Nusantara Infrastructure Cetak Rugi Rp 156,8 Miliar hingga Kuartal III 2023

PT Nusantara Infrastructure Tbk meraih pendapatan Rp 1,42 triliun hingga akhir kuartal III 2023. Namun, perseroan cetak rugi hingga September 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Nov 2023, 08:43 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2023, 08:41 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengumumkan laporan keuangan hingga September 2023. . (Foto: Freepik/mindandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengumumkan laporan keuangan hingga September 2023. PT Nusantara Infrastructure Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan tetapi membukukan rugi hingga akhir kuartal III 2023.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (5/11/2023), PT Nusantara Infrastructure Tbk meraih pendapatan Rp 1,42 triliun hingga akhir kuartal III 2023. Pendapatan Nusantara Infrastructure tumbuh 132,07 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 614,64 miliar.

Beban langsung dan pokok penjualan melonjak 325,12 persen menjadi Rp 950,22 miliar hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 223,51 miliar.  Perseroan mencatat lonjakan beban konstruksi menjadi Rp 749,51 miliar hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 405,95 juta.

Perseroan mencatat laba bruto bertambah 21,7 persen hingga September 2023 menjadi Rp 476,23 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba bruto tercatat Rp 391,13 miliar.

Dengan demikian, laba usaha perseroan tercatat Rp 287,07 miliar hingga September 2023. Laba usaha naik 44,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 198,49 miliar.

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mencatat rugi kepada pemilik entitas induk Rp 156,86 miliar hingga akhir September 2023. Kondisi ini berbeda dari tahun sebelumnya mencatat laba Rp 65,56 miliar.

Perseroan mencatat rugi per saham Rp 8,86 hingga akhir September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya untung Rp 3,7.

Total ekuitas tercatat turun menjadi Rp 3,30 triliun hingga September 2023 dari Desember 2022 Rp 3,48 triliun.Liabilitas perseroan naik menjadi Rp 7,80 triliun hingga September 2023 dari Desember 2022 Rp 7,67 triliun. Aset susut menjadi Rp 11,10 triliun hingga September 2023 dari akhir 2022 Rp 11,15 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 186,32 miliar.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 3 November 2023, saham META merosot 3,31 persen ke posisi Rp 234 per saham. Saham META dibuka stagnan Rp 242 per saham. Saham META berada di level tertinggi Rp 254 dan terendah Rp 234 per saham.Total frekuensi perdagangan 8.883 kali dengan volume perdagangan 2.329.826 saham. Nilai transaksi Rp 56,8 miliar.

Anak Usaha Nusantara Infrastructure Sah Dapat Konsesi Jalan Tol Cikunir-Ulujami

Proyek tol PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) di BSD (Sumber: laman Nusantara Infrastructure)
 Proyek tol PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) di BSD (Sumber: laman Nusantara Infrastructure)

Sebelumnya diberitakan, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui anak usaha yang dimiliki secara mayoritas yakni PT Jakarta Metro Exspressway (JKTMetro) telah meneken Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) JORR Elevated Cikunir-Ulujami dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR pada 11 Oktober 2023. 

Penandatanganan PPJT ditandatangani oleh Danni Hasan selaku Direktur Utama JKTMetro dan Miftachul Munir sebagai Kepala BPJT, yang juga disaksikan oleh Direktur Bisnis PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), Sekretaris BPJT, Ketua Bidang Investasi Jalan Tol, serta jajaran Direksi JKTMetro.

Dengan telah ditandatanganinya PPJT, JKTMetro resmi menjadi pemegang konsesi Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami setelah melewati proses pengadaan atau lelang. Proyek jalan tol tersebut siap dibangun untuk menghubungkan wilayah Jati Asih (wilayah Bekasi) dengan Ulujami (wilayah Jakarta Selatan) sepanjang kurang lebih 21,6 km.

"Pembangunan Jalan Tol Cikunir-Ulujami ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas yang terjadi di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road 1 (JORR-1) eksisting saat ini, sekaligus dapat mengurangi waktu tempuh rata-rata pengguna JORR-1 eksisting dengan meningkatkan kapasitas dan menyediakan jalur alternatif jarak jauh bagi pengendara yang akan berpergian dari dan ke Bandara Soekarno Hatta,” ujar dia dalam keterangan resminya, Kamis (12/10/2023).

Menurut ia, JKTMetro merupakan badan usaha yang didirikan khusus untuk pengusahaan jalan tol oleh konsorsium yang terdiri dari PT Marga Metro Nusantara (MMN) yang merupakan anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk dengan kepemilikan saham mayoritas sebesar 85 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dengan kepemilikan saham sebanyak 10 persen dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) sebesar 5 persen. 

 

Nilai Investasi

Proyek tol PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) (Sumber: laman Nusantara Infrastructure)
Proyek tol PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) (Sumber: laman Nusantara Infrastructure)

Proyek JORR Elevated ini mempunyai nilai investasi kurang lebih Rp21,3 triliun dengan masa konsesi 45 tahun termasuk masa konstruksi.

Direktur Utama Nusantara Infrastructure Ramdani Basri mengungkapkan pihaknya sangat menyambut baik hasil keputusan BPJT yang telah mempercayakan kami dan anggota konsorsium lainnya untuk dapat mendukung pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan melalui proyek strategis salah satu tol terpadat di Jakarta saat ini. 

"Sehingga kami berharap, proyek ini dapat memberikan prospek yang menguntungkan bagi anak usaha ke depannya,” kata dia. 

Dalam proses pelaksanaannya, JKTMetro mengklaim akan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dengan mengikuti peraturan, kebijakan dan prosedur sesuai ketentuan dalam PPJT, peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku, termasuk memenuhi segala kriteria dan syarat pembangunan proyek yang disertai dengan analisis dampak lingkungan secara cermat.

 

Target Kinerja

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) optimistis kinerja keuangan bakal tetap solid hingga akhir 2023. Ini mengingat, Perseroan terus menggenjot bisnis di sektor jalan tol. 

Direktur Nusantara Infrastructure Omar Danni Hasan menuturkan, pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan dua digit pada akhir tahun ini.  

"Pendapatan tren hampir sama karena kami ada penyesuaian tarif til juga September lalu. Kira-kira (pendapatan) tumbuh 11-12 persen," ujar dia dalam paparan publik, Selasa (10/10/23).

Dia juga bilang, kinerja perusahaan akan terdongkrak pada 2024. Karena, perusahaan akan mendapatkan hasil yang cukup positif dari akuisisi 40 persen saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).

"Dampak dari akuisisi JJC sementara ini masih belum optimal karena satu dan lain hal, 2024 akan menghasilkan hasil yang cukup baik," kata dia. 

Artinya, jika JCC mampu menghasilkan pendapatan yang cemerlang, maka peningkatan laba bersih Perseroan cukup signifikan juga. 

Sementara itu, ia menjelaskan, META telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sepenuhnya. Dana tersebut paling banyak dialokasikan untuk prmbangunan jalan tol. 

"Kita anggarkan Rp 1,3-1,4 triliun, sudah 100 persen terealisasi lebih banyak untuk jalan tol," imbuhnya. 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya