Garuda Indonesia Angkut 71 Ribu Penumpang Selama Puncak Arus Keberangkatan saat Libur Natal

Manajemen Garuda Indonesia (GIAA) menyatakan, lonjakan arus wisatawan pada liburan Nataru terlihat dari pertumbuhan proyeksi penumpang pada peak season yang capai 20 persen.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 27 Des 2023, 21:32 WIB
Diterbitkan 27 Des 2023, 21:32 WIB
Garuda Indonesia Angkut 71 Ribu Penumpang Selama Puncak Arus Keberangkatan Nataru 2023/2024
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan, Garuda Indonesia Group terus mengoptimalkan aksesibilitas layanan penerbangannya selama libur Nataru. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) atau Garuda Indonesia Group melalui layanan penerbangan full service Garuda Indonesia dan low cost carrier (LCC) Citilink mencatatkan angkutan penumpang sebanyak 71.678 orang pada keseluruhan penerbangan di puncak periode peak season yang jatuh pada Jumat, 22 Desember 2023.

Pada periode tersebut, Garuda Indonesia mengangkut sedikitnya 33.961 orang penumpang, sementara Citilink mengangkut sedikitnya 37.717 orang penumpang dengan total sebanyak 492 penerbangan termasuk 55 extra flight yang disediakan. 

Adapun khusus keberangkatan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta pada puncak peak season Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang jatuh pada 22 Desember 2023, Garuda Indonesia Group mencatatkan sedikitnya 28 ribu penumpang, terdiri dari 15 ribuan penumpang Garuda Indonesia dan sekitar 13 ribuan penumpang Citilink, dengan total frekuensi penerbangan kedua maskapai yang mencapai sedikitnya 156 penerbangan yang disediakan pada puncak periode peak season Nataru 2023.

Adapun hingga hari ini, Rabu (27/12/2023) Garuda Indonesia Group memproyeksikan jumlah angkutan penumpang sedikitnya 666.197 orang di mana Garuda Indonesia mencatatkan jumlah penumpang sebanyak 273.163 orang yang akan dilayani dengan total 1734 penerbangan. Sementara itu Citilink mencatatkan jumlah penumpang sebanyak 393.034 orang penumpang.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan, Garuda Indonesia Group terus mengoptimalkan aksesibilitas layanan penerbangannya, baik dari aspek ketersediaan kapasitas penerbangan maupun layanan penumpang, untuk memfasilitasi kebutuhan perjalanan para pengguna jasa selama periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. 

"Lonjakan arus wisatawan pada liburan Nataru 2023 kali ini terlihat dari pertumbuhan proyeksi penumpang pada puncak peak season yang meningkat hingga mencapai 20 persen dibandingkan pada puncak peak season Nataru tahun lalu yang tercatat sekitar 60 ribuan  penumpang. Hingga hari ini, kami melihat pergerakan penumpang masih terus bergerak dinamis selaras dengan antusiasme masyarakat yang ingin melakukan perjalanan liburan akhir tahun 2023,” kata Irfan dalam keterangan resminya, Rabu (27/12/2023).

Di sisi lain, pada momentum peak season libur Nataru tahun ini, rute-rute penerbangan yang menjadi rute favorit masyarakat untuk Garuda Indonesia adalah Jakarta-Denpasar pp, Jakarta-Surabaya pp, dan Jakarta-Medan pp untuk penerbangan domestik, serta Jakarta-Singapura pp untuk penerbangan internasional. 

Puncak Arus Balik pada Libur Nataru

Pesawat Citilink Indonesia. (Dok Citilink)
Pesawat Citilink Indonesia. (Dok Citilink)

Sementara itu, Citilink juga turut mencatatkan sejumlah rute dengan frekuensi penerbangan terbanyak, di antaranya adalah Jakarta-Medan pp, Jakarta-Batam pp dan Jakarta-Denpasar pp.

Dalam momentum liburan Nataru tahun ini, puncak arus balik diproyeksikan akan jatuh pada Selasa, 2 Januari 2024. Adapun total penumpang yang diproyeksikan akan diangkut oleh Garuda Indonesia Group sepanjang periode peak season Nataru 2023/2024 (18 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024) sedikitnya berjumlah 1.286.310 penumpang. 

"Jumlah ini kami proyeksikan masih akan terus bertumbuh dengan melihat preferensi untuk merencanakan perjalanan arus balik jelang periode peak season yang akan berakhir pada 8 Januari 2024 mendatang,” kata dia. 

Ia melanjutkan, sejalan dengan pertumbuhan penumpang yang terus bergerak dinamis, fokus perusahaan adalah bagaimana Garuda Indonesia Group dapat terus berupaya memastikan kelancaran operasional penerbangan selama periode liburan Nataru 2023.

Salah satunya dengan berkoordinasi secara intensif dengan stakeholders kebandaraan untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan di seluruh touch point layanan penumpang.

“Kami memahami bahwa momentum liburan akhir tahun kali ini lebih dari sebatas momentum untuk menghabiskan waktu libur bersama keluarga dan orang terdekat, tetapi juga diharapkan akan dapat membantu akselerasi pemulihan pariwisata nasional khususnya di destinasi-destinasi yang dilayani oleh Garuda Indonesia, yang kami yakini juga akan memberikan dampak positif untuk masyarakat setempat,” tandasnya. 

 

Garuda Indonesia Siapkan 1,8 Juta Kursi Penerbangan Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Garuda Indonesia Tutup 97 Rute Penerbangan
Pesawat Garuda terparkir di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melalui layanan penerbangan full service Garuda Indonesia dan low cost carrier (LCC) Citilink mempersiapkan sedikitnya 1,8 juta kursi penerbangan pada periode peak season Natal dan Tahun Baru 2023/2024 (Nataru) yang diproyeksikan akan berlangsung mulai 18 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024. 

Optimalisasi kesiapan kapasitas penerbangan tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan permintaan perjalanan transportasi udara pada periode libur akhir tahun.

Optimalisasi kapasitas penerbangan tersebut terdiri dari total sedikitnya 818.688 kursi yang dilayani oleh Garuda Indonesia, terdiri dari 607.283 kursi untuk penerbangan di rute domestik dan 211.405 kursi penerbangan untuk rute internasional; serta total sedikitnya 1.071.936 kursi yang disediakan Citilink, terdiri dari 1.010.222 kursi untuk penerbangan domestik dan 61.714 kursi untuk penerbangan internasional.

Ketersediaan kursi penerbangan pada periode peak season Nataru tersebut turut ditunjang oleh langkah pengoperasian extra flight dari Jakarta ke sejumlah destinasi dengan potensi pertumbuhan permintaan penumpang yang tinggi, antara lain Balikpapan, Solo, Semarang, Pekanbaru, Lombok, Makassar, Kualanamu, dan Manado—yang dioperasikan Garuda Indonesia; serta berbagai rute intra-Sumatra yang dilayani Citilink, seperti Kualanamu-Gunung Sitoli pp, Kualanamu-Pekanbaru pp, serta penerbangan menuju Bali yang dilayani dari Jakarta maupun Lombok.

Selain mengoperasikan penerbangan tambahan tersebut, Garuda Indonesia juga mengoptimalkan kapasitas penerbangan melalui pengoperasian pesawat berbadan lebar pada rute-rute tertentu seperti Jakarta-Solo pp, Jakarta-Balikpapan pp, Jakarta-Bangkok pp, Jakarta-Haneda pp, dan Jakarta - Melbourne pp.

Adapun sepanjang Desember 2023, Garuda Indonesia Group memproyeksikan dapat mengoperasikan sekitar 11.454 frekuensi penerbangan per minggunya, tumbuh lebih dari 22 persen dibandingkan pada periode Nataru tahun 2022/2023. Jumlah tersebut diyakini akan terus bergerak dinamis sejalan dengan tren perjalanan masyarakat menggunakan transportasi udara pada akhir tahun ini.

 

Momen Garuda Indonesia

Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia
Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Blang Bintang, Provinsi Aceh pada 13 Juli 2021. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, periode peak season Nataru tahun ini menjadi momen penting bagi Garuda Indonesia Group untuk tidak hanya turut berkontribusi menjembatani kebutuhan masyarakat terhadap aksesibilitas udara selama periode Nataru, namun juga untuk mengoptimalkan geliat pertumbuhan penumpang pada akhir tahun ini.

Irfan mengungkapkan, jelang periode peak season kali ini, Garuda Indonesia Group juga terus memaksimalkan kesiapan operasional secara menyeluruh dengan memastikan optimalisasi aspek safety, perawatan armada, dan infrastruktur layanan penunjang penerbangan mulai pre flight hingga post flight, serta mengintensifkan koordinasi bersama stakeholder kebandarudaraan.  

"Kami memahami bahwa periode Nataru menjadi momen spesial yang telah dinantikan untuk menikmati waktu bersama keluarga dan kerabat terdekat,” kata dia dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (8/12/2023).

Garuda Indonesia pun berupaya memaksimalkan momentum ini, tidak hanya dengan memastikan kesiapan operasional penerbangan yang optimal, namun juga dengan memaksimalkan aksesibilitas layanan penerbangan yang dapat memenuhi kebutuhan bermobilitas mereka di masa transisi pandemi ini secara maksimal, melalui layanan prima yang GIAA hadirkan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya