Liputan6.com, Jakarta Sektor perbankan masih memiliki prospek menarik tahun ini, meski dihantui kegalauan The Fed untuk melakukan pemangkasan suku bunga. Direktur Infovesta, Parto Kawito menyebutkan, salah satu sentimen positif sektor perbankan tahun ini adalah potensi meningkatnya minat investor asing untuk akuisisi perbankan Indonesia. Di antaranya dari investor Jepang, China, dan Korea.
“Selain itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang sekarang sebesar 5,66%, berpotensi meningkat hingga akhir tahun 2024 di rentang target pertumbuhan 6-8% YoY,” kata Parto dalam market outlook, Senin (22/4/2024).
Baca Juga
Prospek perbankan tahun ini juga merujuk pada inklusi Keuangan berdasar survei terakhir oleh OJK sebesar 85,10% dan ditargetkan akhir tahun 2024 mencapai 90%. Sementara pertumbukan kredit ditargetkan di rentang 10-12% hingga akhir 2024. Memanfaatkan prospek perbankam tahun ini, Parto menyarankan strategi Buy and Hold untuk reksa dana.
Advertisement
“Strategi investasi jangka panjang dan tidak memperdulikan fluktuasi jangka pendek dengan keyakinan nilai investasi akan tumbuh sendirinya seiring waktu. Investor membeli di awal dan memegangnya dalam waktu yang lama,” tutur Parto.
Selain Buy and Hold, investor juga bisa mencoba strategi cicil saham dengan Dollar Cost Averaging. Pada metode ini, investor dapat menginvestasikan jumlah uang yang sama setiap periode tertentu.
Misalnya, seseorang memiliki modal investasi Rp 1 juta tiap bulan. Saat harga saham yang ingin dibeli berada pada posisi Rp 1000 per saham, orang itu bisa membeli 10 lot. Pada bulan berikutnya, saat harga sahamnya naik menjadi Rp 1.250, maka dengan modal yang sama, orang itu bisa membeli 80 lot saham. “Ini dapat lebih menguntungkan pada saat market sedang berfluktuasi. Fee yang harus ditanggung investor bisa lebih besar,” beber Parto.
“Reksa dana yang menjadi tujuan investasi saat ini harus memiliki kinerja yang bagus secara risk & return dan konsisten,” ujar Parto.
Selain itu, reksa dana yang bisa dipertimbangkan adalah yang memiliki jumlah dana kelolaan dan pertumbuhan unit penyertaan yang sehat. Memiliki struktur biaya yang murah, serta memiliki porrofolio Investasi dengan underlying fundamental yang baik. Tak kalaj penting, Manajer Investasi memiliki penerapan GCG yang baik.
Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi Sumbang Rp 6,2 Miliar untuk Pemberdayaan Ekonomi
Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi yang diluncurkan oleh PT BNP Paribas Asset Management (BNP Paribas AM) bersama dengan Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia), selama lima tahun terakhir telah berkontribusi senilai Rp 6,2 miliar untuk mendukung program pemberdayaan ekonomi dan lingkungan hampir di seluruh wilayah di Indonesia.
Nilai tersebut merupakan akumulasi dari realisasi dana sosial yang disisihkan oleh reksa dana, sebagai bentuk penerapan dari konsep investasi berdampak (Impact Investing).
Presiden Direktur PT BNP Paribas Asset Management Maya Kamdani menjelaskan, BNP Paribas Asset Management senantiasa mengutamakan solusi investasi yang memberikan nilai tambah tidak hanya bagi investor secara finansial, tetapi juga secara aktif terlibat untuk pembangunan yang berkelanjutan di masa depan.
Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi menjadi salah satu solusi nyata yang kami tawarkan untuk memfasilitasi investor yang ingin berkontribusi mengatasi tantangan perekonomian secara sektoral di daerah-daerah lewat investasi yang mereka lakukan. Upaya ini menjadi komitmen yang kami jaga keberlanjutannya kepada investor sejak reksa dana diluncurkan.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Minggu (7/4/2024).
Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi mengalokasikan persentase tertentu dari total dana kelolaannya untuk tujuan Filantropi.
Distribusi dana filantropi tersebut dilakukan setiap tahunnya. Sepanjang tahun 2019 hingga 2022, Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi telah mendistribusikan dana sebesar Rp 4,1 Miliar dan terakhir di penghujung tahun 2023 lalu, Reksa Dana kembali mendistribusikan dana sejumlah Rp 2,1 Miliar kepada 5 (lima) organisasi nonprofit terpilih untuk mendanai program pemberdayaan ekonomi dan linkungannya hingga periode 2024.
Advertisement
Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Director & Country Head of Public Affairs Citi Indonesia Puni Ayu Anjungsari mengatakan, Citi Indonesia bangga dapat bekerjasama dengan PT BNP Paribas AM dalam meluncurkan Reksa Dana Index IDX Filantropi.
"Kerjasama ini merupakan bentuk dari komitmen kami untuk menyediakan layanan keuangan yang bertanggung jawab dan mendorong pertumbuhan dan kemajuan ekonomi di Indonesia, khususnya dalam mengentaskan isu-isu sosial, lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di tanah air.” kata dia.
Program filantropi tahun 2023 tersebut akan berjalan sepanjang tahun 2024 di berbagai wilayah di Indonesia dan mencakup kontribusi pada aspek pemberdayaan ekonomi lokal, peningkatan kapabilitas dan kemampuan anak muda melalui ekowisata, edukasi literasi keuangan, serta pengembangan solusi masalah lingkungan berbasis teknologi. Mitra dan Program terpilih yang menerima dana filantropi pada periode 2023 hingga 2024, yaitu :
- UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) untuk program Pelestarian Warisan Budaya untuk Menunjang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berkelanjutan di Pulau Jawa
- Kopernik untuk program Ekowisata Berbasis Komunitas di Sentani, Papua
- Oceankita untuk OceanKita untuk program edukasi dan aksi pengurangan serta peningkatan kesadaran tentang sampah laut dan pengelolaan sampah berkelanjutan di Pulau Untung Jawa, Kep. Seribu
- Ecoxyztem untuk program riset bertajuk lingkungan Indonesia Climate Tech Research and Acceleration bersama empat startup