GOTO Bakal Terima Biaya Layanan E-Commerce

GOTO tidak perlu memberikan pendanaan kepada Tokopedia dan dapat fokus untuk mengembangkan sektor On Demand Services (ODS) dan Fintech.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Feb 2024, 17:30 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2024, 17:30 WIB
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Gojek Tokopedia GoTo (Tbk) (GOTO), Patrick Walujo mengungkapkan, GOTO akan mendapatkan banyak manfaat dari transaksi investasi TikTok ke Tokopedia.

“Kepemilikan GOTO di Tokopedia tidak terdilusi lebih lanjut. Selain itu, GOTO juga akan mendapatkan pendapatan berkelanjutan yang besar dan akan bertambah seiring dengan perkembangan atau pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) Tokopedia,” kata Patrick dalam paparan publik insidental secara virtual, Rabu (28/2/2024). 

Patrick menambahkan, GOTO tidak perlu memberikan pendanaan kepada Tokopedia dan dapat fokus untuk mengembangkan sektor On Demand Services (ODS) dan Fintech, tetapi tetap memperoleh keuntungan dari pertumbuhan Tokopedia.

Menurut Patrick, banyak potensi kolaborasi antara Tokopedia serta sektor ODS dan Fintech sehingga transaksi dengan TikTok akan menguntungkan banyak pihak. 

GOTO Bakal Terima E-commerce Services Fee

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan GOTO, Wei-Jye Jacky Lo menuturkan sebagai bagian dari kesepakatan dengan TikTok, GOTO akan menerima e-commerce services fee secara kuartalan dari Tokopedia.

Persentase pendapatan jasa e-commerce ini dihitung berdasarkan suatu rentang yang dapat berubah-ubah berdasarkan GMV dari Tokopedia selama tahun yang relevan.

“Dengan demikian e-commerce services fee akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan GMV inti dari entitas Tokopedia baru. Biaya ini akan dibayarkan secara kuartalan dan berkontribusi langsung pada arus kas dan EBITDA yang disesuaikan GOTO,” jelas Jacky.

Jacky menjelaskan, seiring dengan penyelesaian kesepakatan pada 31 Januari 2024, GOTO akan mulai mencatatkan e-commerce services fee sejak 1 Februari 2024. 

“Maka dari itu, pada 2024, hasil dari segmen e-commerce GOTO akan segera berubah menjadi positif setelah sebelumnya mencatat negatif Rp 2 triliun selama 9 bulan pertama 2023,” pungkasnya. 

Strategi GoTo Genjot Kinerja Keuangan pada 2024

GoTo
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Sebelumnya, PT Goto Gojek Tokopedia (Tbk) (GOTO) telah menyiapkan peta jalan strategi untuk fokus penguatan kinerja perseroan sepanjang 2024.

Direktur Financial Technology GoTo Gojek Tokopedia, Hans Patuwo mengatakan perseroan akan terus fokus pada penguatan kinerja pada kuartal-kuartal berikutnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Hans menjelaskan peta jalan GOTO terdiri dari tiga pilar. Pilar pertama yaitu meningkatkan frekuensi pengguna eksisting serta memperluas jangkauan pasar. 

"Pilar ini dilakukan melalui inovasi produk untuk menjangkau konsumen yang memprioritaskan harga,” kata Hans dalam paparan publik insidental secara virtual, Rabu (28/2/2024). 

Pilar kedua yaitu dengan memperkuat monetisasi melalui inovasi produk sektor fintech GOTO dengan memberikan take rate yang lebih tinggi. 

"Pada pilar kedua, segmen fintech kami telah berinovasi dan meluncurkan beberapa produk dengan take rate yang tinggi. Untuk On Demand Services (ODS) kami juga mengembangkan solusi iklan dan Value Added Services dengan take rate lebih tinggi,” ujar dia.

Pilar ketiga yaitu dengan memperkuat fundamental perseroan melalui pengelolaan beban usaha secara disiplin seperti beban infrastruktur serta pengembangan IT, beban operasional tetap, dan insentif serta promosi.

"Hal ini merupakan rencana bisnis perseroan untuk 2024, di mana realisasi rencana bisnis tersebut juga bergantung pada berbagai faktor eksternal lainnya yang berada di luar kendali perseroan,” ujar Hans.

 

 

Mantan CEO GoTo Gojek Tokopedia Andre Soelistyo Jual Saham GOTO Rp 8,6 Miliar

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Mantan CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Andre Soelistyo mengumumkan penjualan sejumlah saham perseroan. Transaksi penjualan tersebut berlangsung pada 22 Desember 2023.

Andre sendiri saat ini memegang posisi Komisaris GoTo Gojek Tokopedia. Andre menjual 100 juta lembar saham Seri A yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung atau setara dengan 0,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Harga penjualan rata-rata yakni Rp 86 per saham. Sehingga Andre mengantongi 8,6 miliar dari penjualan saham GOTO.

"Tujuan dari transaksi yakni untuk pembayaran fasilitas kredit," beber Andre dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/12/2023).

Usai transaksi, jumlah saham yang dikempit Andre tersisa 9.881.555.284 saham seri A dan seri B atau setara dengan 0,82 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.

Sebelumnya, Andre memiliki 9.981.555.284 saham seri A dan seri B atau setara dengan 0,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan.

Melansir data RTI, saham GOTO ditutup turun 1,16 persen ke posisi 86 pada perdagangan hari ini, Rabu 27 Desember 2023. Saham GOTO dibuka pada posisi 86 dan bergerak pada rentang 85-88.

Frekuensi perdagangan saham GOTO tercatat sebanyak 20.248 kali. Volume saham yang ditransaksikan 1,44 miliar lembar senilai Rp 124,14 miliar. Dalam sepekan, harga saham GOTO susut 1,16 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham GOTO turun 47,53 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya