Liputan6.com, Jakarta - Harga batu bara diramal akan bergairah pada 2023. Ini mengingat, harga batu bara kerap kali mengalami fluktuasi.
Sebelumnya, Direktur PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA), Handy Glivirgo melihat pasar batu bara di Indonesia maupun dunia merosot pada kuartal I dan II 2023. Akan tetapi, ia meyakini harga batu bara akan kembali perkasa di masa mendatang.
Baca Juga
"Kami yakin bahwa market coal ini akan beranjak naik kembali dan bagi kami bahwa sebagai jasa pengangkutan batu bara yang disebut coal hauling, (kenaikan harga batu bara) tidak begitu berdampak karena bagaimanapun harga pasar turun biasanya pemilik tambang malah lomba-lomba menaikan volume produksi supaya lebih efisien," kata Handy saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Selasa (25/7/2023).
Advertisement
Dengan demikian, perseroan akan terus menaikkan kapasitas jasa angkut batu bara mencapai 10 persen dari produksi nasional.Â
"Sekarang hampir 50 juta, kami harapkan bahwa akan naik ke 60 juta. Kami tahu produksi nasional 600 an juta, kira-kira 10 persen dari produksi nasional 60 an juta. Kami akan planning menuju target tersebut," kata dia.
Di samping itu, perseroan juga bakal menggunakan dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sekitar 60 persen untuk pembelian armada truk baru. Sisanya sekitar 40 persen akan digunakan untuk pembelian sekitar 50 unit dolly dan 100 unit vessel untuk peningkatan kapasitas produksi dan peremajaan unit.
Selain itu, perseroan juga bakal ada penambahan lokasi baru. Namun, perseroan belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait hal tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama Mandiri Services, Yenny Hamidah Koean menuturkan, potensi batu bara di Kalimantan masih besar, tetapi perseroan berfokus untuk mendapatkan kontrak-kontrak baru dengan pertimbangan bisnis yang berkelanjutan melalui pemilihan pelanggan secara selektif serta kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan.Â
Â
Strategi Perseroan
Untuk dapat mencapai hal tersebut, perseroan melakukan inisiatif strategi pemeliharaan yang efisien, pengembangan sumber daya manusia (people development), pengembangan sistem melalui inovasi digital, menjaga keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan para karyawan, lingkungan hidup serta aspek sosial.Â
"Sehingga, kami mampu melakukan ekspansi bisnis dengan cepat untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan," kata Yenny.
Dia juga mengatakan, ke depan, perseroan bakal bekerja sama dengan salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia.
Hingga saat ini, MAHA telah bermitra dengan sejumlah pemilik tambang atau kontraktor, seperti PT Indonesia Pratama (entitas Bayan Resources atau BYAN), PT Mandiri Intiperkasa (entitas Mandiri Coal atau MCOL), PT Kideco Jaya Agung dan PT Multi Tambangjaya Utama (entitas Indika Energy atau INDY).
Selain itu, MAHA juga kerja sama dengan PT Pamapersada Nusantara (anak usaha United Tractors atau UNTR) dan PT Sims Jaya Kaltim (MYOH).
Â
Advertisement
Gerak Saham MAHA pada Perdagangan Perdana
Sebelumnya, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) resmi tercatat pada perdagangan Selasa, 25 Juli 2023. Lantas, bagaimana laju saham MAHA pada perdagangan perdana?
Mengutip data RTI, saham MAHA dibuka ke posisi Rp 159 per saham dari harga awal Rp 118. Harga saham MAHA berada di posisi Rp 159 atau naik 34,75 persen pada pukul 9.06 WIB.Â
Saham MAHA berada di level tertinggi Rp 159 dan terendah Rp 159 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.414 kali dengan volume perdagangan 74,88 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 11,91 miliar.
Melansir keterangan resminya, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) atau Mandiri Services secara resmi mencatatkan saham sebagai perusahaan ke-51 pada 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tercatat 25 Juli 2023 dengan harga Rp 118 per lembar saham. MAHA menawarkan sebanyak-banyaknya 4.166.000.000 lembar saham, atau maksimal sebesar 25 persen dari total jumlah saham yang dicatatkan dengan nilai Rp 491 miliar.Â
Adapun pihak yang bertindak selaku penjamin pelaksanaan emisi ada PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Dana yang diperoleh dari IPO MAHA setelah dikurangi biaya emisi, sekitar 60 persen akan digunakan untuk pembelian armada truk baru. Sisanya sekitar 40 persen akan digunakan untuk pembelian sekitar 50 unit dolly dan 100 unit vessel untuk peningkatan kapasitas produksi dan peremajaan unit.
Pada 2022, MAHA telah berhasil mengangkut sebanyak 43,5 juta ton batu bara, sehingga mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,6 Triliun atau meningkat sebesar 24,5 persen dibandingkan 2021. Pendapatan perseroan telah meningkat secara signifikan sejak 2020, dengan CAGR 2020-2022 sebesar 38,3 persen.Â
Seiring dengan peningkatan pendapatan usaha, perseroan juga berhasil meningkatkan laba bersih usaha sebesar Rp 189,84 Miliar atau setara dengan 60,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Â
Alasan IPO
Direktur Utama Mandiri Services, Yenny Hamidah Koean menuturkan, IPO ini dapat mendukung MAHA untuk meningkatkan serta mengembangkan layanan jasa, sehingga MAHA secara konsisten selalu menjadi penyedia jasa pertambangan terbesar yang andal dan terpercaya.
Dia bilang, potensi batu bara di Kalimantan masih besar. Akan tetapi, pihaknya berfokus untuk mendapatkan kontrak-kontrak baru dengan pertimbangan bisnis yang berkelanjutan melalui pemilihan pelanggan secara selektif serta kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan.Â
Untuk dapat mencapai hal tersebut, maka perseroan melakukan inisiatif strategi pemeliharaan yang efisien, pengembangan sumber daya manusia (people development), pengembangan sistem melalui inovasi digital, menjaga keselamatan, kesehatan dankesejahteraan para karyawan, lingkungan hidup serta aspek sosial.Â
"Sehingga, kami mampu melakukan ekspansi bisnis dengan cepat untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan," ujar dia.
Â
Advertisement