Liputan6.com, Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan Centralized Investor Data Management System (CORES.KSEI), yang merupakan platform untuk sentralisasi data dan dokumen know your customer (KYC).
Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat mengatakan, sentralisasi data ini salah satunya untuk meminimalkan SID ganda. Melalui CORES.KSEI, investor tidak perlu lagi mengirimkan data dan dokumen yang sama secara berulang dalam proses pembukaan rekening.
Baca Juga
Apabila investor ingin membuka rekening investasi di PJK lainnya, investor dan PJK yang menjadi pemakai jasa KSEI dapat menggunakan data yang telah tersimpan di platform CORES.KSEI.
Advertisement
Semua data yang ditarik dan dibagikan melalui CORES.KSEI tetap aman karena proses penarikan data harus memperoleh persetujuan investor, yang dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui tautan yang dikirimkan ke surat elektronik atau mengambil passcode khusus dari fasilitas AKSes.KSEI sebagai bentuk persetujuan yang dapat disampaikan kepada PJK.
"Jadi proses dokumen hanya dilakukan saat pembukaan awal. Itu sebabkan tidak ada data ganda dari investor. Karena kadang-kadang ada NIK atau namanya beda sedikit, terdaftar sebagai SID baru. Kalau dengan sistem ini kemungkinan data ganda tidak ada," kata Samsul kepada wartawan di gedung Bursa, Selasa (5/3/2024).
Untuk mendukung POJK Nomor 15 Tahun 2023, KSEI telah menerbitkan peraturan KSEI Nomor XII- A tentang Layanan Administrasi Prinsip Mengenali Nasabah di KSEI yang telah diundangkan pada 12 Februari 2024.
Peraturan tersebut antara lain berisi ketentuan umum tentang tata cara pendaftaran pengguna CORES.KSEI sampai dengan mekanisme permintaan data milik investor.
Pertumbuhan Investor Pasar Modal Masih Cukup Tinggi
Dengan telah diimplementasikannya CORES.KSEI maka diharapkan industri pasar modal Indonesia dapat mempermudah PJK dan investor dalam proses pendaftaran rekening dan pengkinian data, dengan menggunakan sistem yang tersentralisasi. Proses pendaftaran rekening dan pengkinian data di beberapa PJK, serta penyimpanan data serta dokumen menjadi lebih efisien.
"Jadi 12 Februari 2024 sudah diterapkan. Ini masih tahap awal, masih dikumpulkan dokumen lama. Nanti diharapkan tidak ada SID ganda. pembukaan rekening lebih cepat dan diharapkan bisa tingkatkan minat investor lebih banyak," imbuh Samsul.
Untuk tahun ini, Samsul mengatakan belum ada angka mengenai target penambahan investor. Adapun OJK telah menentukan roadmap pasar modal untuk 2023-2027, di mana diharapkan investor mencapai 20 juta SID pada 2027. Sementara untuk 2024, kemungkinan target tahunan akan diumumkan dalam waktu dekat.
"Untuk 2024 ini target belum ditetapkan, mungkin di Maret ini akan ditetapkan, sekitar 2 juta," kata Samsul.
Hingga Februari 2024, Samsul mengatakan pertumbuhan investor pasar modal masih cukup tinggi mencapai hampir 200 ribu investor baru. Harapannya, kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan CORES.KSEI juga bisa memantik pertambahan investor lebih signifikan.
"Mudah-mudahan dengan tambahan kemudahan dari KSEI ini bisa tambah jumlah investor serta transaksi harian. Makin banyak partisipasi investor, makin tinggi nilai transaksi harian kita, karena RNTH di 2027 oleh OJK ditargetkan di Rp 25 triliun," pungkas Samsul.
Advertisement
Mudahkan Investor Buka Rekening, KSEI Luncurkan CORES.KSEI
Sebelumnya diberitakan, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meluncurkan Centralized Investor Data Management System (CORES.KSEI), platform untuk sentralisasi data dan dokumen know your customer (KYC).
CORES.KSEI dapat memudahkan Pelaku Jasa Keuangan (PJK) dan investor pasar modal pada proses pembukaan rekening serta pengkinian data investor menjadi lebih mudah dan efisien.
CORES.KSEI merupakan platform Layanan Administrasi Prinsip Mengenali Nasabah (LAPMN) yang berbasis web browser, sehingga tidak memerlukan instalasi software tersendiri. Penggunaan sistem LAPMN oleh PJK hanya memerlukan penambahan konfigurasi di personal computer masing- masing.
Untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan data investor yang tersimpan, CORES.KSEI menggunakan jaringan khusus non publik, yaitu Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM) dan KSEI- Net.
Kemudahan penggunaan CORES.KSEI didukung oleh proses input data yang beragam, antara lain melalui layar (user interface), upload, maupun API (host-to-host).
Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menjelaskan, pengembangan CORES.KSEI merupakan upaya KSEI untuk mendukung akselerasi pendalaman pasar melalui kemudahan proses customer due diligence (CDD) dan/atau enhanced due diligence (EDD) yang dilakukan oleh PJK terhadap nasabah.
"Kemudahan pembukaan rekening diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pertumbuhan jumlah investor di pasar modal, didukung dengan platform yang berbasis digital,” kata Samsul Hidayat dalam sambutannya di gedung Bursa, Selasa (5/3/2024).
Melalui CORES.KSEI, investor tidak perlu lagi mengirimkan data dan dokumen yang sama secara berulang dalam proses pembukaan rekening. Apabila investor ingin membuka rekening investasi di PJK lainnya, maka investor dan PJK yang menjadi pemakai jasa KSEI dapat menggunakan data yang telah tersimpan di platform CORES.KSEI.
Proses Penarikan Data
Semua data yang ditarik dan dibagikan melalui CORES.KSEI tetap aman karena proses penarikan data harus memperoleh persetujuan investor, yang dapat dilakukan melalui dua cara. Yaitu melalui tautan yang dikirimkan ke surat elektronik atau menggambil passcode khusus dari fasilitas AKSes.KSEI sebagai bentuk persetujuan yang dapat disampaikan kepada PJK. Pengembangan CORES.
KSEI mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 15 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Layanan Administrasi Prinsip Mengenali Nasabah yang terbit pada 8 Agustus 2023.
Sesuai dengan peraturan tersebut, maka pada 12 Februari 2023 atau efektif enam bulan sejak diundangkannya POJK, sistem LAPMN sudah diimplementasikan KSEI. POJK tersebut juga mengatur tentang pemakai jasa KSEI yang wajib menggunakan sistem LAPMN.
Sesuai dengan pasal 8, maka Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Perantara Perdagangan Efek (PPE), Manajer Investasi, Bank Kustodian, Agen Penjual Efek Reksa Dana, dan Penyelenggara Layanan Urun Dana (Crowdfunding) yang melakukan kegiatan CDD dan/atau EDD di sektor pasar modal wajib menjadi pengguna LAPMN.
Advertisement