Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah menyepakati pembagian dividen final sebesar Rp 165 per lembar saham atau totalnya senilai Rp 317,57 miliar untuk tahun buku 2023. Keputusan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Astra Agro Lestari yang diselenggarakan pada 23 April 2024.
Adapun perseroan membagikan total dividen untuk tahun buku 2023 yakni sebesar Rp 247,00 per saham atau seluruhnya sebesar Rp 475,4 miliar. Termasuk dividen interim sebesar Rp 82,00 per lembar saham yang telah dibayarkan pada 24 Oktober 2023.
Sehingga sisanya sebesar Rp 165,00 per lembar saham akan dibayarkan pada 22 Mei 2024 kepada Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (DPS) pada 6 Mei 2024 pukul 16.00 WIB.
Advertisement
Pembagian dividen merujuk pada data keuangan perseroan tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 1,06 triliun. Bersamaan dengan itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp 17,03 triliun dengan ekuitas Rp 22,57 triliun.
Jadwal
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (26/4/2024), berikut jadwal pembagian dividen PT Astra Agro Lestari Tbk:
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 2 Mei 2024
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 3 Mei 2024
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 6 Mei 2024
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 7 Mei 2024
- Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 6 Mei 2024
- Tanggal Pembayaran Dividen: 22 Mei 2024.
Astra Agro Remajakan Perkebunan 4.713 Hektar Lahan pada 2023
Sebelumnya, Manajemen PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) optimistis terhadap industri kelapa sawit meski banyak tantangan.
Salah satu langkah yang dilakukan Perseroan dengan terus melakukan replanting sebagai solusi tanaman yang sudah tua. Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa menuturkan, sepanjang 2023, Perseroan berhasil meremajakan Perkebunan seluas 4.713 hektar (ha) dengan bibit unggul dari hasil pengembangan research and development Perseroan.
“Hal ini menjadi strategi perusahaan dalam peningkatan produktivitas jangka panjang,” tambah Santosa,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 23 April 2024.
Sementara itu, hingga 2023, produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti mengalami kenaikan sebesar 4,8%, dari 3,16 juta ton pada 2022 menjadi 3,31 juta ton pada 2023. Industri kelapa sawit Indonesia memang tengah menghadapi tantangan produktivitas. Salah satunya disebabkan oleh usia rata-rata tanaman nasional yang menua.
Sebanyak 46% merupakan tanaman yang memasuki pertumbuhan negatif. Tantangan untuk peningkatan produktivitas pada 2023 juga semakin serius mengingat siklus el nino yang harus dihadapi perusahaan.
Tantangan dari sisi harga tak kalah penting. Pada 2022, harga berbagai komoditas mengalami lonjakan yang bisa dikatakan sebagai anomali. Harga crude palm oil (CPO) di pasar global pada 2022 lalu tercatat sebagai harga tertinggi sepanjang sejarah industri, yakni mencapai 1.813 USD/ton.
Dibandingkan tahun 2023, harga rata-rata CPO senilai 964 USD /ton, atau mengalami penurunan 13,9%.
“Penurunan harga yang tajam ini menimbulkan koreksi kinerja keuangan industri kelapa sawit Indonesia, termasuk Perseroan,” ujar Santosa.
Advertisement
Digitalisasi dan Komitmen
Pada 2023, Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 21,83 triliun, atau terjadi penurunan sebesar 5% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Penurunan ini berpengaruh pada laba bersih Perseroan. Perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan menjadi Rp 1,06 triliun, turun sebesar 38,8% dibandingkan 2022 sebesar Rp 1,73 triliun.
Digitalisasi dan Komitmen Keberlanjutan Perseroan terus melanjutkan program digitalisasi. Perseroan telah menerapkan teknologi informasi secara menyeluruh dalam proses dan tahapan produksi pabrik kelapa sawit untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis, dengan fokus pada manajemen working tools dan management control tools.
Perseroan juga menggunakan Plantation Information Management System (PIMS) yang terdiri dari aplikasi mobile dan sensor/Internet of Things (IoT) untuk mengontrol utilisasi sumber daya di kebun.
Dukungan dari Operation Center of Astra Agro (OCA) memastikan Perseroan mendapatkan data operasional kebun secara aktual, cepat, tepat, dan akurat. Perseroan juga terus berkomitmen dalam tata kelola berkelanjutan melalui Good Corporate Governance (GCG).
Komitmen ini selaras dengan Astra Agro Sustainability Aspiration 2030. GCG merupakan key enabler dalam mengimplementasikan Triple-P Roadmap Strategy yakni Portfolio, People, dan Public Contributions. Pada RUPST yang diadakan 23 April 2024, setelah menerima surat pengunduran diri 3 direksi yang memasuki masa pensiun, maka pada RUPST kali ini diajukan dan disetujui 3 anggota direksi baru.