Liputan6.com, Jakarta PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan untuk segmen kendaraan listrik sebesar Rp 141 miliar hingga Oktober 2023.
Presiden Direktur Adira Finance Dewa Made Susila menuturkan, realisasi dari penyaluran pembiayaan kendaraan listrik tersebut relatif masih minim. Pembiayaan kendaraan listrik ini diperkirakan masih di bawah 5 persen dari total pembiayaan baru secara keseluruhan, yakni Rp 33,8 triliun hingga Oktober 2023.
Baca Juga
Meski demikian, Adira Finance tetap optimis pembiayaan kendaraan listrik bisa terus meningkat sejalan dengan upaya Pemerintah yang memberikan insentif bagi masyarakat yang membeli kendaraan listrik tersebut.
Advertisement
“Pembiayaan kendaraan listrik hingga Oktober 2023 mencapai Rp 141 miliar,” kata Dewa saat ditemui di acara Adira Festival, Sabtu (18/11/2023).
Dia bilang, potensi dari kendaraan listrik ini masih terbilang besar seiring dengan kebijakan Pemerintah yang berkomitmen menurunkan emisi karbon. Akan tetapi, kendaraan listrik ini masih diliputi sejumlah isu, mulai dari harga yang relatif mahal dibandingkan konvensional hingga belum ada secondary market.
Di samping itu, infrastruktur dari kendaraan listrik juga terbilang belum optimal. Sebab, infrastruktur yang tersedia masih belum merata.
Namun, ia menjelaskan, jika Pemerintah membuat kebijakan untuk menghentikan produksi kendaraan konvensional, maka pembelian kendaraan listrik bisa semakin marak.
Selain itu, Adira Finance mencermati pembiayaan baru tahun depan bakal mengalami peningkatan. Optimisme tersebut berasal dari asumsi penjualan otomotif yang diprediksi meningkat 5-6 persen secara industri.
Alhasil, Adira Finance memproyeksikan pembiayaan baru pada tahun politik bisa terkerek sekitar 10-15 persen. Dengan demikian, Perseroan pun terus berkomitmen untuk mencari modal bisnis dari berbagai pihak, mulai dari pasar modal hingga perusahaan luar negeri.
Hingga saat ini, Adira Finance telah mencari pendanaan ke luar negeri. Kali ini, Adira Finance telah menjajaki potensi penggalangan dana dengan perusahaan dari Singapura hingga Taiwan.
Dewa bilang, penggalangan dana tersebut bertujuan untuk terus mengoptimalkan bisnis perusahaan. Sehingga, pembiayaan baru bisa tumbuh secara berkelanjutan.