Wahana Inti Makmur Cetak Penjualan Rp 79 Miliar di 2023, Lompat 34%

PT Wahana Inti Makmur Tbk mencatatkan penjualan sebesar Rp 79,21 miliar, meningkat signifikan 34,17% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 59,04 miliar.

oleh Septian Deny diperbarui 31 Mei 2024, 16:34 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2024, 16:34 WIB
Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 13 Desember 2021, PT Wahana Inti Makmur Tbk (Perseroan) yang bergerak dalam bidang produsen dan pemasok beras kembali berhasil mencatatkan kinerja positif di tahun 2023.

Dengan kondisi perberasan Indonesia yang mengalami gejolak cukup besar di tahun 2023, Perseroan mampu bertahan, melewati, dan bertumbuh dengan baik. Hal ini disebabkan oleh komitmen Perseroan untuk terus menyediakan produk terbaik sesuai dengan kebutuhan para pelanggan dan dengan pelayanan terbaik, serta mengutamakan kerja sama yang bersifat jangka panjang.

Di tahun 2023, Perseroan berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp 79,21 miliar, meningkat signifikan 34,17% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 59,04 miliar. Kenaikan ini dikarenakan peningkatan penjualan di hampir semua segmen yang dilayani oleh Perseroan, khususnya segmen horeka (hotel, restoran, dan kafe).

"Persentase beban pokok penjualan terhadap penjualan meningkat menjadi 85,15% dibanding 79,95% di tahun sebelumnya," kata Corporate Secretary PT Wahana Inti Makmur Tbk Santa Alpira dikutip Jumat (31/5/2024).

Hal ini dikarenakan terjadinya kendala pasokan beras yang disebabkan oleh kemarau yang cukup panjang dan pengaruh fenomena El Nino. Kendala pasokan beras ini menyebabkan harga bahan baku beras naik tinggi yang tidak diimbangi dengan keleluasan Perseroan untuk menaikkan harga jual ke pelanggan dikarenakan adanya aturan harga eceran tertinggi (HET) dari pemerintah untuk beras jenis premium, serta dibutuhkan proses dan waktu untuk mengomunikasikannya ke para pelanggan Perseroan.

Persentase beban usaha terhadap penjualan menurun menjadi 13,36% dibanding 17,57% di tahun sebelumnya. Ke semua hal tersebut menghasilkan persentase laba sebelum pajak terhadap penjualan menurun menjadi 1,02% dibanding 2,37% di tahun sebelumnya.

Atau dalam nominal, laba sebelum pajak sebesar Rp 807,25 juta, menurun 42,32% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,40 miliar. Setelah memperhitungkan pajak, Perseroan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 362,12 juta, menurun 64,92% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,03 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Aset Naik

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Aset Perseroan naik menjadi sebesar Rp 74,15 miliar, meningkat 5,60% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 70,22 miliar. Hal ini dikarenakan kenaikan piutang usaha pihak ketiga 64,08% menjadi sebesar Rp 18,58 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 11,32 miliar.

Ada pun persediaan menurun 23,29% menjadi sebesar Rp 18,12 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 23,62 miliar. Hal ini di antaranya disebabkan oleh fluktuasi harga beras yang menyebabkan Perseroan lebih memperketat persediaan yang ada.

Ada pun total liabilitas Perseroan meningkat menjadi sebesar Rp 14,15 miliar, meningkat 33,06% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 10,63 miliar. Hal ini dikarenakan peningkatan pada utang bank jangka pendek guna mendukung operasional Perseroan.

Dari segi total ekuitas, tahun 2023 mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp 60,00 miliar, meningkat 0,70% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 59,59 miliar.

 


2024 Lebih Optimis

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk tahun 2024, Perseroan optimis akan terus dapat meningkatkan penjualan dan laba bersih. Perseroan meyakini bahwa sektor industri makanan masih akan terus tumbuh. Beras, yang merupakan produk yang dijual oleh Perseroan, adalah kebutuhan pokok mayoritas masyarakat Indonesia.

Ditopang oleh pertambahan jumlah penduduk dan terus berkembangnya sektor horeka (hotel, restoran, dan kafe), khususnya berbagai restoran, membuat kebutuhan beras terlebih beras khusus akan terus meningkat.

Demikian juga beras sehat yang merupakan salah satu produk yang dijual oleh Perseroan, diyakini konsumsinya akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.

Dengan melakukan berbagai upaya, seperti terus menjaga fokus untuk memberikan produk terbaik dengan pelayanan terbaik kepada semua pelanggan, menambah fokus yang lebih besar kepada segmen pelanggan dengan margin keuntungan yang lebih besar semisal restoran, melakukan ekspansi yang lebih luas dan penetrasi yang lebih dalam ke pasar tradisional (general trade), menambah jumlah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), meningkatkan efisiensi di bagian produksi dan operasional, serta meningkatkan dan memperkuat praktik Good Corporate Governance (GCG), Perseroan meyakini tahun 2024 akan kembali menjadi tahun dengan kinerja yang cemerlang bagi Perseroan dan semua Pemangku Kepentingan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya