Meneropong Prospek Saham yang Masuk FTSE, Potensi Cuan?

Analis menanggapi FTSE yang kembali kocok ulang susunan konstituen Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional. Bagaimana saham pilihannya?

oleh Elga Nurmutia diperbarui 24 Agu 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2023, 06:00 WIB
IHSG Menguat
Penyedia data dan indeks pasar modal Financial Times Stock Exchange (FTSE) telah mengocok ulang susunan konstituen Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Penyedia data dan indeks pasar modal Financial Times Stock Exchange (FTSE) telah mengocok ulang susunan konstituen Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional. Lantas, bagaimana prospek saham yang masuk daftar FTSE?

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian menuturkan, masuknya saham-saham ke dalam indeks FTSE Small Cap berhasil mendongkrak harga sahamnya secara jangka pendek. 

"Hanya saja, untuk fundamental perlu dilihat lagi jika ingin melihat prospek ke depannya secara jangka panjang," kata Fajar kepada Liputan6.com, ditulis Kamis (24/8/2023).

Dia bilang, secara fundamental memang saham-saham tersebut secara umum mempunyai kinerja yang bisa dibilang cukup positif atau memiliki perbaikan kinerja. Salah satunya adalah MAPI, di mana secara prospek dengan memasuki tahun politik maka emiten yang berkaitan dengan konsumer akan menarik untuk dilirik.

"MAPI cukup menarik, hanya saja sahamnya sudah sempat mencetak all time high (ATH), bagi investor yang ingin masuk untuk jangka panjang bisa mengoleksi, namun untuk jangka pendek sebaiknya investor perlu wait and see dengan mencermati level support di 765 dan dapat take profit di level 820," kata dia.

Sementara itu, Pengamat Pasar Modal Desmond Wira mengatakan, saham yang masuk dalam indeks FTSE, dalam hal ini FTSE Global Equity Indonesia biasanya dinilai memiliki prospek fundamental yang cukup baik dan memiliki likuiditas yang cukup sesuai kriteria FTSE Global Equity Index tersebut.

"Biasanya saham-saham yang masuk kriteria FTSE tentunya menjadi pertimbangan investor untuk melakukan investasi, terutama investor asing," kata dia.

Menurut ia, biasanya saham yang baru masuk indeks FTSE berpotensi naik dalam jangka pendek. Seperti terlihat pada beberapa saham yang masuk pada small cap index yaitu PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).  

Kemudian, PT Mitra Aktif Perkasa Tbk (MAPA), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

"Dari keenam saham yang masuk, yang paling solid fundamental nya adalah PGEO. Investor bisa mencermati saham ini. Akumulasi buy on weakness jika masuk kisaran 900-1000," imbuhnya.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


FTSE Ubah Penghuni Indeks

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, penyedia data dan indeks pasar modal Financial Times Stock Exchange (FTSE) kembali mengubah susunan konstituen Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional yang akan efektif pada penutupan perdagangan Jumat, 15 September 2023 atau pada Senin, 18 September 2023.

Berdasarkan pengumuman pada Jumat, 18 Agustus 2023, perubahan konstituen ini dalam rangka kajian semi tahunan dari FTSE Global Equity Index Series. Untuk kategori saham kapitalisasi besar, saham dari Indonesia tidak ada yang masuk dan keluar.

Sedangkan dari kategori saham kapitalisasi menengah, ada dua saham yang keluar dari kategori menengah yakni PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT MNC Studios International Tbk (MSIN). Adapun saham MNCN pindah kelas. Saham MNCN keluar dari indeks saham kapitalisasi menengah menjadi indeks kapitalisasi kecil. Sedangkan saham MSIN dikeluarkan dari kapitalisasi menengah.

Di indeks FTSE Global ini, ada enam saham dari Indonesia yang masuk indeks saham kapitalisasi kecil antara lain saham PT Bukalapak Tbk (BUKA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

Sedangkan saham dari Indonesia yang keluar dari indeks saham kapitalisasi kecil antara lain saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).

 


Saham yang Masuk Kategori Micro Cap

IHSG Ditutup Melemah 0,74 Persen ke Level 6.812
Sebanyak 206 saham naik, 337 saham turun, dan 190 saham stagnan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, sejumlah saham yang masuk kelas micro cap antara lain PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Selanjutnya saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Hillcon Tbk (HILL), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA).

Sedangkan saham dari Indonesia yang keluar dari kelas micro cap antara lain PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI).

Lalu ada saham PT Indofarma Tbk (INAF), PT Kino Indonesia Tbk (KINO), PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI), PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP).

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya