Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memutuskan untuk membagikan dividen interim tunai seiring dengan komitmen Perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah serta dana tunai dalam bentuk dividen kepada segenap pemegang saham.
Keputusan tersebut ditopang oleh tren pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan hingga kuartal III 2023 serta selaras dengan posisi permodalan yang kokoh, likuiditas yang memadai, serta pengembangan bisnis Perseroan maupun entitas anak, termasuk investasi untuk pemutakhiran standar teknologi dan keamanan
Pembagian dividen interim ini dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada 16 Maret 2023 (RUPS Tahunan) yang memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris, jika keadaan keuangan Perseroan memungkinkan serta dengan mempertimbangkan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk menetapkan dan membayar dividen interim untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023, termasuk menentukan bentuk, besar, dan cara pembayarannya.
Advertisement
Sehubungan dengan kuasa dan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Tahunan BCA tersebut, Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris akan melaksanakan pembagian dividen interim tunai sebesar Rp 42,50 per saham untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023, sehingga total dividen interim tunai yang akan dibayarkan adalah sebesar Rp5.239.189.625.000 atau Rp 5,23 triliun.
Dividen tersebut meningkat 21,4 persen dibandingkan dividen interim yang dibayarkan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.
"Kami berterima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan segenap pemegang saham, sehingga Perseroan mampu melanjutkan tren pertumbuhan kinerja yang positif hingga kuartal III 2023,” ujar Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja, dalam keterangan resminya, Kamis (23/11/2023).
Jadwal Pembagian Dividen Interim
Per September 2023, kredit BCA tumbuh solid di seluruh segmen menjadi Rp766,1 triliun, atau naik 12,3 persen YoY. Selain itu, BCA juga mencatat perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten serta peningkatan transaksi perbankan dan pendanaan. Likuiditas dan permodalan Perseroan juga terjaga pada level yang memadai.
"Pembagian dividen interim tunai ini merupakan komitmen Perseroan untuk senantiasa menjalankan bisnis dengan sebaik-baiknya, dalam rangka memberikan nilai tambah yang berkesinambungan kepada pemegang saham,” kata dia.
Adapun jadwal pembagian dividen interim tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 adalah sebagai berikut:
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 1 Desember 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 4 Desember 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 5 Desember 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 6 Desember 2023
- Recording date: 5 Desember 2023
- Pembayaran dividen: 20 Desember 2023
Dividen interim tunai ini akan diperhitungkan dalam dividen final untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023 yang akan dibagikan setelah mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang akan diselenggarakan pada 2024.
Advertisement
BCA Cetak Laba Bersih Rp 36,4 Triliun hingga Kuartal III 2023, Tumbuh 25,8%
Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA dan entitas anak berhasil membukukan peningkatan laba bersih 25,8 persen YoY mencapai Rp 36,4 triliun hingga kuartal III 2023. Selain itu total kredit juga meningkat 12,3 persen secara tahunan (YoY) per September 2023.
Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan volume kredit di semua segmen, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan solidnya peningkatan kredit salah satunya didorong oleh pelaksanaan BCA Expo 2023 pada kuartal III 2023, melanjutkan kesuksesan BCA Expoversary 2023 pada Februari lalu.
"Kami melihat permintaan kredit konsumer yang masih solid, tercermin dari pelaksanaan dua kali expo di tahun ini yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp 46 triliun, atau meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan capaian pada 2022,” kata Jahja dalam paparan kinerja kuartal tiga 2023 secara virtual, Kamis (19/10/2023).
Tak hanya itu, kredit BCA tumbuh dua digit hampir di seluruh segmen. Kredit UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, yaitu naik 16,4 persen YoY menjadi Rp 104,8 triliun.
Penurunan LAR dan NPL
Seiring dengan pemulihan bisnis debitur, portofolio kredit yang direstrukturisasi terus mencatat perbaikan, yang tercermin dari menurunnya rasio loan at risk (LAR) ke 7,6 persen di sembilan bulan pertama 2023, dibandingkan 11,7 persen pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 2,0 persen di sembilan bulan pertama 2023, turun dari 2,2 persen di tahun sebelumnya.
“BCA senantiasa memiliki pencadangan yang memadai, dengan rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang kokoh, masing-masing sebesar 226,9 persen dan 66,6 persen,” jelas Jahja.
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga
Di sisi pendanaan, CASA BCA naik 4,7 persen YoY mencapai Rp 869,8 triliun per September 2023, berkontribusi hingga sekitar 80 persen dari total dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,2 persen YoY menjadi Rp 1.089 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,2 persen YoY menjadi Rp 1.381 triliun.
Advertisement