Liputan6.com, Jakarta - Operator jaringan bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) janji akan membagikan dividen minimal 35 persen usai menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Kebijakan dividen ini mulai berlaku untuk laba bersih Perseroan setelah pajak untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023 yang akan dibagikan pada 2024.
Baca Juga
Namun demikian, tidak ada jaminan Perseroan akan mengumumkan dan mendistribusikan dividen, dan direksi memiliki wewenang untuk menyesuaikan kebijakan dividen Perseroan setiap saat untuk memastikan dividen dibayarkan secara seimbang sehingga Perseroan dapat terus bertumbuh.
Advertisement
Di samping itu, Cinema XXI juga bakal gencar melakukan ekspansi pada tahun ini. Salah satunya, membuka 80 layar baru pada 2023.
Sekretaris Perusahaan Nusantara Sejahtera Raya Tri Rudy Anitio menuturkan, pihaknya berencana menambah 220 layar baru hingga 2024.
“Tahun ini kami sudah ada plan 80 layar yang akan buka di tahun ini dan tahun depan akan buka lagi 140 layar, tersebar di banyak kota. Buka di Jawa dan luar Jawa,” kata Rudy saat ditemui di BEI, Rabu (2/8/2023).
Adapun belanja modal (capital expenditure/capex) untuk membuka layar baru tersebut membutuhkan USD 500 ribu per layar. Alhasil, dana yang dibutuhkan untuk membuka layar baru tahun ini sekitar USD 40 juta.
“Estimasi kami sekitar USD 500 ribu per layar. Karena kita menggunakan patokan USD kami tidak terkoreksi dengan inflasi,” imbuhnya.
Perseroan Optimistis Kinerja Bakal Meningkat
Tak hanya itu, Cinema XXI juga akan membuka bioskop baru sekaligus mengengembangkan teknologi di bidang cinematic, seperti penambahan projector laser.
“Cinematic, jadi seperti penambahan projector laser, jadi laser semua. Kami akan menambahkan penggunaan dana ini untuk pembukaan cinema baru dan pengembangan teknologi di bidang cinemati,” ujar dia.
Dengan demikian, Perseroan optimistis kinerja tahun ini akan mengalami peningkatan. Ini mengingat, kondisi sudah kembali normal dan bioskop bisa beroperasi secara optimal.
“Tahun ini kami bisa full beroperasi dengan full capacity, kami prediksikan tahun ini akan ada peningkatan dibanding tahun lalu, mungkin sekitar 25 persen. (25 persen itu in terms of penonton) Kalau segi pendapatan akan ada penambahan dari kenaikan harga tiket, mungkin lebih sedikit dari 25 persen,” katanya.
Pendapatan Perseroan ini mayoritas berasal dari box office alias dari penjualan tiket. Sedangkan sisanya variatif dari bisnis lainnya, seperti food and beverages (FnB).
Advertisement
Harga Saham Cinema XXI CNMA Naik 8,89 Persen saat Perdagangan Perdana di BEI
Sebelumnya, operator jaringan bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) resmi tercatat sebagai emiten ke-53 pada perdagangan Rabu, 2 Agustus 2023. Lantas, bagaimana laju saham CNMA pada perdagangan perdana?
Mengutip data RTI, saham CNMA dibuka ke posisi Rp 300 per saham dari harga awal Rp 270. Harga saham CNMA berada di posisi Rp 294 per saham atau naik 8,89 persen pada pukul 9.06 WIB.
Saham Nusantara Sejahtera Raya berada di level tertinggi Rp 302 dan terendah Rp 270 per saham. Total frekuensi perdagangan 16.627 kali dengan volume perdagangan 582,79 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 171,82 miliar.
Pada pukul 10.02 WIB, IHSG turun 0,43 persen ke posisi 6.857. Seluruh sektor saham tertekan. IHSG berada di level tertinggi 6.886,49 dan terendah 6.851.
Melansir keterangan resminya, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) pemimpin di industri bioskop dan merupakan tujuan populer para pecinta film di Indonesia, resmi menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham CNMA pada Rabu, 2 Agustus 2023.
IPO Cinema XXI
Cinema XXI menerbitkan 8.335.000.000 saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,0 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan harga penawaran sebesar Rp270 untuk setiap lembar saham.
Dari keseluruhan proses IPO, Cinema XXI mengumpulkan total dana sebesar Rp2,25 triliun. Sekitar 65 persen dari dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk pendanaan belanja modal pengembangan jejaring bioskop Cinema XXI di Indonesia. Cinema XXI berencana untuk
menambah jumlah layar sekitar 10 persen per tahun hingga lima tahun ke depan yang tersebar di berbagai lokasi di seluruh Indonesia.
Kemudian, sekitar 15 persen dana bersih yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian barang dan jasa dalam rangka mendukung kegiatan usaha Cinema XXI. Sisanya, sekitar 20 persen akan digunakan untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang bank Cinema XXI.
Advertisement
Milestone Penting Perseroan
Direktur Utama Nusantara Sejahtera Raya, Hans Gunadi mengatakan, hari ini, Cinema XXI memulai sebuah milestone penting, yakni menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Selama 35 tahun berkarya, Cinema XXI berhasil melewati beragam krisis, baik ekonomi, politik, dan yang baru saja lewati bersama, pandemi Covid-19.
Saat ini, dengan pertumbuhan kinerja yang baik, dan berdasarkan Survei oleh Euromonitor International di awal tahun 2023, Cinema XXI menjadi operator jaringan bioskop terbesar di Indonesia dalam hal pendapatan gross box office, jumlah penonton, dan juga jumlah layar.
"Dengan prospek peningkatan jumlah masyarakat berpenghasilan menengah dan kondisi demografi yang terus meningkat, serta semangat untuk terus memberikan layanan hiburan menonton film dengan kualitas terbaik, tanpa kompromi dan harga yang terjangkau, kami yakin inilah saat yang tepat untuk melaksanakan IPO dan menjadi perusahaan publik,” ujar dia.
Optimisme Cinema XXI akan prospek pertumbuhan industri bioskop di Indonesia tercermin dari minat investor pada masa penawaran awal yang telah berlangsung pada 10 – 14 Juli 2023 dan masa penawaran umum yang telah berlangsung pada 27 – 31 Juli 2023.