Liputan6.com, Jakarta
Harga emas menyentuh level tertinggi dalam satu tahun pada perdagangan Rabu karena data ekonomi Amerika Serikat (AS) baru-baru ini.Â
Â
Menanggapi hal tersebut, CEO PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) Sandra Sunanto menilai harga emas naik akibat kekhawatiran atas berlanjutnya krisis perbankan dan ketegangan geopolitik.
Â
"Kenaikan harga emas memang disebabkan oleh kekhawatiran atas berlanjutnya krisis perbankan dan ketegangan geopolitik," kata Sandra kepada Liputan6.com, Kamis (6/4/2023).
Â
Dengan demikian, ia menyebut, kenaikan harga emas memberikan dampak positif terhadap kinerja perseroan.
Â
"Kenaikan harga emas berkorelasi positif terhadap kinerja perseroan terutama berasal dari kenaikan volume penjualan terutama dari segmen emas batangan untuk kebutuhan investasi dan kenaikan harga jual rata-rata," kata dia.
Â
Di sisi lain, Hartadinata Abadi juga berencana akan melakukan ekspansi terutama dari penambahan gerai toko emas yang dimiliki sendiri.
Â
Awalnya perseroan memiliki 78 toko pada 2022 dan akan menjadi 100 toko pada 2023. Selain itu, perseroan akan melakukan perluasan penetrasi pasar baik di berbagai kota di Indonesia dan pasar ekspor.
Â
Menanggapi kenaikan harga emas, Corporate Secretary Division Head PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, pihaknya menyambut baik kenaikan harga emas yang terjadi saat ini. Sebab, hal tersebut menunjukan bahwa emas merupakan salah satu instrumen investasi yang prospektif.
Â
"Tentunya kami menyambut baik kenaikan harga emas yang terjadi saat ini karena hal ini semakin menunjukan bahwa emas merupakan salah satu instrument investasi yang sangat menjanjikan," kata Syarif.
Â
Â
Â
Faktor Mempengaruhi
Dia bilang, beberapa faktor dapat memberikan pengaruh terhadap harga emas diantaranya kondisi perekonomian dan geopolitik global yang saat ini tengah dilanda resesi.
Â
Sehingga, hal tersebut ikut mengerek harga emas, tingginya permintaan emas dari konsumen, serta sifat lindung nilai emas (safe haven).Â
Â
"Tentunya diharapkan harga emas pada 2023 akan terus meningkat dan menjadi pilihan masyarakat sebagai salah satu instrumen investasi yang bersifat lindung nilai," kata dia.
Â
Ia menilai, kenaikan harga emas tetap memberikan sentimen yang positif terhadap kinerja emas Antam. Hal itu terlihat dari catatan penjualan emas pada 2022 sebesar 34,96 ton, naik 19 persen dibandingkan 2021 sebesar 29,38 ton.
Â
"Oleh karenanya kami pun berkomitmen untuk terus memberikan produk terbaik kepada masyarakat dan terus melakukan inovasi guna memenuhi kebutuhan pelanggan," ujar dia.
Â
Salah satunya, perseroan melakukan peluncuran emas tematik imlek dan yang terbaru kami meluncurkan emas tematik 3d idulfitri seberat 5 gram dan new gift series idulfitri pecahan 0,5 gr dan 1 gr untuk menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 1444 Hijriah.
Â
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Perkuat Bisnis
Ia menuturkan, sebagai perusahaan yang mengelola sumber daya mineral termasuk emas, Antam tentunya terus berupaya melakukan penguatan bisnis baik dari hulu hingga ke hilir.Â
Â
Pada komoditas emas sendiri, Antam akan melakukan agresif eksplorasi terutama pada terutama pada WIUP Antam di Pongkor, Jawa Barat. Antam juga terbuka untuk menjalin kerjasama dengan mitra strategis dalam pengembangan sumberdaya dan cadangan emas.Â
Â
"Selain itu, Antam terus melakukan inovasi produk dan pelayanan produk logam mulia agar bisa memenuhi kebutuhan pasar dan memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan," tandasnya.
Â
Â
Lanjutkan Membaca ↓