Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa (30/1/2024). Pergerakan IHSG itu terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan dan berlawanan dengan bursa global yang menghijau.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 7.157,17. Pada perdagangan pukul 09.11 WIB, IHSG merosot 0,25 persen ke posisi 7.138. Indeks LQ45 susust 0,34 persen ke posisi 958. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Baca Juga
Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.160,46 dan terendah 7.134,73. Sebanyak 193 saham melemah dan 181 saham menguat. 226 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 121.924 kali dengan volume perdagangan 1,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 875,2 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.779.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan kecuali sektor saham siklikal naik 0,15 persen, sektor saham teknologi melesat 0,87 persen. Sementara itu, sektor saham energi melemah 0,45 persen, sektor saham basic turun 0,21 persen, sektor saham industri terpangkas 0,24 persen, dan sektor saham nonsiklikal merosot 0,26 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan turun 0,25 persen, sektor saham infrastruktur tergelincir 0,34 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,73 persen, dan catat koreksi terbesar.
Pada awal sesi perdagangan, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menghijau. Saham GOTO melonjak 3,85 persen ke posisi Rp 81 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 78 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 81 dan terendah Rp 78 per saham.
Total frekuensi perdagangan 2.935 kali dengan volume perdagangan 7.006.912 saham. Nilai transaksi Rp 55,2 miliar.
Review IHSG
Dalam riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG menguat 0,3 persen ke posisi 7.157 pada perdagangan Senin, 29 Januari 2024. Penguatan IHSG didorong kuatnya kinerja saham bank besar setelah rilis kinerja BCA dan BNI. Saham BMRI naik 2,8 persen, saham BBNI bertambah 2,8 persen, saham BBRI melonjak 2,8 persen dan saham BBCA melesat 2,1 persen.
Sementara itu, saham ASII melemah seiring hadapi tekanan akibat meningkatnya persaingan di sektor otomotif.
Sektor komoditas juga meningkat dipengaruhi kenaikan harga minyak dunia dan aliran dana investor lokal. Saham ADMR melonjak 5,7 persen, saham MDKA naik 3,7 persen dan saham MBMA bertambah 2,2 persen.
Di sisi lain, harga batu bara turun 8 persen semalam dan mulai ikuti pergerakan harga gas. Saham batu bara juga alami koreksi seiring tekanan lebih lanjut pada harga Newcastle karena terjadi perlambatan permintaan.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham SMGA melonjak 34,29 persen
- Saham FORU melonjak 24,49 persen
- Saham MSKY melonjak 21,23 persen
- Saham ALKA melonjak 20,24 persen
- Saham SOTS melonjak 14,57 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham OLIV merosot 11,11 persen
- Saham SMLE merosot 10 persen
- Saham SHID merosot 10 persen
- Saham NINE merosot 10,37 persen
- Saham AEGS merosot 9,52 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 139,3 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 86,7 miliar
- Saham ASII senilai Rp 59 miliar
- Saham GOTO senilai Rp 58 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 50,1 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham FIRE tercatat 18.670 kali
- Saham LMAX tercatat 15.872 kali
- Saham CGAS tercatat 6.075 kali
- Saham SMGA tercatat 5.797 kali
- Saham MSKY tercatat 4.972 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan BNI Sekuritas
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi bergerak menguat kembali pada Selasa, 30 Januari 2024. “Level resistance 7.180-7.225 dan support 7.100-7.135,” ujar dia.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Selasa (30//20241):
1. AMMN: Spec Buy
Beli di 7300, cutloss jika break di bawah 7125.
Jika tidak break di bawah 7125, potensi naik dengan area jual di 7475- 7700 short term.
2. BREN: Spec Buy
Beli di 5000, cutloss jika break di bawah 4925.
Jika tidak break di bawah 4925, potensi naik dengan area jual di 5200- 5350 short term.
3. MIDI: Spec Buy
Beli di 400, cutloss jika break di bawah 394.
Jika tidak break di bawah 400, potensi naik dengan area jual di 414- 420 short term.
4. PGEO: Spec Buy
Beli di 1290, cutloss jika break di bawah 1250.
Jika tidak break di bawah 1290, potensi naik dengan area jual di 1350- 1380 short term.
5. FILM: Spec Buy
Beli di 5550, cutloss jika break di bawah 5400.
Jika tidak break di bawah 5550, potensi naik dengan area jual di 5750- 5850 short term.
6. MAPI: Spec Buy
Beli di 1870, cutloss jika break di bawah 1840.
Jika tidak break di bawah 1870, potensi naik dengan area jual di 1920- 1940 short term.
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa, (30/1/2024) kecuali bursa saham Hong Kong. Hal ini mengingat investor bergulat dengan dampak dari perintah likuidasi Evergrande.
Dikutip dari CNBC, saham pengembang properti Evergrande dihentikan setelah anjlok lebih dari 20 persen. Pengadilan Hong Kong memutuskan melikuidasi perusahaan tersebut yang pernah dinilai sebagai salah satu perusahaan real estate terbesar di China.
Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 15.838, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan penutupan indeks Hang Seng di 16.077,24.
Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat tipis 0,29 persen dan indeks Topix di atas garis mendatar. Hal ini seiring tingkat pengangguran Jepang pada Desember turun menjadi 2,4 persen, lebih rendah 2,5 persen pada bulan sebelumnya dan sedikit di bawah harapan. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan tingkat pengangguran tetap 2,5 persen.
Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,82 persen, sedangkan indeks Kosdaq bertambah 0,66 persen. Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,46 persen, dan mencatat laju kenaikan dalam tujuh hari berturut-turut.
Di wall street, indeks S&P 500 menguat dan ditutup ke rekor tertinggi baru seiring pelaku pasar di wall street mengamati beberapa laporan keuangan perusahaan teknologi kapitalisasi pasar besar dan kebijakan suku bunga the Federal Reserve (the Fed).
Indeks S&P 500 bertambah 0,76 persen ke posisi 4.927,93, melampaui penutupan tertinggi yang pernah ada di 4.894. Indeks Dow Jones menanjak 0,59 persen dan indeks Nasdaq melesat 1,12 persen.
Advertisement