Liputan6.com, Jakarta - Miliarder sekaligus investor Warren Buffett mengatakan, Apple Inc merupakan bisnis yang lebih baik daripada yang lain dalam portofolio Berkshire Hathaway Inc.
“Apple berbeda dari bisnis lain yang kami miliki. Kebetulan ini adalah bisnis yang lebih baik,” ujar Warren Buffett selama pertemuan tahunan Berkshire di Omaha, Nebraska, dikutip dari Yahoo Finance, Minggu (7/5/2023).
Baca Juga
Berkshire mengungkapkan kepemilikan saham Apple USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,64 triliun (asumsi kurs Rp 14.643 per dolar AS) pada Mei 2016 dan telah meningkatkan saham itu menjadi USD 151 miliar atau sekitar Rp 2.211 triliun pada Maret 2023, terhitung 46 persen dari portofolio sahamnya USD 328 miliar atau sekitar Rp 4.802 triliun.
Advertisement
Buffett telah lama memuji CEO Apple Tim Cook dan memandang Apple bukan sebagai perusahaan teknologi dan lebih sebagai perusahaan produk konsumen dengan produk dominan, iPhone yang diinginkan dan dibutuhkan. Berkshire baru-baru ini memegang 5,6 persen saham Apple dan Buffett menuturkan dapat membeli lebih banyak.
Kapitalisasi Pasar Bertambah USD 130 Miliar
Sementara itu, dikutip dari Nasdaq.com, saham Apple menguat setelah penjualan iPhone lebih baik dari perkiraan. Kinerja Apple mengalahkan estimasi laba dan penjualan kuartalan.
Saham Apple melonjak lebih dari 5 persen pada perdagangan Jumat, 5 Mei 2023 berkait kinerja kuartal II tahun fiskal. Sebagai perusahaan dengan kapitalisasi pasar lebih dari USD 2,6 triliun pada awal sesi perdagangan, kenaikan saham Apple 5 persen menambahkan kapitalisasi pasar sekitar USD 130 miliar.
Penjualan iPhone Melonjak
Selama tiga bulan terakhir 1 April, Apple melaporkan laba per saham USD 1,52. Realisasi laba ini melampaui perkiraan analis untuk laba per saham atau earning per share (eps) USD 1,43, menurut S&P Global Markets Intelligence. Namun, pendapatan turun 3 persen menjadi USD 94,8 miliar. Akan tetapi, realisasi pendapatan di atas perkiraan pasar sebesar USD 92,8 miliar.
“Kami dengan senang hati melaporkan rekor sepanjang masa dalam layanan dan rekor untuk iPhone pada Maret meski lingkungan ekonomi makro yang menantang, dan memiliki basis terpasang perangkat aktif kami mencapai titik tertinggi sepanjang masa,” ujar CEO Apple Tim Cook.
Di sisi lain, berdasarkan riset IDC, pasar ponsel pintar global mengalami penurunan pengiriman 15 persen selama tiga bulan pertama 2023. Apple diprediksi mengikutinya. Namun, kekuatan tak terduga dalam penjualan iPhone, pendapatan naik 2 persen YoY membantu Apple melampaui harapan pasar.
Advertisement
Sudah Direncanakan Sejak 2021, Apple Akhirnya Buka Toko di Mumbai India
Sebelumnya, CEO Apple Tim Cook pekan ini berada di India untuk membuka toko fisik pertamanya di negara itu. Menjadi sejarah baru bagi pembuat IPhone di pasar ponsel pintar terbesar kedua di dunia itu.
Sorakan dan tepuk tangan terhadap gerai baru di Mumbai yang dibuka pada Selasa 18 April 2023 ini menandai antusiasme karyawan juga masyarakat. Cook juga terlihat secara pribadi menyambut pelanggan. Dia juga diperkirakan akan muncul di pembukaan toko keduanya, di Delhi pada hari Kamis mendatang.
Langkah ini dilakukan ketika perusahaan paling bernilai di dunia terus berporos ke India, kemudian membidik potensinya sebagai pasar konsumen dan basis manufaktur.
Dalam pernyataannya, Cook menunjuk ekspansi Apple yang sedang berlangsung di negara itu, dengan mengatakan peluncuran fisiknya bertepatan dengan tahun ke-25 beroperasi di sana.
“India memiliki budaya yang begitu indah dan energi yang luar biasa. Kami bersemangat membangun sejarah panjang kami, mendukung pelanggan kami, berinvestasi di komunitas lokal, dan bekerja sama untuk membangun masa depan yang lebih baik.” katanya dikutip dari CNN, Rabu (19/4/2023).
Sebelumnya, Apple berbagi pandangan tentang toko baru mereka di Mumbai, ini terletak di properti milik Reliance Industries, konglomerat taipan India Mukesh Ambani.
Pasar Apple Diharapkan Tetap Tumbuh
Perusahaan juga menandai toko sebagai salah satu yang paling hemat energi di dunia, dengan mengatakan panel surya memungkinkannya berjalan hanya dengan daya terbarukan.
Diketahui, Apple adalah pembuat smartphone terbesar kedua di dunia, di belakang Samsung, tetapi 6 persen pangsa pasar India masih kecil. Dikalahkan lima vendor teratas negara itu, yang dipimpin oleh Samsung dan pembuat smartphone Cina Xiaomi dan Vivo.
Produk Apple dinilai terlalu mahal oleh banyak konsumen di India, berdasarkan pemberitaan CNN.
Di India, gaji rata-rata untuk pekerja tetap penuh waktu adalah 18.585 rupee (USD 226,5) per bulan, menurut statistik pemerintah terbaru. Sebagai perbandingan, iPhone 14 mulai dari 79.900 rupee (USD 973,6), sedangkan iPhone SE, model dengan biaya lebih rendah, mulai dari 49.900 rupee (USD 608,2).
Bagaimanapun, posisi Apple tetap diharapkan tumbuh, dengan terus membangun kehadiran ritelnya di sana dan kini lebih banyak pelanggan beralih ke ponsel pintar kelas atas.
Advertisement