Saham Bank Mandiri Sentuh Rekor Tertinggi Baru Pasca Stock Split, Bagaimana Prospeknya?

Posisi penutupan perdagangan akhir pekan ini menjadi rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) baru Bank Mandiri pasca stock split pada April 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Jan 2024, 15:30 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2024, 15:30 WIB
Salah satu BUMN yang telah berhasil mewujudkan transformasi digital adalah PT Bank Mandiri Tbk melalui Super App Livin’ by Mandiri. (Dok Kementerian BUMN)
Bank Mandiri. (Dok Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta Harga saham Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terus mencatatkan pertumbuhan konsisten. Hingga penutupan perdagangan Jumat, 5 Januari 2024, saham BMRI melonjak 1,18 persen dari harga pembukaan ke harga Rp 6.425 per saham.

Posisi penutupan perdagangan akhir pekan ini menjadi rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) baru Bank Mandiri pasca stock split pada April 2023.

Saat jam perdagangan berlangsung, saham BMRI sempat menyentuh level tertinggi di harga Rp 6.475. Dengan harga penutupan tersebut, saham BMRI telah mencatatkan kenaikan 23,6 persen sejak stock split tahun lalu. Sehingga kapitalisasi pasar BMRI ikut terdongkrak ke level Rp 599,67 triliun.

Head of Investment PT Reswara Gian Investa, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, kenaikan harga saham emiten berkapitalisasi pasar terbesar kelima di bursa ini, menjadi sinyal positif pergerakan pasar modal, seiring optimisme pasar serta menjadi penanda berakhirnya era suku bunga tinggi. Pencapaian rekor harga saham ini turut menjadi tolok ukur pertumbuhan kinerja BMRI di akhir tahun 2023.

"Kenaikan saham Himbara terutama BMRI turut membuat IHSG berkinerja baik, dibanding bursa regional. Hal positif tersebut menambah kepercayaan investor global untuk masuk ke Pasar Modal Indonesia," ucap Kiswoyo, dikutip Sabtu (6/1/2024).

Merujuk pada laporan keuangan November 2023, Bank Mandiri kembali melanjutkan kinerja yang positif bahkan melebihi ekspektasi pertumbuhan yang dipasang perseroan. Tercatat, pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara bank only per November 2023 telah mencapai 13,65 persen secara year on year (YoY) menembus Rp 1.046,05 triliun.

Pencapaian kredit ini praktis mendorong pertumbuhan aset perseroan secara bank only ke level Rp 1.628 triliun, naik 8,36 persen secara tahunan.

 

DPK

Bank Mandiri.
Gedung Bank Mandiri. (Foto: Istimewa)

Pun, dari sisi pendanaan bank berlogo pita emas ini masih mampu mencatat kenaikan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6,06 persen secara YoY.

Meski tumbuh satu digit, kenaikan DPK Bank Mandiri didominasi oleh dana murah yakni giro dan tabungan yang masing-masing tumbuh 10,08 persen dan 7,21 persen pada November 2023.

Hal ini menandakan, biaya dana Bank Mandiri semakin menurun, yang ditandai oleh kenaikan rasio dana murah (current account saving account/CASA) yang telah menyentuh level 79 persen secara bank only atau naik 191 basis poin (bps).

 

Kinerja

Rupiah Tetap Berada di Zona Hijau
Teller tengah menghitung mata uang rupiah dan dolar di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sampai dengan akhir November 2023 total komisi/provisi/fee dan administrasi Bank Mandiri telah mencapai Rp 14,17 triliun atau tumbuh 10,29 persen dari periode satu tahun sebelumnya yang sebesar Rp 12,85 triliun.

Kemudian, total pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Bank Mandiri per November 2023 pun naik dua digit mencapai Rp 65,14 triliun pada 11 bulan pertama 2023.

Hasilnya, laba bersih Bank Mandiri secara bank only di bulan November 2023 tercatat sudah mencapai Rp 45,06 triliun atau naik signifikan 29,45 persen dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 34,81 triliun.

Dengan semua prestasi tersebut, Kiswoyo Optimistis, BMRI bakal terus melanjutkan tren kenaikan harga sahamnya sepanjang tahun Naga Kayu."Saya perkirakan saham BMRI dapat menyentuh level 8.000 - 8.500 di tahun ini," tutup Kiswoyo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya