Bos Bank Mandiri Bocorkan soal Pembagian Dividen 2023

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menuturkan, penentuan dividen ini mempertimbangkan beberapa faktor.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 27 Nov 2023, 16:27 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2023, 16:25 WIB
Paparan publik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada Senin, (27/11/2023). (Foto: Bank Mandiri)
Paparan publik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada Senin, (27/11/2023). (Foto: Bank Mandiri)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berkomitmen untuk terus membagikan keuntungannya bagi para pemegang saham. Bahkan, Perseroan masih dapat mempertahankan dividen payout ratio (DPR) di level 60 persen untuk tahun buku 2023.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menuturkan, penentuan dividen ini mempertimbangkan beberapa faktor. Misalnya, permodalan yang sehat dan optimal untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara jangka panjang. 

Sebagaimana diketahui, selama empat tahun terakhir Bank Mandiri telah membagikan dividen dengan DPR sebesar 60 persen. 

"Kami secara internal telah melakukan analisis dalam kerangka capital strategi di mana Bank Mandiri masih dapat mempertahankan dividen payout ini ada di level 60 persen dengan tetap menjaga permodalan yang optimal untuk mendukung pertumbuhan bisnis," ujar Sigit dalam Public Expose Live 2023 pada Senin (27/11/2023).

Dia melanjutkan, pada 2023, BMRI telah membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 24,7 triliun untuk tahun buku 2022 dengan dividen yield dibayarkan sebesar 5,3 persen serta capital gain atas saham Bank Mandiri pada 2022 sebesar 41,3 persen.

"Sehingga kami telah memberikan total shareholder return sebesar 46,6  di tahun 2022," kata dia.

Ke depan, Bank Mandiri akan terus mempertahankan konsistensi perusahaan agar terus dapat meningkatkan value kepada seluruh pemegang saham.

Bank Mandiri Kantongi Laba Bersih Rp 39,1 Triliun hingga Kuartal III 2023

Salah satu BUMN yang telah berhasil mewujudkan transformasi digital adalah PT Bank Mandiri Tbk melalui Super App Livin’ by Mandiri. (Dok Kementerian BUMN)
Salah satu BUMN yang telah berhasil mewujudkan transformasi digital adalah PT Bank Mandiri Tbk melalui Super App Livin’ by Mandiri. (Dok Kementerian BUMN)

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)  berhasil mencatatkan kinerja keuangan positif hingga kuartal III 2023. Hal itu selaras dengan kondisi perekonomian Indonesia yang masih solid, serta diikuti dengan transformasi bisnis yang menyeluruh. 

Bank Mandiri juga berhasil menorehkan rekor sebagai bank pertama di Indonesia dengan total aset konsolidasi yang menembus Rp 2.007 triliun per September 2023 atau tumbuh 9,11 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (YoY).

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, kenaikan total aset tersebut ikut didorong oleh laju pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang mampu tumbuh positif. Tercatat, Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp 1.315,92 triliun pada September 2023 dari posisi setahun sebelumnya sebesar Rp 1.167,51 triliun atau tumbuh 12,71 persen YoY. 

Dalam mendorong pertumbuhan bisnis, Bank Mandiri terus berfokus dalam peningkatan pelayanan dengan memberikan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah. Terutama dengan mendorong sektor yang prospektif di setiap wilayah,” ujar Darmawan dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Kuartal III 2023, Senin (30/10/2023). 

 

Segmen Kredit

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Bila dirinci, kredit Bank Mandiri pun menorehkan pertumbuhan positif di seluruh segmen. Terutama dari penyaluran kredit di segmen komersial yang naik signifikan sebesar 18,55 persen secara YoY menjadi Rp 222,3 triliun pada akhir kuartal III 2023 dan kredit segmen SME (Small Medium Enterprise) yang mencapai Rp 74,16 triliun atau naik 11,73 persen dari tahun periode yang sama tahun lalu. 

Segmen Kredit

Selaras dengan pertumbuhan kedua segmen tersebut, kredit Bank Mandiri di segmen mikro turut mencatatkan realisasi positif dengan pertumbuhan mencapai 10,09 persen YoY dari Rp 146,6 triliun pada September 2022 menjadi Rp 161,4 triliun pada akhir September 2023. Di samping itu, daya beli masyarakat yang masih solid turut mendukung pertumbuhan dari sisi kredit konsumer Bank Mandiri yang mencapai 12,04 persen YoY menjadi Rp 109,3 triliun pada kuartal III 2023. 

Sementara itu, kredit korporasi Bank Mandiri tetap menjadi penyumbang portofolio kredit terbesar perseroan, dengan realisasi mencapai Rp 449 triliun dan tumbuh 9,55 persen secara YoY. Pertumbuhan kredit ini beriringan dengan kinerja keuangan perseroan yang semakin solid. Tercermin dari laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi melesat 27,4 persen YoY menjadi Rp 39,1 triliun hingga September 2023. 

 

Bank Mandiri Siap Luncurkan Paylater di Aplikasi Livin'

Bank Mandiri.
Gedung Bank Mandiri. (Foto: Istimewa)

Sebelumnya diberitakan, layanan menunda dengan mencicil pembayaran alias paylater pada superapps-nya Livin'.

Corporate Secretary BMRI Rudi As Aturridha menyampaikan bahwa fitur tersebut rencananya akan diluncurkan pada akhir tahun 2023.

"Paylater akan menjadi fitur di Livin'. Paylater ini akan segera dilaunching mudah-mudahan akhir Desember akan menjadi satu fasilitas baru yang ada di Livin'," kata Rudi di Toba, Sumatera Utara, Kamis (12/10/2023).

Adapun pihak Mandiri saat ini masih menunggu persetujuan dari regulator terkait Paylater di Livin' tersebut.

"Nah Paylater ini rencananya memang sudah akan (meluncur), tapi kita lagi menunggu persetujuan dari regulator," ujarnya.

Dilansir dari laman resmi Bank Mandiri, Livin’ Paylater merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Bank Mandiri untuk pembayaran transaksi QR di seluruh merchant dengan konsep beli sekarang dan bayar nanti dalam 1, 3, 6, 9 atau 12 bulan.

Rudi menjelaskan, Livin' Paylater ditujukan untuk Nasabah Individu yang memiliki rekening aktif di Bank Mandiri.

"Bentuknya seperti apa? Sebetulnya kita ini ga buat itu orang luar, jadi kita kasih kepada nasabah kita sendiri," ujarnya.

Sementara itu, terkait skema pembayaran Livin' Paylater hingga syarat yang layak menggunakan fitur tersebut masih dalam tahap pembahasan bersama regulator.

"Nanti ini lagi dibahas karena belum secara regulator. Jadi, belum terinfo ke kita mengenai syarat dan ketetuan ke arah paylaternya," pungkasnya.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya