Liputan6.com, Jakarta - PT Platinum Wahab Nusantara Tbk, emiten bergerak di bidang kedai makanan dan minuman atau pengelola Kedai Teguk menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO).
Dikutip dari laman e-ipo, Minggu (18/6/2023), PT Platinum Wahab Nusantara Tbk melepas 1,07 miliar saham ke publik dengan nilai nominal Rp 16. Jumlah saham yang dilepas itu 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam IPO.
Baca Juga
Perseroan menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 105-Rp 112 per saham. Dengan demikian, perseroan mengincar dana IPO maksimal Rp 120 miliar.
Advertisement
Selain itu sebagai pemanis, perseroan juga menerbitkan waran maksimal 428,57 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan. Jumlah waran yang diterbitkan itu maksimal 17,14 persen dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang lima saham baru Platinum Wahab Nusantara berhak memperoleh dua waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan. Adapun harga pelaksanaan waran itu sebesar Rp 152. Diperkirakan hasil dana dari penerbitan waran sebesar Rp 65,14 miliar.
“Pemegang waran seri I dapat melaksanakan waran seri I sampai dengan satu hari kerja sebelum ulang tahun pertama yaitu sejak 8 Januari 2024 sampai dengan 5 Juli 2024,” tulis perseroan.
Dana IPO
Perseroan akan memakai dana hasil IPO sebesar 60 persen untuk belanja modal yaitu pengembangan dan penambahan gerai dan sisanya 40 persen untuk modal kerja perseroan.
“Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan dipakai untuk modal kerja perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional perseroan,” tulis perseroan.
Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.
Adapun setelah IPO dan penerbitan waran, pemegang saham perseroan antara lain Maulana Hakim sebesar 0,30 persen, Najib Wahab Mauluddin sebesar 0,30 persen, PT Dinasti Kreatif Indonesia sebesar 61,91 persen, masyarakat sebesar 26,79 persen dan waran sebesar 10,71 persen.
Kinerja Keuangan
Hingga 2022, perseroan telah meraih pendapatan Rp 128,30 miliar. Pendapatan naik 15,3 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 111,21 miliar. Beban pokok pendapatan Rp 50,2 miliar atau bertambah 1,2 persen pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 49,6 miliar.
Perseroan mencatat laba kotor Rp 78,02 miliar hingga 2022. Laba kotor itu tumbuh 26,7 persen dari periode 2021 sebesar Rp 61,5 miliar. Dengan demikian, laba usaha naik 50,4 persen menjadi Rp 16,17 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,7 miliar.
Melihat kondisi tersebut, perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan Rp 12,64 miliar pada 2022 atau naik 46,3 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,63 miliar.
Perseroan mencatat aset Rp 76,16 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 51,2 miliar. Liabilitas perseroan susut menjadi Rp 16,8 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 35,9 miliar. Perseroan membukukan kas dan bank sebesar Rp 1,5 miliar pada 2022.
Advertisement
Jadwal IPO
Berikut jadwal sementara IPO:
Masa penawaran awal: 19-23 Juni 2023
Perkiraan tanggal efektif: 28 Juni 2023
Perkiraan masa penawaran umum: 3 Juli-5 Juli 2023
Perkiraan tanggal penjatahan: 5 Juli 2023
Perkiraan tanggal distribusi saham dan waran seri I: 6 Juli 2023
Perkiraan tanggal pencatatan saham dan waran seri I: 7 Juli 2023
Perkiraan tanggal tanggal awal perdagangan waran seri I: 7 Juli 2023
Perkiraan tanggal akhir perdagangan waran seri I
Pasar regular dan negosiasi pada 1 Juli 2024
Pasar tunai pada 28 Juni 2024
Perkiraan tanggal awal pelaksanaan waran seri I: 8 Januari 2024
Perkiraan tanggal akhir pelaksanaan waran seri I: 5 Juli 2024