Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada perdagangan saham Selasa (16/1/2024). Pergerakan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.224. Pada pukul 09.13 WIB, IHSG naik tipis 0,01 persen ke posisi 7.231. Indeks LQ45 menguat 0,07 persen ke posisi 974.
Baca Juga
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.237,37 dan terendah 7.210,02. Sebanyak 202 saham menguat dan 176 saham melemah. 260 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 233.438 kali dengan volume perdagangan 2,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 985,6 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.589.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menguat. Sektor saham basic menguat 0,41 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,26 persen, sektor saham siklikal melesat 0,61 persen. Selain itu, sektor saham properti mendaki 0,19 persen, sektor saham teknologi menanjak 0,09 persen, sektor saham infrastruktur bertambah 0,27 persen dan sektor saham transportasi menanjak 0,28 persen.
Selain itu, sektor saham energi merosot 1,08 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham industri tergelincir 0,37 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,75 persen dan sektor saham keuangan merosot 0,27 persen, sektor saham teknologi turun 0,04 persen.
Pada awal sesi perdagangan, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) stagnan di posisi Rp 92 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 92 dan terendah Rp 91 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.706 kali dengan volume perdagangan 3.869.293 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 33,3 miliar.
Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) terpangkas 1,01 persen ke posisi Rp 24.475 per saham. Saham UNTR dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 24.750 per saham. Saham UNTR berada di level tertinggi Rp 24.800 dan terendah Rp 24.375 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.652 kali dengan volume perdagangan 9.518 saham. Nilai transaksi Rp 23,4 miliar.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 0,2 persen ke posisi 7.224 pada perdagangan Senin, 15 Januari 2024 di tengag aktivitas investor lokal dan asing yang lesu. Di sektor perbankan, investor asing masih menjadi pendukung utama.
Saham BBNI naik 0,5 persen, saham BBCA bertambah 0,3 persen, saham BBRI susut 0,4 persen, dan saham BMRI melemah 1,1 persen.
Selain itu, sektor properti tergelincir. Saham CTRA turun 1,2 persen, saham BSDE melemah 0,9 persen, dan saham SMRA susut 0,8 persen. Saham komoditas menguat dengan saham MBMA melambung 11,3 persen, dan memimpin di saham komoditas lainnya. Sedangkan saham UNTR naik 3,5 persen dan saham PTBA melonjak 2,7 persen.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham BATA melonjak 30,53 persen
- Saham MSKY melonjak 20 persen
- Saham TFAS melonjak 16,82 persen
- Saham BIMA melonjak 12,37 persen
- Saham KOPI melonjak 14,20 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham SHID merosot 24,93 persen
- Saham OLIV merosot 11,11 persen
- Saham PTSP merosot 10,83 persen
- Saham CUAN merosot 9,87 persen
- Saham AIMS merosot 10 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham AMMN senilai Rp 75,1 miliar
- Saham BREN senilai Rp 74,7 miliar
- Saham CARE senilai Rp 69,3 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 61,4 miliar
- Saham CGAS senilai Rp 51,4 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham GTRA tercatat 60.637 kali
- Saham MNCN tercatat 40.036 kali
- Saham BMTR tercatat 27.815 kali
- Saham CGAS tercatat 15.807 kali
- Saham KPIG tercatat 12.992 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan BNI Sekuritas
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan pada Selasa, 16 Januari 2024. “Jika berhasil break resistance kuat di 7.250. Level resistance 7.250-7.270 dan support 7.180-7.200,” kata dia.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Selasa (16/1):
1. BREN: Buy on Weakness
Beli di 3900, cutloss jika break di bawah 3750.
Jika tidak break di bawah 3900, potensi naik ke 4700-4950 short term.
2. BRIS: Spec Buy
Beli di 1930, cutloss jika break di bawah 1900.
Jika tidak break di bawah 1930, potensi naik ke 1970-2000 short term.
3. BBTN: Spec Buy
Beli di 1350, cutloss jika break di bawah 1325.
Jika tidak break di bawah 1350, potensi naik ke 1365-1380 short term.
4. MAPA: Spec Buy
Beli di 930, cutloss jika break di bawah 885.
Jika tidak break di bawah 930, potensi naik ke 970-1000 short term.
5. AMRT: Spec Buy
Beli di 2610, cutloss jika break di bawah 2560.
Jika tidak break di bawah 2610, potensi naik ke 2670-2700 short term.
6. SMGR: Spec Buy
Beli di 6250, cutloss jika break di bawah 6150.
Jika tidak break di bawah 6250, potensi naik ke 6350-6425 short term.
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Selasa (16/1/2024). Bahkan bursa saham Jepang tergelincir dari posisi rekor sejak awal tahun.
Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei turun 0,45 persen pada awal sesi perdagangan setelah indeks harga barang korporasi di Jepang mendatar dibandingkan tahun lalu. CGPI juga naik 0,3 persen pada Desember dibandingkan prediksi tetap mendatar.
Indeks Topix juga merosot 0,44 persen. Indeks acuan Nikkei 225 mencapai level penting di 34.000, 35.000 dan 36.000, yang merupakan level yang belum pernah dicapai indeks tersebut sejak 1990.
Di Australia, indeks ASX 200 melemah hampir 1 persen. Indeks Kospi Korea Selatan merosot 0,8 persen. Sedangkan indeks saham Kosdaq turun 0,4 persen.
Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 16.165, menunjukkan pembukaan perdagangan yang lebih lemah dibandingkan penutupan indeks Hang Seng di 16.216,33.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street tutup pada Senin, 15 Januari 2024 untuk memperingati hari libur Martin Luther King. Namun, kontrak berjangka menunjukkan tiga indeks acuan kemungkinan besar turun saat pasar melanjutkan perdagangan.
Kontrak berjangka terkait indeks Dow Jones melemah 0,13 persen. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq berjangka masing-masing susut 0,15 persen.
Investor menantikan data penjualan ritel AS pada Desember yang akan dirilis Rabu pekan ini dapat memicu ketakutan resesi dan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi jika belanja konsumen menunjukkan tanda-tanda melambat.
Ekonom yang disurvei oleh FactSet prediksi kenaikan 0,2 persen pada bulan ini, sedikit di bawah kenaikan 0,3 persen pada November.
Advertisement