Liputan6.com, Jakarta - Emiten transportasi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan peningkatan dari sisi pendapatan dan laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/4/2023), pendapatan neto Blue Bird pada kuartal I 2023 naik 55,19 persen menjadi Rp 1,04 triliun dari Rp 673,98 miliar pada kuartal I 2022.
Baca Juga
Sementara, beban langsung pada periode yang sama naik 43,71 persen menjadi Rp 719,67 miliar dari periode yang sama sebelumnya Rp 500,75 miliar. Dengan demikian, laba bruto Blue Bird melesat 88,39 persen menjadi Rp 326,34 miliar hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 173,22 miliar.
Advertisement
Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 144,90 miliar naik 314,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 34,92 miliar.
Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 161,46 persen sebesar Rp 123,26 miliar dari Rp 47,14 miliar pada periode yang sama 2022. Sehingga laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2023 ikut naik menjadi Rp 49 dari kuartal I tahun sebelumnya Rp 18.
Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 7,05 triliun dari Rp 6,89 triliun pada Desember 2022. Liabilitas naik menjadi Rp 1,57 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 1,54 triliun. Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 5,47 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 5,35 triliun.
Gerak Saham BIRD
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 27 April 2023, saham BIRD naik 4,08 persen ke posisi Rp 1.785 per saham. Saham BIRD dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.725 per saham. Saham BIRD berada di level tertinggi Rp 1.810 dan terendah Rp 1.715 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.172 kali dengan volume perdagangan 127.395 lot saham. Nilai transaksi Rp 22,6 miliar.
Â
Â
Â
Blue Bird Bakal Tambah hingga 500 Unit Mobil Listrik pada 2023
Sebelumnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) bakal menambah kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sekitar 200-500 unit pada tahun ini. Mobil listrik tersebut terdiri dari taksi reguler dan juga kendaraan sewa yang lainnya.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono menuturkan, sebelumnya perusahaan telah memiliki hampir 100 EV.Â
"Kita sudah punya hampir 100 (kendaraan listrik), jadi penambahannya tahun ini rencananya 200-500," kata Sigit kepada awak media, Kamis, 9 Februari 2023.
Dengan demikian, Blue Bird menyiapkan belanja modal sekitar Rp 2 triliun untuk pembelian kendaraan maupun peremajaan kendaraan.
"Dari sisi capex kita merencanakan beli kendaraan hampir 6.000 unit untuk peremajaan kendaraan dan menambah kendaraan dan juga untuk menambah kendaraan," kata Sigit.
Meski demikian, Blue Bird juga akan menyesuaikan penambahan jumlah kendaraan tersebut.
"Karena kita banyak kendaraan yang harus kita remajakan, kita bisa sesuaikan nanti penambahan jumlah kendaraan itu berapa tergantung dari jumlah mobil yang diremajakan. Tapi total kendaraan pembelian kira-kira hampir 6 ribu," kata dia.
Di sisi lain, Sigit menyebutkan, peremajaan kendaraan mayoritas dilakukan untuk kategori kendaraan bahan bakar minyak (gasoline) dibandingkan listrik.
"Tentunya masih akan mayoritas di gasoline, di kendaraan bensin karena itu produk yang masih paling populer sekarang. Tapi tentunya tadi, penambahan yang hampir 500 unit kita coba lihat apakah memang bisa kita cukupi," ujar dia.
Mengapa demikian? Seperti yang diketahui, suplai kendaraan terhambat.Â
"Kita tahu suplai kendaraan terhambat gitu, kita sudah siapkan capexnya, kalau suplai kendarannya cukup siap, kita bisa percepat untuk implementasi EV," ujar dia.Â
Sebagai catatan, Blue Bird meremajakan hampir 4.000 lebih kendaraan pada 2023. "Kita hampir 4 ribu lebih, tapi kita masih ada kendaran yang diremajakan lebih cepat. Karena sekarang kita 4 tahun kendaraan itu bisa diremajakan," ujar dia.
Â
Advertisement
Blue Bird Bidik Pendapatan Tumbuh hingga 30 Persen pada 2023
Sebelumnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) membidik pertumbuhan pendapatan sekitar 20 persen-30 persen pada 2023.Â
Direktur Blue Bird Irawaty Salim mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi dan belanja modal untuk merealisasikan target kinerja tersebut.
"Perseroan menargetkan adanya peningkatan pendapatan di kisaran 20 persen sampai 30 persen pada 2023," kata Direktur Blue Bird Irawaty Salim saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (8/1/2022).
Beberapa langkah yang akan ditempuh Blue Bird antara lain, melakukan peremajaan untuk armada-armada Perseroan untuk tetap dapat melayani customer secara prima, ekspansi penambahan armada dilakukan bedasarkan sebaran demand di masing-masing segmen bisnis Perseroan untuk menjaga tingkat utilisasi armada dilevel yang tinggi.Â
Selain itu, optimalisasi kombinasi penggunaan internal kas dan pinjaman bank untuk kebutuhan ekspansi, dan terus menerus mencari opsi-opsi untuk bertumbuh, seperti peningkatan kualitas ekosistem bisnis BlueBird dan lainnya.
Dengan demikian, Blue Bird menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 1,5 triliun sampai Rp 2 triliun pada 2023.Â
Penggunaan belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk pembelian lebih dari 6000 armada guna meremajakan sekaligus menambah jumlah armada Blue Bird.
Sementara itu, di tengah pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Blue Bird akan leluasa melakukan ekspansi bisnis. Ancaman resesi global juga tidak akan menghalangi langkah Blue Bird dalam mengembangkan bisnis pada tahun ini.
Kemudian, Blue Bird juga selalu siap mendukung program atau keputusan dari pemerintah. Pada saat ini, Perseroan masih mengevaluasi dampaknya terhadap kinerja perusahaan.
Namun, emiten berkode BIRD melihat pencabutan PPKM oleh pemerintah menjadi sinyal yang baik bagi perekonomian Indonesia pada 2023, di mana mobilisasi masyarakat berpotensi lebih tinggi.
"Perseroan akan tetap berfokus untuk melayani customer kami sesuai standar kualitas Perseroan yang baik, di mana mengutamakan kebersihan, kesehatan, dan keselamatan," ujar dia.
Â
Intip Bocoran Dividen Blue Bird untuk 2022
Sebelumnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) memberikan sinyal terkait pembagian dividen untuk tahun buku 2022 yang akan dibagikan pada 2023.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono mengatakan, imbal hasil dividen ini diperkirakan sama dengan tahun lalu. Ia berharap bisa membagikan dividen bagi para investor.
"Dividen kira-kira yield nya sama kaya tahun lalu, kebijakan kita 40 persen dari profit itu yang kita sampaikan sebelumnya. Mudah-mudahan bisa dicapai," kata Sigit kepada awak media, Kamis (9/2/2023).
Dia menuturkan, ketika perusahaan mengalami kerugian sekalipun tetap bisa membagikan dividen. Dengan demikian, Sigit optimistis bisa membagikan dividen pada tahun ini.
"Kita tunggu RUPS, pembagian dividen InsyaAllah bisa, tahun lalu waktu kita rugi kita bagikan, 2022 kalau positif tetap bisa jalankan," ujar dia.Â
Asal tahu saja, Blue Bird membagikan dividen tunai dari laba ditahan perseroan 2021 sebesar Rp 150,12 miliar atau Rp 60 per lembar saham kepada para pemegang saham Blue Bird.Hal tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 22 Juni 2022.Â
Merujuk keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pembagian dividen tunai untuk tahun buku tersebut mempertimbangkan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 7,71 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 2,23 triliun serta total ekuitas sebesar Rp 5,14 triliun.
Â
Advertisement