukaan pusat perbelanjaan baru pada 2023 yakni diantaranya Summarecon Villagio Jakarta Luxury pada kuartal III 2023 dan Sumarecon mall Bandung pada kuartal IV 2023.

 

INDF

Buy : 6.325

TP : 6.525

Stop loss : 6.125

Mulai rebound setelah breakout rounding bottom pattern disertai volume up signifikan. Stochastic goldencross di area nettral dan MACD bar histogram dalam momentum positif.

Kinerja INDF berpotensi positif sepanjang 2022 diantaranya karena INDF yang telah berhasil meningkatkan Average Selling Price produknya sejak akhir tahun lalu dan harga komoditas bahan baku yang mulai melandai seperti harga CPO yang menurun. Secara valuasi INDF memiliki PBV 0,61x dibawah PBV rata2 historikal 5 tahun sebesar 0,8x (undervalue).

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya