Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memutuskan membagikan 30 persen dari laba bersih tahun buku 2022 sebagai dividen sebesar USD 60,12 juta.Â
"Pemegang saham akan menerima sebesar USD 0,00605 untuk setiap satu saham yang dimilikinya dan akan dibayarkan oleh Perseroan pada tanggal 31 Mei 2023," kata Presiden Direktur Vale indonesia Febriany Eddy dalam keterangan resminya, Jumat (5/5/2023).
Baca Juga
Selanjutnya, pemegang saham menyetujui pengangkatan Abu Ashar dan Matt Cherevaty masing-masing sebagai Direktur Perseroan efektif sejak penutupan RUPST sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada 2026.
Advertisement
Pemegang saham juga menyetujui pengangkatan kembali Rudiantara sebagai Komisaris Independen Perseroan efektif sejak penutupan RUPST sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada 2026.
Dengan demikian, berikut ini susunan terbaru dari manajemen Vale Indonesia:Â
Direksi
- Presiden Direktur : Febriany Eddy
- Wakil Presiden Direktur : Adriansyah Chaniago
- Direktur : Bernardus Irmanto
- Direktur : Vinicius Mendes Ferreira
- Direktur : Abu Ashar
- Direktur : Matt Cherevaty
KomisarisÂ
- Presiden Komisaris : Deshnee Naidoo
- Wakil Presiden Komisaris : Muhammad Rachmat Kaimuddin Komisaris : Gustavo Garavaglia
- Komisaris : Fabio Ferraz
- Komisaris : Yusuke Niwa
- Komisaris : M. Jasman Panjaitan
- Komisaris : Farrah Carrim
- Komisaris Independen : Raden Sukhyar
- Komisaris Independen : Rudiantara
- Komisaris Independen : Dwia Aries Tina Pulubuhu
"Kami akan memenuhi persyaratan peraturan yang berlaku sehubungan dengan perubahan direksi dan dewan komisaris perseroan tersebut," kata dia.
Gerak Saham INCOÂ
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 5 Mei 2023, saham INCO melemah 0,36 persen ke posisi Rp 7.000 per saham. Saham INCO dibuka stagnan di Rp 7.025 per saham. Saham INCO berada di level tertinggi Rp 7.050 dan terendah Rp 6.850 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.915 kali dengan volume perdagangan 92.593 lot saham. Nilai transaksi Rp 64,4 miliar.
Kinerja Keuangan Kuartal I 2023
Sebelumnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, Vale Indonesia mencatatkan kenaikan dari sisi pendapatan dan laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (26/4/2023), pendapatan pada Maret 2023 naik 54,49 persen menjadi USD 363,18 juta atau Rp 5,39 triliun (asumsi kurs Rp 14.845 per dolar AS) dari USD 235,08 juta pada kuartal I 2022.
Sementara, beban pokok pendapatan pada periode yang sama naik 60,33 persen menjadi USD 228,24 juta dari periode yang sama sebelumnya USD 142,35 juta. Dengan demikian, laba bruto melesat 45,52 persen menjadi USD 134,93 juta pada akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar USD 92,72 juta.
Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba usaha sebesar USD 119,67 juta, naik 37,39 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 87,10 juta.
Laba bersih Vale Indonesia hingga Maret 2023 naik 45,10 persen sebesar USD 98,15 juta atau Rp 1,45 triliun dari USD 67,64 juta pada periode yang sama 2022.Â
Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 naik menjadi USD 2,79 miliar dari USD 2,65 miliar pada Desember 2022. Liabilitas naik menjadi USD 340,72 juta pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya USD 303,33 juta. Sementaraa ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi USD 2,45 miliar dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar USD 2,35 miliar.
Â
Advertisement
Produksi Nikel
Sebelumnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan kenaikan volume produksi nikel menjadi 16.769 metrik ton nikel dalam matte pada kuartal I 2023. Volume produksi nikel tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Perseroan terus menjaga keandalan operasional Furnace 4 setelah pembangunan kembali rampung tahun lalu. Pada Furnace 2, sebagai bagian dari strategi, kami telah melakukan perbaikan atap secara aman yang dilakukan lebih awal yaitu pada Maret 2023, dan bukan pada kuartal IV 2023," kata CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Febriany Eddy dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (22/4/2023).Â
Dia bilang, perbaikan pada Furnace 2 sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pemulihan penambangan dengan memaksimalkan armada tambang yang lebih kecil pada proyek bottom ore recovery. Adapun, volume produksi nikel perseroan menjadi 16.769 ton nikel dalam matte pada kuartal I 2023 atau meningkat 4 persen dari kuartal IV 2022 sebesar 16.183 ton.
Sementara itu, secara tahunan volume produksi nikel pada kuartal I 2023 tercatat mengalami peningkatan 21 persen dari 13.827 ton pada kuartal I 2022.
"Produksi pada kuartal I 2023 masing-masing sekitar 4 persen dan 21 persen lebih tinggi dibandingkan dengan produksi pada kuartal IV 2023 dan kuartal I 2022," kata dia.
Dengan demikian, Vale Indonesia membidik produksi sekitar 70.000 ton pada 2023. "Target kami adalah untuk menghasilkan produksi secara aman dan berkelanjutan pada kisaran 70.000 ton pada 2023," pungkasnya.
Â