PT PP Bangun Kawasan Perkantoran BUMN di IKN Nusantara

Untuk rusun ASN, PT PP membangun 9 tower dari 47 tower Ibu Kota Nusantara.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Okt 2023, 12:07 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2023, 12:07 WIB
Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Sebuah rendering digital yang menunjukkan tata letak kompleks istana kepresidenan di ibu kota baru ditampilkan di lokasi pembangunannya di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Indonesia, Rabu, 8 Maret 2023. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Silvia mengungkapkan nantinya di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) bisa ditemukan Sumbu Nusantara, Istana Presiden, Kantor Presiden, Kantor Kementerian/Lembaga, dan juga hunian untuk ASN. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melalui PT Bina Karya (Persero) selaku Badan Usaha Otorita (BUO) menandatangani kesepakatan kerjazama dengam PT PP (Persero) Tbk, tentang Perencanaan Pengembangan Kawasan Perkantoran BUMN di Wilayah Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.

"Kita memulai sesuatu yang bisa menjadi langkah besar di IKN dengan membangun kawasan perkantoran BUMN," ujar Direktur Strategi Korporasi dan HCM PT PP (Persero) Tbk, Sinur Linda Gustina dalam keterangan tertulis, Jumat (6/10/2023).

Lebih lanjut, Sinur berharap dalam perjalanan berikutnya dengan arahan dari Kementerian BUMN, proses pembangunan perkantoran BUMN di IKN bisa dipercepat dengan tetap memenuhi standar.

Direktur Utama PT Bina Karya (Persero) Boyke P Soebroto juga menyampaikan harapannya agar setelah kesepakatan kerja sama ini ditanda tangani, proses pembangunan dapat dilakukan secepatnya.

"Harapan saya jika memungkinkan bisa mulai groundbreaking tanggal 1 November nanti karena posisi perkantoran BUMN nanti akan terletak di prime area yang banyak diincar orang, yaitu Sumbu Kebangsaan," imbuh Boyke.

"Semoga setelah ini, pembahasan bisa terus dilanjutkan dan kerja sama antara PT Bina Karya (Persero) dengan PT PP (Persero) Tbk dapat terus berlanjut dan berkembang ke berbagai bidang," harapnya.

Sebelum meraih kontrak membangun kawasan perkantoran, PT PP (Persero) Tbk telah menggenggam 10 proyek di IKN Nusantara. Kesepuluh proyek itu antara lain, Jalan Tol IKN, Jalan Sisi Kebangsaan Sumbu Barat, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan 1 dan 2, Istana Presiden dan lapangan upacara, kantor presiden; gedung Kementerian Sekretariat Negara, akses Masjid IKN, dermaga logistik, serta rusun ASN.

Untuk rusun ASN, PT PP membangun 9 tower dari 47 tower Ibu Kota Nusantara. Dari 9 tower, PT PP membidik pembangunan dua tower rusun ASN selesai sebelum 17 Agustus 2023.

Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Novel Arsyad menargetkan, sebanyak 2-3 tower rusun selesai sebelum 17 Agustus 2023.

Dari 9 tower Rusun ASN di IKN yang dibangun, selain 2-3 tower ditargetkan selesai sebelum 17 Agustus 2024, sisa tower Rusun ASN lainnya dapat dirampungkan setelah 17 Agustus 2024.

"PT PP bertugas membangun 9 tower Rusun ASN di IKN secara Kerja Sama Operasional atau KSO," ujar Novel Arsyad.

Pekerjaan pembangunan Rusun ASN di IKN tersebut mencakup pengerjaan struktur dan perapihan (finishing). Pembangunan 47 tower Rusun ASN di IKN Nusantara menggunakan skema dana APBN.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan 47 tower ASN-Hankam dilaksanakan selama 19 bulan sehingga selesai seluruhnya pada Desember 2024. Rusun ASN berlokasi secara tersebar di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan IKN sub-WP 1A dengan total lahan seluas 45,91 hektare.

Masing-masing tower dibangun setinggi 12 lantai terdiri dari lantai 1 dan 2 dimanfaatkan untuk podium fasilitas sosial/fasilitas umum seperti tempat fitness, ruang publik, dan sebagainya.

Sementara itu, 10 lantai sisanya untuk hunian. Dalam proses pembangunan Rusun ASN di IKN Nusantara, Kementerian PUPR menerapkan sedikitnya tiga kriteria pelaksanaan pembangunan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST).

Secara keseluruhan dari 47 tower rusun ASN-Hankam memiliki total 2.820 unit dengan tipe 98 m2 untuk tiap unitnya. Pembangunan rusun terdiri dari 31 rusun untuk ASN dengan jumlah 1.860 unit untuk menampung 5.580 orang. Kemudian Rusun Hankam terdiri dari 7 rusun untuk personel POLRI dan Badan Intelijen Negara (BIN) serta 9 rusun untuk Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan total 960 unit menampung 2.880 personel.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya