GoTo Kantongi Pendapatan Rp 266,7 Miliar dari TikTok

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) meraih pendapatan dari e-commerce fee service Tiktok-Tokopedia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Jul 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2024, 06:00 WIB
GoTo Kantongi Pendapatan Rp 266,7 Miliar dari TikTok
TikTok merampungkan investasi USD 1,5 miliar kepada entitas grup GOTO, Tokopedia pada awal 2024. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengantongi pendapatan Rp 266,7 miliar dari e-commerce fee service Tiktok-Tokopedia pada paruh pertama 2024.

Sebelumnya, TikTok merampungkan investasi USD 1,5 miliar kepada entitas grup GOTO, Tokopedia pada awal tahun ini. Secara keseluruhan, GOTO membukukan pendapatan bersih aktual sebesar Rp 7,74 triliun pada semester I 2024.

Pendapatan itu naik 12% dibandingkan pendapatan semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 6,88 triliun. Rinciannya, imbalan jasa andil Rp 2,93 triliun, kemudian jasa pengiriman Rp 2,66 triliun, jasa pinjaman Rp 666,82 triliun, dan imbalan (fee) iklan Rp 339,17 miliar. Serta imbalan jasa e-commerce Rp 266,7 miliar dan pendapatan lain-lain Rp 874,54 miliar.

Sebelumnya, GoTo telah melakukan divestasi kepemilikan dari layanan pengiriman dan pemenuhan yang dilaksanakan oleh GoTo Logistics, untuk mendukung Tokopedia. GoTo Logistics didekonsolidasikan dari pencatatan keuangan Grup sejak Mei 2024.

Hal ini tidak berdampak pada GoSend, layanan pengiriman konsumen-ke-konsumen yang pada saat ini tersedia melalui aplikasi Gojek yang merupakan bagian dari segmen bisnis On-Demand Services Grup GoTo.

Perseroan baru-baru ini mengumumkan rencana untuk meminta persetujuan penarikan kembali saham treasuri terkait dengan inisiatif pembelian kembali saham yang dilakukan pada 2021 dan 2022, pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya akan dilaksanakan pada Agustus 2024.

Bergantung pada persetujuan pemegang saham, Perseroan akan mengurangi modal dengan menarik kembali 10.264.665.616 saham Seri A, yang semuanya dibeli kembali oleh Perseroan pada 2021 dan 2022 melalui pembelian kembali saham pra-IPO, serta program greenshoe yang dilaksanakan terkait dengan IPO Perseroan. Langkah tersebut diharapkan akan menambah nilai bagi pemegang saham dengan mengurangi jumlah saham yang beredar.

 

 

Kinerja Semester I 2024

GoTo
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan kinerja keuangan paruh pertama yang berakhir pada 30 Juni 2024. Secara keseluruhan, GOTO berada di jalan yang sesuai menuju profitabilitas.

Pada paruh pertama tahun ini, pendapatan bersih aktual GOTO tercatat sebesar Rp 7,74 triliun. Pendapatan itu naik 12% dibandingkan pendapatan semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 6,88 triliun.

Rugi earning before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) yang disesuaikan pada semester I 2024 juga membaik dengan kenaikan 93% menjadi Rp 209 miliar dibanding Rp 2,8 triliun yang dicatatkan pada semester I 2023. Bersamaan dengan itu, perseroan berhasil menekan rugi periode berjalan menjadi Rp 2,85 triliun dibandingkan rugi berjalan pada semester I 2023 yang tercatat sebesar Rp 7,21 triliun.

“Percepatan pertumbuhan di kuartal kedua kembali menegaskan tepatnya strategi untuk fokus pada konsumen mass market. Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh konsumen kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun mementingkan harga," kata Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, Selasa (30/7/2024).

Langkah tersebut akan terus menjadi landasan pertumbuhan Perseroan. Seiring dengan upaya perseroan meningkatkan topline serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024.

“Di akhir tahun pertama jabatan saya sebagai Direktur Utama, Perseroan telah mencatatkan fundamental terkuat hingga saat ini, dan saya bangga dapat berperan dalam peningkatan tersebut. Saya bergabung dengan tim yang kuat, dan didukung talenta baru yang telah mendorong pertumbuhan lebih lanjut," imbuh Patrick.

 

 

 

GTV Inti

Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo mengatakan, perseroan mencatatkan akselerasi pertumbuhan topline yang sehat. GTV inti Grup pada kuartal kedua adalah sebesar Rp 63,2 triliun, tumbuh 54% YoY. GTV Grup mencapai Rp 121,5 triliun, meningkat 26% YoY.

Sejak awal tahun, jumlah pelanggan Gojek Plus tumbuh dua kali lipat, di saat yang sama adopsi aplikasi GoPay dan produk pinjaman Perseroan juga terus meluas. Hal tersebut, disertai dengan langkah strategis menyasar mass market, mendorong peningkatan jumlah pengguna bertransaksi bulanan (monthly transacting user) Grup GoTo sebesar 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya pada kuartal kedua 2024.

Jacky Lo menjelaskan, pertumbuhan ini tercapai seiring pengurangan beban usaha dan perbaikan EBITDA yang disesuaikan yang dilaporkan secara year-on-year untuk delapan kuartal secara berturut-turut.

"Dengan situasi tersebut, kami meyakini bahwa Perseroan berada pada jalur yang tepat untuk terus tumbuh sekaligus terus berkomitmen mencapai target profitabilitas," imbuh dia.

Adapun GTV inti financial technology pada semester I 2024 mengalami pertumbuhan 52% menjadi Rp 104,57 triliun dibandingkan GTV pada semester I 2023 yang etrcatat sebesar Rp 68,69 triliun.

GTV inti adalah GTV dengan mengecualikan GTV dari gerbang pembayaran mitra pedagang (merchant payment gateway). GTV untuk bisnis on demand service naik 7% pada semester I 2024 menjadi Rp 29,34 triliun dibanding Rp 27,5 triliun pada semester I 2023.

GTV dan jumlah pesanan yang diselesaikan (completed order) di Indonesia mencapai level tertinggi sejak Perseroan mengambil langkah menuju profitabilitas, seiring dengan penurunan beban yang terus berlangsung. Meningkatnya adopsi layanan untuk mass market serta layanan berlangganan, diharapkan turut mendorong pertumbuhan bisnis perseroan ke depan.

 

 

 

Private Placement

Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.
Gojek dan Tokopedia bentuk GoTo, grup teknologi terbesar di Indonesia.

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Pada aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 120.140.966.283 lembar saham seri A dengan nilai nominal Rp 1 per lembar. Jumlah saham yang diterbitkan itu setara dengan 10% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Sehubungan dengan aksi tersebut, perseroan akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan digelar pada 30  Agustus 2024. Melansir keterbukaan informasi Bursa, Kamis  (25/7/2024), sebesar 55 persen dana yang diperoleh dari PMTHMETD atau private placement akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja perseroan.

Sisanya akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja anak perusahaan, termasuk PT Dompet Anak Bangsa dan atau PT Multifinance Anak Bangsa masing-masing 20 persen dan 25 persen, Hingga saat ini, perseroan belum memiliki informasi mengenai investor yang akan mengambil bagian atas saham baru yang akan diterbitkan melalui PMTHMETD.

Apabila PMTHMETD dilaksanakan, persentase kepemilikan saham dari pemegang saham GoTo Gojek Tokopedia saat ini akan mengalami penurunan (dilusi) sebesar maksimum 9,09 persen. Manajemen beranggapan, penerbitan saham baru dalam konteks PMTHMETD akan meningkatkan jumlah saham yang dikeluarkan perseroan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan.

Pelaksanaan PMTHMETD juga akan memberikan dana tambahan bagi Perseroan untuk mendukung pengembangan kegiatan usaha Perseroan dan anak perusahaan dan memperkuat struktur permodalan Perseroan. Manfaat tersebut secara tidak langsung akan meningkatkan nilai tambah bagi para pemegang saham perseroan.

 

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya