Sentimen Ini Bayangi Laju IHSG pada 22-26 April 2024

IHSG melemah ke posisi 7.306 didorong sektor saham industri dasar dan transportasi & logistik pada 22-26 April 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Apr 2024, 07:36 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2024, 07:36 WIB
Sentimen Ini Bayangi Laju IHSG pada 22-26 April 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada perdagangan 22-26 April 2024.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada perdagangan 22-26 April 2024. Namun, koreksi IHSG berkurang menjadi 0,72 persen pekan ini.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk, ditulis Minggu (28/4/2024), IHSG melemah ke posisi 7.306 didorong sektor saham industri dasar dan transportasi & logistik. Masing-masing koreksi sektor saham itu berkontribusi 3,37 persen dan 3,17 persen terhadap indeks.

Pada pekan ini, sejumlah data ekonomi keluar, salah satunya dari Amerika Serikat (AS). Ekonomi AS tumbuh 1,6 persen pada kuartal I 2024, lebih rendah dari kuartal sebelumnya 3,4 persen dan di bawah prediksi 2,5 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut terendah sejak kontraksi pada semester I 2022.

Sementara itu, pasar juga masih berharap pemangkasan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) pada akhir 2024.

Di sisi lain, Eropa menunjukkan pertumbuhan yang ditunjukkan dari indikator konsumen Jerman.  The GfK consumer climate indicator untuk Jerman naik menjadi -24,2 hingga Mei 2024 dari periode sebelumnya -27,3. Indikator konsumen itu dinilai tertinggi dalam dua tahun dengan harapan penghasilan melonjak ke posisi tertinggi sejak Januari 2022. Hal ini menunjukkan potensi pemulihan di Eropa.

Selain itu, Bank of Japan mempertahankan suku bunga jangka pendek di kisaran 0 persen-0,1 persen pada pertemuan April. Inflasi Australia tercatat 3,6 persen YoY pada kuartal I 2024 dari sebelumnya 4,1 persen, tetapi di atas harapan pasar 3,4 persen.

Dari Indonesia, secara mengejutkan, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan atau 7-day reverse repurchase rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen pada pertemuan April 2024.

 

Inflasi Terjaga Bakal Tarik Investasi Asing

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hal ini untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap risiko eksternal seperti ketegangan geopolitik dan harga energi yang meningkat. Sebelumnya nilai tukar rupiah melemah menjadi 16.200 dari posisi awal tahun sekitar 15.400.

Dengan inflasi relatif stabil, tingkat inflasi menjadi 3,2 persen, termasuk tertinggi di Asia Tenggara. “Jika inflasi terjaga akan menarik investasi investor asing,” demikian dikutip dari laporan tersebut.

Adapun sentimen global terutama ketegangan di Timur Tengah akan pengaruhi pasar. Ketegangan geopolitik akan dorong biaya transportasi untuk barang meningkat. “Kami merekomendasikan tetap diversifikasi untuk reksa dana saham dan pendapatan tetap,” demikian dikutip.

Sektor Saham Transportasi dan Teknologi Bebani IHSG pada 16-19 April 2024

IHSG Berada di Zona Merah
Mengutip data RTI, IHSG turun ke zona merah dengan pelemahan mencapai 2,68% atau turun 195 poin ke 7.091. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan 16-19 April 2024 ke posisi 7.087. Sektor saham teknologi, transportasi dan logistic menekan IHSG selama sepekan.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, ditulis Minggu (21/4/2024), masing-masing sektor saham teknologi dan transportasi & logistik berkontribusi -8,06 persen dan -6,16 persen terhadap indeks.

Pada pekan ini pasar hadapi rilis data penjualan lebih kuat di Amerika Serikat (AS). Penjualan ritel AS naik 0,7 persen month-over-month pada Maret 2024, hal ini ikuti revisi dari sebelumnya 0,9 persen pada Februari 2024. Data penjualan ritel itu juga lebih tinggi dari perkiraan 0,3 persen. Kenaikan penjualan ritel seiring belanja konsumen yang meningkat.

Hal ini membawa risiko penundaan pemangkasan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Untuk pertama kali, pasar berharap pemangkasan suku bunga sebesar 40 basis poin pada 2024 dari sebelumnya 75 basis poin.

Selain itu, China juga melaporkan data ekonomi lebih kuat. Ekonomi China tumbuh 5,3 persen year on year (yoy) pada kuartal I 2024. Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi dari perkiraan 5 persen dan dari periode sebelumnya 5,2 persen. Belanja terkait tahun baru China dan Beijing telah mendongkrak pertumbuhan ekonomi China.

Di sisi lain, inflasi Kanada juga lebih tinggi. Inflasi Kanada tercatat 2,9 persen pada Maret 2024 dari Februari 2024 sebesar 2,8 persen. Hal ini sejalan dengan prediksi Bank Sentral Inggris sebesar 3 persen pada semester I 2024.

Jelang akhir pekan ini, ketegangan Israel-Iran meningkat seiring ledakan terdengar di kota Isfahan di Iran Tengah. Televisi pemerintah Iran meski menyatakan sumber suara keras itu berasal dari sistem pertahanan udara respons terhadap objek kecil yang mencurigakan, perhatian global tetap fokus pada tanggapan Iran selanjutnya.

 

 

Kenaikan Harga Minyak

Ilustrasi Harga Minyak Dunia Hari Ini. Foto: AFP
Ilustrasi Harga Minyak Dunia Hari Ini. Foto: AFP

Pelaku pasar pun bereaksi terhadap harga minyak. Harga minyak brent naik 4,16 persen ke posisi USD 90,73 per barel sejak penutupan terakhir. Hingga riset ini dirilis, harga minyak sudah turun menjadi USD 87,94 per barel.

Namun, dari harga minyak, negara-negara OPEC masih memiliki kapasitas untuk memproduksi lebih banyak jika mereka memandang perlu mengendalikan harga minyak seiring masih di bawah negara non-OPEC.

"Kita terus melihat gangguan global pada komoditas, misalnya seiring kenaikan harga minyak baru-baru ini akibat meningkatnya ketegangan Timur Tengah serta biaya transportasi lebih mahal untuk barang,” tulis Ashmore.

Ashmore merekomendasikan untuk tetap diversifikasi saham dan pendapatan tetap. “Untuk saham kami merekomendasikan produk ASDN dan ADEN. Sedangkan reksa dana pendapatan tetap kami merekomendasikan  produk ADON dan ADUN,”

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya