Jadi Pengelola Golf Pertama yang Debut di Bursa, Simak Prospek GolfLink Usai Lepas Saham ke Publik

Komisaris Utama Intra GolfLink Resorts, Darma Mangkuluhur Hutomo menilai bisnis golf di Indonesia memiliki masa depan yang menjanjikan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 19 Jun 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2024, 14:00 WIB
PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF) menggelar konferensi pers dalam rangka IPO, Rabu (19/6/2024). (Foto: Liputan6.com/Pipit IR)
PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF) menggelar konferensi pers dalam rangka IPO, Rabu (19/6/2024). (Foto: Liputan6.com/Pipit IR)

Liputan6.com, Jakarta - PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF) berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Perseroan menjadi perusahaan pengelola golf pertama yang debut di Bursa. Adapun pencatatan saham perseroan dijadwalkan pada 8 Juli 2024.

Komisaris Utama Intra GolfLink Resorts, Darma Mangkuluhur Hutomo menilai bisnis golf di Indonesia memiliki masa depan yang menjanjikan. Menurut Darma, Indonesia memiliki ruang dan potensi besar untuk mengembangkan sektor golf tourism, dengan berkiblat pada Thailand dan Vietnam.

"Kami percaya bahwa dengan fasilitas unggulan dan pelayanan prima, lapangan golf kami akan menjadi destinasi pilihan para pecinta golf dari seluruh dunia sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan pariwisata dan ekonomi di Indonesia,” ujar Darma dalam konferensi pers terbatas di Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Darma menambahkan, prospek bisnis perseroan ke depan akan positif seiring dengan terus meningkatnya jumlah pemain golf di tanah air, utamanya sejak pandemi Covid-19. Bersamaan dengan itu, Darma melihat Indonesia mulai menjadi salah satu negara tujuan wisata bagi para pegolf mancanegara.

“Potensi bisnis golf di Indonesia sangat besar, terutama dengan adanya dukungan dari sektor pariwisata. Kami melihat minat yang terus meningkat baik dari pemain lokal maupun turis internasional yang tertarik untuk menikmati pengalaman bermain golf di tengah keindahan alam Indonesia,” tutur Direktur Utama Intra GolfLink Resorts, Dwi Febri Astuti.

 

Kinerja Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Peningkatan jumlah pegolf berdampak positif bagi kinerja perseroan, khususnya pascapandemi Covid-19. Pada 2022, perseroan berhasil membalikkan keadaan dari rugi bersih Rp 32,04 juta menjadi laba bersih Rp 25,53 miliar. Sepanjang tahun lalu, laba bersih perseroan kembali melonjak hingga 136% year on year (yoy).

Keuntungan tersebut diperoleh dari hasil penjualan bersih yang juga naik signifikan, yakni sebesar 59% di tahun 2022 dan 53% pada 2023 yoy. Perseroan optimistis, tingkat profitabilitas akan terus tumbuh seiring dengan ekspansi dan perkembangan golf tourism ke di masa mendatang.

Dalam rangka IPO, perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 3.100.000.000 unit saham baru atau setara dengan 15,02% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh melalui penawaran umum perdana saham (IPO). Saham baru tersebut ditawarkan di kisaran harga Rp 200-230 per saham.

Berdasarkan harga indikatif itu, perseroan berpotensi meraih dana segar maksimal Rp 713 miliar melalui IPO. Intra GolfLink Resorts akan menggunakan mayoritas dana hasil IPO untuk membiayai ekspansi melalui anak usaha.

Dana IPO untuk Apa Saja?

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rencananya, sekitar 87,53% dana IPO akan dialokasikan untuk setoran modal ke PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG) yang mengelola bisnis golf dan hotel di Bali.

Adapun, sekitar 5,34% akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha perseroan yang lain, yakni PT Sentul Golf Utama (SGU), dan 7,13% sisanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan (operational expenditure/opex).  

NKG akan menggunakan dana setoran modal tersebut untuk membiayai pembangunan hotel bintang 6 'Luxury Boutique Hotel' di Hole 15-Th Cliff Hanger, kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran Bali dan membeli lahan seluas 11.332 m2 yang tepat ada di depan hotel untuk dibangun sejumlah sarana pendukung.

Selain itu, NKG juga akan mengembangkan proyek "New Kuta Golf Villa" beserta fasilitas pendukungnya di lokasi yang sama. Perseroan akan melakukan penawaran awal (bookbuilding) mulai 20 Juni hingga 25 Juni 2024. Sementara, penawaran umum diperkirakan akan  dilakukan pada 2-4 Juli 2024.

PT KB Valbury Sekuritas, PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Semesta Indovest Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriter). Berdasarkan jadwal sementara, Intra GolfLink Resorts menargetkan bisa mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham 'GOLF' pada 8 Juli 2024.  

 

Siap Ekspansi, Intra GolfLink Resorts Kaji Rencana IPO

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Intra GolfLink Resorts (IGR) siap melakukan ekspansi yang cukup agresif. Hal itu sejalan dengan tingginya animo masyarakat terhadap olahraga golf, terutama sejak pandemi Covid-19.

Persatuan Golf Indonesia (PGI) memperkirakan, jumlah orang yang main golf di Indonesia pada era pandemi dan pasca pandemi Covid-19 meningkat rata-rata sekitar 40 persen dibandingkan sebelum pandemi. Untuk saat ini, perseroan bakal gelontorkan Rp 1,2 triliun hingga 2027 untuk ekspansi.

Sementara, dana ekspansi akan berasal dari internal. Namun ke depannya, perusahaan yang dikepalai cucu Presiden Soeharto ini tidak menutup peluang untuk melakukan penghimpunan dana di pasar modal lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

"Kami saat ini masih jajaki (IPO). Belum declare IPO, tapi ke arah sana mungkin nanti kapan, kami belum tahu. Yang pasti saat ini semua opsi kami jajaki. Kajian-kajian masih berjalan dan belum final. jaid maaf kami belum bisa infokan sata ini," kata Direktur Utama PT Intra GolfLink Resorts, Dwi Febri Astuti, akrab disapa Pepi dalam Media Gathering di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

"Jadi IPO kita belum sounding saat ini. Tapi yang jelas kami akan lakukan ekspansi. Jadi dana Rp 1,2 triliun saat ini dari dana kami sendiri dan akan mencari partner-partner. Kajian itu nanti kita putuskan 1-2 bulan lagi. Karena ini masih semester I," imbuh Pepi.

Adapun dana investasi tersebut salah satunya akan digunakan untuk membangun lapangan golf baru di Sentul, Bogor. Lapangan golf baru ini berdiri di atas lahan seluas 70 Hektar (Ha). Lokasinya sekitar 9 kilometer (km) dari Palm Hills Golf Club.

 

 

Bangun Klaster

Dengan mengusung konsep 'Golf and Active Lifestyle Ecosystem', IGR juga akan melakukan ekspansi berupa pengembangan kawasan properti terpadu di sekitar area golf, seperti villa dan fasilitas komersial lainnya. Komisaris Intra GolfLink Resorts, Darma Mangkuluhur Hutomo mengungkapkan, lapangan golf baru itu menggantikan Palm Hills Golf Bogor yang sudah beroperasi sejak 1993 silam.

Sementara itu, IGR akan membangun total 13 cluster residensial di atas lahan golf lama tersebut hingga 2027 mendatang. Total luas lahan di kawasan itu mencapai 94 Ha.

Selain di Sentul, perusahaan juga akan melakukan pengembangan untuk asetnya yang berada di Bali. IGR akan mendirikan boutique luxury hotel baru dan melakukan revitalisasi hotel dan villa yang sudah ada di sekitar New Kuta Golf Bali.

"Kami berkomitmen untuk menjaga dan menumbuhkan ekosistem lifestyle di olahraga golf ini agar bisnis IGR bisa sustain. Kami berani investasi dengan nilai yang besar demi meningkatkan kinerja di masa mendatang," ujar Darma.

Lewat kepemimpinannya, Darma berupaya mewujudkan visi Intra GolfLink Resorts, yakni menjadi pemain utama dalam industri pariwisata dan properti terpadu dan inovatif di Tanah Air. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun kawasan yang bisa menjadi destinasi wisata berkualitas dengan fasilitas hotel, arena olahraga dan pusat rekreasi yang beragam sehingga bisa mendatangkan turis, baik lokal maupun asing.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya